Tag Archive | hye joon

get… married, ANDWAE!!! part 1

Hye Joon pov

Apa maksud appa menjodohkan aku, aku baru 17 tahun masih SMA tapi teganya appa menjodohkan aku, ini bukan jaman siti Jubaedah lagi.

“Appa, aku nggak mau di jodohin pokoknya nggak mau, TITIK!” teriakku pada appa, bukan maksudku untuk berteriak padanya, tapi aku sedang emosi.

“kenapa nggak oppa saja sih? Kenapa aku, aku masih 17 tahun, omma tolong!!??” seruku pada appa dan memohon pada omma. Kulirik oppaku dia menunjukan senyum evilnya padaku.

Kurang ajar,mau mati rupanya hardikku dalam hati

“Cho Hye joon ini semua demi keluarga kita nak…” sebelum appa menyelesaikan perkataannya, aku segera masuk kamar.

“shireo,pokoknya aku nggak mau” teriakku dalam kamar

Aku menangis dalam kamar, lalu seseorang mengetuk pintuku dari luar, terdengar suara omma.

“Hye joon boleh omma masuk?” tanya omma,kubuka pintu dan kulihat omma dan mempersilahkan untuk masuk

“Hye joon mianhae,omma tahu kalau kamu akan menolak perjodohan ini tapi sungguh semua ini demi keluarga kita.”kata omma lembut

“tapi nggak di putuskan secara sepihak gitu dong omma,,kenapa nggak oppa saja ? kenapa aku, aku masih 17 tahun omma masih ingin menikmati masa remajaku, punya banyak teman, pacar pertamaku. Omma tolonglah.”aku merajuk.

“omma tahu tapi tetap saja” kata omma

“jadi omma setuju aku di jodohkan, shireo, aku nggak mau” teriakku keras

“tapi setidaknya kau harus lihat calonmu besok kita akan ada pertemuan antara kamu dengan dia” kata omma

“anio,,,” kataku , mungkin omma menyerah dan keluar kamar, aku menangis.

Ini nggak adil

Ω Ω Ω

Mataku sembab gara-gara menangis semalaman, kedua sahabatku menghampiri tempat dudukku. Kuceritakan semuanya…

“mmwooo??? Kau di jodohkan” teriak ji ra.

Kurang ajar dia.kudekap mulutnya

“YA!!!kau mau semua orang tahu apa??” kataku pelan

“mianhe,,jeongmal mianhe”katanya meminta maaf, obrolan pun terus berlanjut.

“kenapa nggak oppaku saja di jodohin coba,MENYEBALKAN!!!” tiba-tiba sang joon berteriak di telingku.

“shireo,,kyu oppa ,,, tak boleh.pokoknya dia milikku, dia harus nikah denganku titik, aku melihatnya mukanya merah seperti tomat, dan atas teriakkannya di telingaku aku bertambah kesal.

Hari ini begitu menyebalkan.

“oh ya kamu sudah lihat calon suamimu siapa? “ tanya ji ra

“belum kata omma nanti besok akan ada pertemuan 2 keluarga” jawabku

“eh,, tahu nggak biasanya kalau di cerita Fanfiction yang sering aku baca calon suamimu itu aktor kalau nggak penyanyi atau mungkin dia anak pengusaha sukses.”celoteh sang joon.

“terus dia pasti cakep”tambah ji ra.

Aku tambah pusing mendengar celotehan mereka, mereka ini niat bantu nggak sich. Aku berdiri, karena tempat dudukku tepat di samping jendela jadi aku bisa lihat siapa saja yang melewati kelasku. Aku melihat yesung sunbae

“ahh,, anneyong  sunbae” sapaku pada yesung sunbae.Aku bisa melihat yesung sunbae sedikit terkejut dengan sapaanku.

“ohh, anneyong Hye Joon ssi” kata yesung sunabe membalas sapaanku

“mau ke perpus sunbae?” tanyaku pada sunbae

“ne,, duluannya Hye Joon ssi” katanya padaku. Aku memperhatikan kepergian sunbae,tiba-tiba Ji ra menarikku.

“YA!!!sebentar lagi kau akan jadi seorang istri jadi jaga tingkah lakumu” katanya padaku, aku hanya menghela napas.

“Hye Joon memangnya kamu mau laki-laki yang seperti apa sih?” tanya sang joon padaku, aku meliriknya

Ini anak masa udah 2 tahun kita jadi sahabat nggak ngerti apa yang di inginkan sahabat sendiri sih kataku dengan kesal dalam hati

“yang nggak cakep maksudku biasa aja, sederhana,mencintaiku” kataku sekenanya

“serius tuh nggak cakep, biasa,sederhana, Cuma cinta” seru Sang joon dia mungkin kaget dengan tipeku ini, emang sih biasanya kalau cewek itu apalagi yang masih SMA pasti ngincernya yang cakep,cinta pasti.

“dan nggak kaya tapi berada” lanjutku membuat kedua sahabatku kaget .

“hahh.. gila kamu,stress,,, pabo” seru kedua

“emang itu kok tipeku”kataku.

Ω Ω Ω

Sepulang sekolah sang joon main ke rumahku setelah kuberitahu kalau hari ini oppaku pulang cepat dengan semangat dia menyetujuinya padahal sebelum kubilang tentang oppaku dia sama sekali tak mau main ke rumah…

Huhftt.. dasar yang lagi jatuh cinta sama oppaku

Sedangkan ji ra tak bisa main karena harus les bahasa perancis katanya, anak itu nggak bosen-bosennya belajar,,,kalau aku mah malasnya minta ampun kalau ulangan pun pakai metode belajar kilat.

Ku buka pintu “aku pulang” kataku. Omma sedang di dapur,Omma melihat ke arahku “ohh,,, ada idul rupanya??” kata ommaku, keluargaku memang kenal dengan semua sahabatku mulai dari sahabat SD,SMP sampai sekarang.

“anneyong, ahjumma” sapa sang joon sambil sedikit menbungkukkan badan dan kami langsung ke kamarku.

“dari dulu nggak berubah tetap seperti ini rupanya?”

“mwooo?” tanyaku pada sang joon

“kamarmu memangnya nggak bosen apa selalu sepi, terkesan dingin nggak ada ceria-cerianya, kusam kayak mukamu” katanya sambil memperlihatkan muka watadosnya(wajah tak berdosa)

Aku jadi kesal sendiri kulempar dia dengan bantal, shoot dengan gaya basketku akhirnya jatuh tepat di mukanya.. alu terkekeh melihatnya.

“YA!!! KAU MAU MATINYA” geramnya padaku,dia memilih pergi daripada nanti bisa membunuhku,,,,

Aku menutup jendela kamarku, memang beginilah kamarku. Sepi, kusam dan terkesan dingin karena dalam kehidupanku yang sebenarnya tak ada kehangatan apalagi keceriaan, semuanya dingin bagai sebongkah es yang sulit untuk di cairkan,aku keluar kamar kulihat omma dan idul sedang menonton tv, aku duduk…

Huh,,, acara apa itu,, cerdas cermat kok di tv keluhku dalam hati karena kalau aku berbicara keras bisa-bisa aku di omelin oleh omma dan omma akan mulai membandingkan aku dengan idul sedangkan idul hany tersenyum puas seakan-akan dia hebat saja. Omma dan Sang Joon malah tengah asyik main tebak-tebakkan apa jawaban yang benar.

Aku mendengar pintu terbuka,

“aku pulang” itu suara kyu oppa, kulirik Sang joon dia telihat tegang tapi dalam beberapa detik kemudian dia bisa mengendalikan ketegangannya dan kemudian dia tersenyum.

“oh ada sang joon ssi rupanya” sapa oppa pada sang joon, sang joon tersenyum

“anneyong,,oppa baru pulang” katanya tanpa rasa gugup sedikit pun. Cool,, keren idul emang keren dari kedua sahabatku dia yang lebih berpikir logis, meskipun kadang sedikit lemot sih..

“anneyong” menjawab sapaan sang joon, oppa langsung duduk di sampingku,tanpa mempedulikan seruan omma…

“heiii,, mandi dulu sana, ganti baju, bau tahu” seru omma

“nanti sajalah” mendekatkan tubuhnya padaku

“YA!!! Jangan dekat-dekat bau tahu,jorok” seruku pada oppa, tapi oppa malah menunjukkan senyum evilnya.sang joon Cuma senyum-senyum melihat tingkahku dengan oppa.

“baru dapat berapa?” tanyanya tapi bukan padaku

“5 juta won” jawab sang joon spontan.

Aku hanya terkejut melihatnya, jadi ini dinamakan kekuatan cinta kayak punya telapatinya. Kulihat oppa sudah terfokus pada layar tv, aku melihat acara itu dengan setengah hati,

“tiba di pertanyaan senilai 30 juta won” seru MC acara itu.

Ternyata soalnya adalah pelajaran matematika. Tv menayangkan pertanyaannya. Aku mah boro-boro ngerti sinus,cosnius,tangen,gradien, ulangan kemarin saja dapat nilai C itu pun untung-untungan,

“jawabannya pasti B” kata oppa dengan percaya diri

“jawabanya pasti C”gumam sang joon, aku menoleh ke arahnya dan oppa pun melakukan hal yang sama.

“apa katamu jawabannya itu C”seru oppa keras, oppa memang tipe laki-laki yang tak mau kalah apalagi di pelajaran yang di sukainya. sang joon Cuma menyergapkan matanya, kaget dan entah keberanian darimana.

“ya sudah kalau begituayo kita taruhan”kata sang joon, membuatku kaget. Sebelum kucegah bicara,oppa malah menanggapi perkataan sang joon.

“taruhan?”tanyanya dengan percaya diri, untung saja omma sudah masuk kamar kalau omma tahu bisa jadi bencana besar tapi berani sekali dia ngajak oppa taruhan sama oppa dan apa nggak salah masalahnya ini pelajaran Matematika pelajaran yang disukai oppa, pasti oppa lebih jagolah,,dia kan dapat mendali emas waktu olimpiade matematika tingkat nasional sedangkan temanku ini OMG, waktu ulangan kemarin saja dia dapat nilai yang sama denganku C.,, gimana dong?? Aku panik sendiri… aduh, anak itu cari matinya.

“hmmm.. ok” senyum evil oppaku keluar, ASTAGA. Aku melihat ke arah tv sedang iklan rupanya.

“kalau oppa menang oppa boleh minta apapun yang oppa mau” kami merundingkan taruhan kecil kami.

“apapun” kata oppa dengan senyum evilnya.

“de, tapi dengan syarat tidak melanggar peraturan asusila dan kalau aku yang menang oppa juga harus menuruti permintaanku. Deal!!!” kataku santai.

“deal” ucap oppaku singkat,lalu menfokuskan lagi ke TV. Acara sudah dimulai, jantungku deg-degan cuy.. siapa yang menang’y??? tanyaku dalam hati.