Arsip

[King+Queen’s Story] I hope just in my dream

Author : FeQueenOlzen (QueenSha Lee)

Main cast: Donghae and QueenSha Lee

Genre : romatic

Leght: oneshot

Rating: all ages

Cerita ini di ambil merupakan sudit pandang dari Hye Joo aka QueenSha Lee..

___________________________________________________________________

“appa, ingin menikah?” ujar seseorang dari telpon yang aku pegang sekarang ini. sebenarnya apa yang sedang terjadi pada ayahku yang satu ini. tidak biasanya dia seperti ini, langsung mengatakan padaku bahwa dia ingin menikah.

Aku terkejut bukan main…ayahku yang tinggal jauh dariku ini sejak kapan dia dekat dengan seorang wanita. Ya, meskipun aku juga tahu bahwa aku juga sering menjodohkannya dengan teman-teman yang aku kenal di Dunia desainner ini. sebenarnya, aku juga tahu kalau dia masih trauma dengan pernikahannya yang lalu.

“appa, tidak becandakan?”tanyaku padanya masih penasaran wanita mana yang bisa merebut hati dan menyembuhkan traumanya itu.

“appa, tidak bercanda.” Ucapnya mantap

“jawab pertanyaanku. Kapan kalian bertemu dan dimana?” tanyaku serius. Aku tak mau ayahku salah memilih, aku tak mau ayahku ini trauma lagi, karena aku menyanyanginya, amat sangat menyanynginya.

“kami sudah kenal 3 bulan yang lalu dan kami bertemu di galery. Ternyata dia juga penyuka lukisan, appa sangat kagum tentang pendeskripsian lukisan appa olehnya. Dan kau percaya hye Joon?”

“apa?”

“ternyata love at first sight itu ada..” suara ayahku terdengar begitu senang dengan topik ini.

“aku juga tahu, appa.” Kataku pelan, mungkin tak terdengar oleh appa.

“apakah dia seorang gadis..?” aku mulai bertanya lagi.

“tidak, dia seorang janda dan mempunyai seorang anak” jawab appa santai.

“apa anaknya masih kecil?”

“tidak, anaknya sudah besar dan mandiri”

“ohhh…”

“……” kami terdiam sejenak, tak ada yang memulai pembicaraan. Tidak appa ataupun aku.

“hye Joon..?” panggil appa

“ne…”

“dia orang korea..” terdengar suara appa yang ragu-ragu saat mengatakannya.

“ohhh,, ya sudah kalau begitu. Appa kembalilah kesini dan perkenalkan aku denganya..!” ujarku santai

“tidak apa-apa kan?” tanyanya lgi dengan ragu-ragu

“gwenchana..”

“baiklah kalau begitu lusa appa akan ke korea, jadi bersiap-siaplah..”

Kami mengakhiri obrolan ini.

Cihh,, orang korea, kenapa jodohku dan jodoh appa adalah orang korea, kenapa bukan orang Eropa, prancisnya sekalian.

Sepertinya kami berdua memang terikat dengan negara ini selamanya.

***

Hari ini begitu cerah, matahari bersinar terang. Semuanya terlihat baik-baik saja. Aku memasuki butik milikku lalu langsung masuk ke dalam ruanganan kerjaku.

“nona, ini tehnya..” seorang pegawai menaruh secangkir teh di meja dan setelah itu keluar dari ruanganku.

aku menyeruput teh itu  dengan pelan, memastikan aroma teh yang tercium olehku, rasa manisnya, dan juga kehangatan teh di pagi hari. Aku memandang keluar jendela, melihat orang-orang yang tengah berlalu lalang disana. Hari ini appa akan pulang ke Korea, mempertemukanku dengan orang yang disukainya, lalu apa yang seharusnya akan aku lakukan saat ini. menerimanya sebagai ibuku atau menolaknya.? Aku tak tahu. Tapi yang aku ketahui bahwa ini seperti sedang menggambar desain sebuah baju dan membuatnya sendiri.

Kita akan menilai dari sudut pandang objektif dan subjektif. Apakah model ini cocok dengan tubuhnya? Apakah bahan ini nyaman di pakai olehnya? Lalu apa tanggapannya setelah memakai baju itu..?

Ya, menurutku seperti itu. menilai secara Objektif dan subjektif karena aku tak mau ayahku ini salah memilih dan terpuruk untuk kedua kalinya, yahh.. meskipun aku tahu bahwa sebenarnya aku ini bukanlah putri kandungnya.

Drrrttt..Drrtt…

Ponselku bergetar, kuambil benda yang ada di atas meja kerjaku, melihat siapakah yang menelepon.

…Aiden Lee

Senyum berkembang di bibirku. Pujangga hatiku meneleponku, sudah beberapa hari ini kami berdua tak bertemu karena dia sedang sibuk dengan album kelimanya dan aku setelah menyelesaikan konsep album kelima mereka dan juuga desain baju untuk mereka aku masih di sibukkan dengan Fashion show untuk bulan ini di Busan. Jadilah kami jarang bertemu.

“Queen…?” panggilnya dengan suara lembut

“hmmmm…” aku terdiam menetup mata seolah-olah membayangkan bahwa dia ada disini, disampingku.

“mian, hari ini aku tak bisa makan siang denganmu..!” katanya dengan nada menyesal. Aku terdiam…

“Queen..?”

“hmmm…” lagi-lagi aku menjawabnya dengan mendeham

“Gwenchanayo?”

“ne,, gwenchana. Sebenarnya aku juga harus menjemput appa di bandara.” Kataku pelan

“Jinnjaa. Jadi appamu akan datang kesini..?”

“ne…”

“sekarang apa yang sedang kau lakukan?” tanyanya lagi mengisi kekosongan

“memejamkan mata, membayangkan kau ada disini.” jawabku jujur lalu membuka mataku.

Tiba-tiba Aiden terdiam, dia tak mengatakan apa-apa lagi.

“Aiden. Apa kau masih hidup?” candaku padanya.

“mianhae, jagi.. joengmal mianhae.. kita tak bisa bertemu karena aku sibuk dengan album ini.. tappii..” suaranya terdengar lirih

“sudahlah, aku kan juga sedang sibuk. Jadi tak apa-apa..” aku mencoba menenangkannya. Dia ini,, aku baru tahu sifat asli seorang SuperStar yang satu ini, ternyata dia ini orang yang selalu menyalahkan dirinya sendiri mensipun itu bukan salahnya.

“aku berjanji, aku akan bersamamu selamanya…” Ucapnya mantap

“jangan berjanji, Aiden Lee..” kataku padanya

“waeyo?”

“karena kau tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti, beberapa hari kemudian, beberapa jam kemudian, beberapa menit kamudian ataupun beberapa detik kemudian.” Jelasku padanya

“jadi kau tak mempercayaiku..?” tanyanya dengan nada terdengar aneh… seperti, kecewa, marah dan sedihh….

“bukannya aku tak percaya padamu, aku sangat percaya padamu. Tapi janganlah berjanji karena mungkin saja kau tak bisa menepati janjimu”

“ara..ara.. aku mengerti. Tapi tetap saja. Aku tidak akan meninggalkanmu.. camkan itu QueenSha Lee..”

“hmm, aku tahu Aiden Lee..”

Aku mendengar suara gaduh dari telpon.

“apa kau sedang syuting video klip..?” tanyaku padanya

“ne…dan sepertinya  aku harus teq lagi. Karena dari tadi aku salah terus?”

“wae???” tanyaku. Dia ini kan seorang aktor hebat, aku tahu aktor hebat juga manusia tapi bukan berarti dia harus teq berkali-kali dong.

“hhmmm,, karena sedari tadi jiwa dan pikiranku tidak disini..” katanya pelan dan lembut

“memangnya kau titipkan dimana?” tanyaku pensaran

“di sampingmu, di pikiranmu dan di hatimu..” ujarnya kini lebih lembut. Aku tersenyum senang mendengarnya

“akan kujaga mereka, maka cepatlah datang dan ambillah” tantangku

Dia tertawa nyaring mendengar kegomabalanku kali ini.

“dengan segera, Queen.. ohh ya,aku sudah di panggil Leeteuk Hyung.. bye, Queen..”

“bye, Prince..” ujarku lembut

“untuk ini aku tak mau di panggil prince, karena sekarang aku sudah menjadi seorang King yang menemukan pasangan hidupnya Queen..”

Akhhh,, kenapa orang ini selalu bisa membuatku senang, gembira dan bahagia. Hatiku seakan melambung di buatnya, kalau Olzen ada di sini dan melihat wajahku yang memerah akibat ucapan Aiden, dia pasti akan tertawa terbahak-bahak melihatku sekarang.

Kucoba menenangkan diriku,menetralisirkan waajahku,

“ok.. bye, King..”

Sambungan telpon kami terputus. Kulihat jam tanganku, tak terasa sekarang sudah pukul 12 siang, saatnya menjemput appaku di bandara.

***

“appa..”panggilku pada seorang lelaki dengan jas luar hitam panjang, memakai topi dan kacamata sambil membawa sebuah koper kecil.

Orang-orang pasti tak menyangka bahwa lelaki ini sudah memiliki seorang anak, karena terlihat dari wajahnya yang tampan, sangat tampan, kalau dilihat-lihat ayahku ini seperti berumur 30an tahun dan juga gayanya yang Fashionable. Jas luar rancanganku terlihat cocok di pakai olehnya.

Akhh,, appaku memang tampan. Brad pitt pun kalah tampan dibandingkan dengannya.

Dia tersenyum saat melihatku, aku memeluknya erat.

“putri appa,, aku terlihat dewasa nak..” katanya dengan bijaksana.

“ne…bagaimana kalau kita makan siang.” Ajakku padanya

“baiklah,, appa juga sudah lapar.”

***

Kumasuki restoran ini. restoran yang sudah di pesan oleh ayahku untuk pertemuan keluarga kami. Hari ini aku mengenakan sebuah dress berwarna putih sambil memasangkannya dengan higheels hitam, kugerai rambut panjangku.

“appa, tenanglah dia pasti datang” ucapku berusaha menenangkannya karena sedari tadi dia terus menggerakkan kakinya.

Dia menoleh ke arahku, memandangku penuhh…apa, aku tak tahu arti tatapannya. Lalu tiba-tiba appaku berdiri sambil tersenyum, kulihat arah pandang appa. Disana tengah berjalan wanita cantik dengan menggunakan Dress warna Krem dengan tas yang dilampirkannya di lengan.

Dia sangat terlihat anggun, pantas appa bisa jatuh cinta padanya. Dia juga terlihat pintar, secara subjektif dia lulus dalam penilaianku.

Kulirik appa yang masih tersenyum padanya.

“cantik bukan?”

“hmm,, seperti bidadari” jawabku sekenanya.

Wanita seperti bidadari itu kini sudah berada di depan kami. Dia memandang appa dan aku, lalu tersenyum. Aishhh,, kenapa aku seperti melihat cahaya terang. Mataku silau.

“anakmu mana?” tanya appa padanya

“dia akan datang sebentar lagi. Apa ini Lee Hye Joon?” tanyanya padaku dengan suara lembut.

“ne, annyeong. Agashi…joneun Lee Hye Joon imnida, 18 y.o” aku tersenyum manis

“annyeong, aku Lee Sam Nie. Wahh,, rupanya DongHae akan mendapatkan seorang adik.” Ucapnya riang sambil menatapku.

Hah.. apa katanya tadi Donghae. Donghae yang mana?. Kalau di pikir-pikir marganyakan Lee bararti anaknya Lee Donghae. Lee Donghae, apa lee donghae itu? tapi mana mungkin, nama Lee Donghae banyak di korea, tak mungkin dia.

Ya, tak mungkin ikanku.

Aku memikirkan hal ini dengan keras, sampai aku tak menyadari bahwa ada seorang pria yang mendekat ke meja kami.

“annyeonghaseo…”salamnya ramah

Aku begitu mengenal suara ini, suara lembut ini. kudongakkan kepalaku, melihat pemilik suara itu.

“LEE DONGHAE” pekikku keras

“Queen..” ucapnya lemah.

“kalian sudah saling kenal?” tanya Sam Nie Agasshi penasaran melihatku dan Aiden

“agasshi, jadi dia anak agasshi?” tanyaku berubah serius

“benar, kalian sangat cocok. Jadi kakak adik.” Ucapnya tenang

***

makan malam hari ini sangatlah sepi. Aku dan Aiden hanya bisa saling menundukkan kepala, memikirkan berbagai pertanyaan.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebenarnya kenapa?

Kenapa harus dia?

Hanya pertanyaan-pertanyaan itulah yang mengelayut di pikiranku kali ini.

“apa kau menyukainya..?” tanya appa padaku ketika sampai di apartemenku.

“hmm..”

“appa, boleh aku menanyakan sesuatu?”

“mwo..?”

“apa appa benar-benar menginginkannya, apakah appa ingin dia menjadi pendamping hidup appa, apakah appa mencintainya?” rentetan pertanyaanku

“bertanyalah satu-satu, Hye Joon.. appa bingung mendengarnya.?” Katanya memandangku

“hmm,,,sudahlah. Aku masuk dulu. Night…”

Aku memasuki kamarku, aku mengurungkan niatku untuk bertanya jelas pada appa. Aku sebenarnya tahu jawaban yang akan appa berikan tentang semua pertanyaanku ini. dia menginginkannya,mencintainya, menjadi pemdamping hidupnya. Lalu bagaimana dengan aku. Aku yang mencintai anak dari calon ibuku itu, bagaimana dengan hatiku, bagaimana dengan pujangga hatiku. Akankah aku merelakan semua impianku dengannya demi kebahagian appa, atau aku harus egois dengan cara mengatakan tentang hubunganku dengan Aiden.

Akkhh… aku…

Apa yang harus aku lakukan sekarang…

Aku menggaruk-garukkan kepala, menghempaskan tubuhku ke ranjang.

Drtt…Drtt..

Ponselku bergetar.

…Aiden

From: my king

Kita harus bicara….Besok di cafe biasa.

aku langsung membalasnya…

To: my king

Nde…

Sekarang apa lagi yang akan terjadi padaku..

***

@Cafe

Aiden terlihat berpikir serius di depanku. Entahlah apa yang sedang dia pikirkan sekarang ini. dahinya berkerut…

“Aiden….” panggilku. Dia memandangku tajam dan dalam ke dalam manik mataku.

“apa kau menyanyangi appamu?” tanyanya tiba-tiba. Sebenarnya kenapa sich dia itu dan pertanyaan apa ini.

“nde..”

“baiklah kalau begitu, kau menyanyangi appa dan aku menyanyangi ommaku, aku tak mau mereka menderita dan mengalami hal yang sama. Kehilangan pasangannya. Jadi kita akhiri saja semua. kita jadi kakak adik saja” ujarnya datar sambil menatapku

Apa katanya tadi…

Berakhir sampai disini..

Jadi dia ingin putus, meninggalkan aku..

Dia. Apa yang sebenarnya dia inginkan. Dia.. dia…

“ANDWE….” teriakku keras

Tiba-tiba terdengar suara aneh. Sudah pagi, Queen..Sudah pagi…

Terdengar alarm buatan Aiden, aku langsung membuka mata. Shock…

Hahh..hahh.hahh… napasku terengah-engah, memandang sekeliling, aisshh,, ternyata aku masih berada di kamar.

“syukurlah hanya mimpi.. syukurlah..” aku mengusapkan air mataku yang jatuh akibat mimpi burukku. Semoga semua itu tidak terjadi….

Kulangkahkan kaki ke dapur, tenggorokkanku  haus.

Drttt..Drrrttt…

Ponselku bergetar, kulihat layar ponselku dengan ragu-ragu..

Dari Father

“hallo.. Hye Joon sayang” sapanya dengan riang

“ada apa appa?” tanyaku penasaran

“appa ingin menikah…” ucapnya datar

Hahh..

“ANDWE….” Teriakku histeris

~FIN~

FeQueenOlzen’s note:

Akhhhh,,, inilah jadinya kalau hatiku galau gara-gara tuh ikan Nemo. Jadilah tanganku mengetik semua ini dengan perasaan galau plus senang ngelihat gaya rambutnya yang baru di 5jip. Rambutmu bagus, oppa. aku suka gaya rambutmu yang sekarang..hahahaha…..

Di mohon commentnya…