{Short FF} Evil Kyu #S3 (Happy Birtday)

 

Author: SangYoon/Dhaekyu

Title: EvilKyu #S3 (Happy Birtday)

Main Cast: Cho Kyuhyun

Genre: Romance.

Length: short ff

Rating: pg 15?

 

*****DK*****

 

Super Junior’s Hotel

Taiwan

 

“Kyu~ya bisakah kau berhenti meperlihatkan tatapan setanmu itu, kau terlihat sangat menyeramkan” Sang leader berkata takut ke arah magnaenya, dia tau apa yang sedang di fikirkan magnaenya ini, kemudian menepuk pelan bahu magnaenya ini, memberi dukungan, namun tidak di gubris olehnya, pria itu malah menatap handphone yang digenggamnya tajam, membuat semua yang berada didekat pria itu menyingkir, takut terkena lemparan hp yang digenggam itu kapan saja.

Kyuhyun terus menatap handphonnya, menunggu benda itu berkedip, dirinya sangat kesal karena gadis itu bahkan tidak menghubnginya sama sekali selama seminggu ini, bahkan kakaknya (Choi Siwon) pun tidak tahu menahu apa yang sedang di lakukan gadis itu, membuatnya sangat khawatir, tidak masalah jika gadis itu melupakan hari ulang tahunnya, tapi setidaknya gadisnya memberitahukan bagaimana kabarnya, agar dia tahu bahwa gadis itu baik-baik saja.

“kyu~ya, kau tenang saja, adikku pasti akan menghubungimu, aku sudah bertanya pada appa, dia sedang di Texas mengurusi anak perusahaan appa yang baru, karena terlalu semangat dia sampai lupa membawa hpnya, jadi lebih baik kau tidur, nanti siang kita harus bersiap untuk show kita lagi” mendengar penjelasan lembut dari Choi Siwon, pria itu mendesah lega, senang bahwa gadisnya baik-baik saja, dia tersenyum pada hyugnya, kemudia menunduk sopan padanya dan langsung menuju kamar hotelnya, dia sangat lelah, lelah dengan segala beban fikirannya.

*****DK*****

 

 

At Sang Yoon’s Apartement

New York

 

“Yoboseo” terdengar sahutan serak seorang gadis dari telfon, menandakan bahwa gadis itu baru saja terbangun dari tidurnya.

“Yak! Gadis bodoh, 5 kali ku telfon ternyata kau sedang tidur, sekarang kau ada dimana?” gadis yang menelfon itu berkata tidak sabar, dirinya sangat kesal dengan kelakuan gadis yang sedang dia telfon itu.

“Aigoo, eonni~ya, aku sangat mengantuk, kau tau di Amerika sekarang pukul berapa? Ini tengah malam eonni, aku baru tidur setengah jam yang lalu, bisakah kau menggangguku besok pagi saja?” tanpa membuka matanya gadis itu menjawab pertanyaan eonninya dengan malas, dia sangat heran dengan kelakuan eonninya yang suka sekali mengganggu waktu tidurnya, gadis itu mengumpat pelan dalam hati, kesal dengan sifat temannya itu.

“Mwo? Di Amerika kau bilang? Astaga Sang Yoon~a, kau bahkan belum ke Taiwan?, kau ingat tidak sekarang tanggal berapa?” gadis yang di panggil eonni olehnya itu mendengus kesal.

“Tidak perlu berterik seperti itu, aku belum tuli. Jangan bercanda eonni, tentu saja aku tau sekarang tanggal berapa, 3 Februari bukan? Memangnya kenapa dengan. . . Aaaaa” gadis itu berteriak keras menyadari kebodohannya, matanya yang semula terpejam kini membuka lebar, dirasakannya kepalanya berdenyut akibat bagun dengan tiba-tiba.

“Sudah sadar? Astaga, apa saja sih yang kau lakukan disana? Hingga melupakan ulang tahun kekasihmu sendiri?” Gadis yang menelfon itu bertanya dengan nada heran, dirinya tidak bisa menemukan alasan kenapa gadis ini sampai lupa pada hal yang harusnya menurut gadis ini adalah hal yang paling penting.

“Aish, nan baboya, aku benar-benar lupa eonni, seminggu ini appa mengharuskanku mengawasi anak perusahaan appa yang baru di Texas, aku bahkan meninggalkan handphoneku, aku baru pulang ke apartemenku setengah jam yang lalu, dan aku tidak sempat membuka handphoneku, terlalu lelah, aku langsung tertidur sampai kau membangunkanku” terdengar nada sedih dan penuh penyesalan dari gadis itu, bisa-bisanya dia melupakan hal sepenting itu, pasti kekasihnya tidak akan memaafkannya, pikirnya.

“Aigoo, berhenti bersikap melankolis seprti itu, lebih baik sekarang kau segera ke Taiwan, appamu punya helikopter pribadi kan? Cepat kau temui kekasih manjamu itu, kau tau semenjak dua hari yang lalu kekasih iblismu itu membuat kotak masukku penuh, hanya menanyakan tentangmu”

“Ne eonni, gomawo” setelah mengucapka terima kasih gadis itu langsung menghubungi sekretarisnya, menyuruh sekertarisnya menyiapkan helikopter secepat mungkin, bahkan gadis itu tidak sempat mengemas baju, dia hanya membawa dompet beserta handphonya saja.

******DK*******

Super Junior’s hotel

Taiwan

 

Akhirnya aku sampai di Taiwan pukul 2 pagi, Siwon oppa langsung menjemputku di bandara dan mengantarkanku ke kamar pria itu, nafasku langsung terasa lega sekali setelah melihatnya, seolah aku baru saja sembuh dari flu, aku menatap wajahnya lekat, pria ini tertidur, tidurnya terlihat tidak nyaman, aku duduk di tepi ranjang itu, megusap-usap wajahnya pelan, berusaha membuatnya nyaman dalam tidurnya, nafas pria itu makin lama terdengar makin teratur, membuat gadis itu tersenyum senang karena sentuhannya dapat membuat lelaki ini nyaman, dirinya bahkan lupa dengan kantuknya, sibuk mengagumi ketampanan kekasihnya ini, sesekali di kecupnya dahi lelakinya, membuatnya tersenyum senang bahwa lelaki ini lelakinya, miliknya.

*****DK*****

Kyuhyun POV

 

Aku bermimpi gadis itu mengusap wajahku lembut, bahkan sesekali mencium keningku, membuatku tersenyum dalam tidurku.

Aku menggeliat pelan, ini masih gelap, aku mengerjapkan mataku, ketika menangkap sebuah siluet gadis yang sangat ku rindukan, walau gelap tapi aku yakin bahwa gadis itu adalah dia, gadisku. Menyadari aku sudah terjaga dari tidurku, dia langsung tersenyum ramah, aku masih dapat melihat senyum manisnya walau samar, senyum yang membuatku lupa bernafas.

“Saengil chuka hamnida, saengil chuka hamnida, saranghaneun Cho Kyuhyun, saengil chuka hamnida” dia bernyanyi dengan lembut.

“Oppa, mianhae aku baru mengucapkannya sekarang, aku benar-benar. . .” sebelum kalimatnya selesai, aku sudah menariknya, membuatnya jatuh menindihku.

“Yak! oppa” teriaknya tertahan, kaget dengan perbuatanku, dia berusaha bagun tapi aku memeluknya erat, tidak ingin dia jauh dariku lagi.

“Biarkan seperti ini, nan jeongmal bogoshipo” lirihku. Dia menatapku dalam, kemudian tersenyum lembut, dan menjatuhkan kepalanya di dadaku, bersandar nyaman di sana, aku dapat mendengar detak jantungnya yang berdetak sangat cepat, seirama dengan nada jantungku. Setelah beberapa menit dalam posisi seperti ini, dia mendongak dan menatap wajahku.

“Oppa, mian aku tidak membawa kado untukmu, tapi aku menggantinya dengan ini. . .”

Cup~ dia mencium keningku dalam. . .

“Untuk keningmu yang sangat indah” aku terbelalak mendapati kado penggantinya, tuhan, apa dia berniat membunuhku perlahan-lahan?

Cup~  “Untuk kedua mata ini, mata yang selalu bersinar” belum sempat aku menyela dia sudah melanjutkan aksiya lagi, memberiku kado. . .kkk, kali ini mataku terpejam menikmati kado darinya.

Cup~ “Untuk hidung yang terukir dengan sempurna ini”

Cup~  “Untuk pipi yang sangat menggemaskan ini”,  dia menggigit kecil pipiku, membuatku langsung mengerjap kaget, gadis ini, benar-benar menguji kesabaranku.

Tinggal satu bagian wajahku saja yang belum dikecupnya, ya bibirku, mataku terpejam menunggu hal itu, tapi tidak terjadi apa-apa, dia malah sedang menahan tawanya pelan ketika aku membuka kedua mataku, aku menatapnya tajam, dia langsung mengendalikan ekspresinya dan tersenyum padaku.

“Aish. . . Kau mempermainkanku….. mmmppphhh” belum sempat menyelesaikan protesku, gadis ini sudah membungkam mulutku dengan menempelkan bibirnya, hanya menempel, ini pertama kalinya dia menciumku terlebih dahulu, dan ku rasa dia malu untuk bertindak lebih jauh, baiklah biar aku yang memegang kendali sekarang.

Aku langsung melumat bibirnya lembut, tanganku memeluk pinggangnya erat, sementara tangannya sudah meremas pelan rambutku, dia mendesah pelan, dan membalas perlakuanku, bibir kami saling melumat, lidahku bahkan tengah mengeksplorasi mulutnya, dia pun melakukan hal yang sama, lidah kami saling membelit indah, ciuman kami terlepas sesaat untuk mengambil nafas, kemudian melanjutkan ciuman indah kami kembali, membuat suara indah yang di timbulkan oleh pertemuan bibir kami, rasanya tidak akan bosan berciuman degannya seperti ini.

*****DK*****

Super Junior’s Hotel at Taiwan

 

“Hyukjae~ya, bisakah kau bangunkan Kyuhyun di kamarnya? Ini sudah siang dan dia belum makan pagi” perintah Leeteuk, yang di jawab oleh dengusan malas oleh Hyukjae, dirinya kesal, mengapa harus dia yang di suruh membangunkan magnae iblisnya itu, karena membangunkan iblis itu merupakan petaka, kau harus siap di perlakukan kasar olehnya, dan demi tuhan membangunkan iblis ini benar-benar pekerjaan yang sulit.

“Hyung, kau lihat Siwon hyung tidak?” si imut Ryeowook bertanya bingung sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

“Siwon? Mungkin dia sedang kencan dengan kuda betina?” canda Teuki, si Imut Ryeowook tampak berfikir kemudian dia tersenyum.

“Kau benar hyung” Ryeowook kemudian berlari-lari kecil menyapa para staf yang memang tengah berkumpul di restoran.

“Hyukjae~ya, bangunkan adikmu, kasihan dia” bujuk Leeteuk seraya menatap lembut dongsaengnya yang tengah mendecak kesal, namun Hyukjae tetap menuruti perintah hyungnya.

*****DK*****

Hyukjae POV

 

Aish, bagaimana caranya membangunkan iblis itu, apa aku dobrak saja pintunya?, ah sepertinya itu ide yang bagus, jika aku hanya mengetuk-ngetuk pintunya mana mungkin iblis itu bangun.

Aku memegang gagang pintunya, mencoba membukanya secara baik terlebih dahulu.

“Eh, tidak di kunci?” gumamku kaget, apa pria didalam ini begitu lelahnya hingga dirinya lupa mengunci pintu. Aku langsung membuang segala pemikiranku, tujuanku dari awal adalah membangunkannya.

“Omo!!!!! Sang Yoon???”

kau tau apa yang membuatku kaget?, aku mendapati pemandangan indah di depan mataku, aku melihat sepasang kekasih sedang tidur pulas, aneh? Bagaimana bisa sepasang kekasih itu membuatku kaget? Karena posisi tidur mereka. . .kkk, sang wanita menumpukan tubuhnya di atas sang pria, sedang tangan mereka menggenggam satu sama lain, dan bibir mereka, ya tuhan, bahkan mereka berciuman ketika tidur? Ah, aku harus mengabadikan momen ini, segera aku mengambil android dari sakuku, memfoto mereka. Sepertinya menarik juga jika aku membagi pemandangan ini ke semua member. . .

*****DK*****

Super Junior’s Restaurant

 

Bwara Mr.Simple Simple Simple

Gee Gee Gee Gee baby baby

Nan jigeum danger

Suara handphone saling bersahutan di meja makan yang di tempati para lelaki tampan, membuat mereka mendecak kesal, bagaimana bisa handphone mereka berbunnyi hampir bersamaan.

“Mwo?” teriak Sungmin setelah membuka handphonenya.

“Aigoo” kini giliran Leeteuk yang menggelengkan kepalanya, namun senyum geli terukir dibibirnya.

“Wah, uri magnae sudah besar” Wooky berseru senang, sementara yang lainnya tersenyum-senyum geli.

“Andwae!!!” Sang Kuda (a.k.a Choi Siwon) yang baru datang langsung berteriak dan memperlihatkan ekspresi sedih yang berlebihan.

“Siwon~ah adikmu romantis sekali” Yesung tersenyum senang menatap Siwon, namun pria yang ditatap itu membuat ekspresi sedih dan tidak rela. Membuat semua yang ada di sana tertawa terbahak-bahak.

FIN

 

Gyahaha aku kembali lagi membawakan ff yang tidak jelas seperti biasanya, ah tidak henti2nya juga aku mengucapkan terima kasih kepada reader yang telah dengan senang hati merelakan waktunya untuk membaca shortff yang beje bgt ini…

Wajib komen? Ga ko, aku tidak mengharuskan kalian komen ff beje aku ini, serius deh, kalian mau baca aja aku seneng banget…

Curhat.com. . . aku baru menyadari ternyata aku tidak punya bakat nulis SAMA SEKALI, hiks, kenyataan yang menyedihkan. . . Jadi aku minta maaf yang sebesar-besarnya kalau ff aku ini membuat kalian kecewa *nangis d’pojokan bareng Kyu.

Segitu aja deh. . . . babay. . . .

Ttd

Sparkyu forever

That Girl and my self

Author: QueenSha Lee (@DhaeHae)

Tittle: That Girl and my self

Main cast: Cho Kyuhyun and a Girl (secret)

Other cast: Lee Sungmin

Genre: romance and friendship

Lenght: oneshoot but Sequel

Rating: All Ages

Desclaimer: cerita ini milik saya, murni dari pikiran QueenSha Lee. Bila masih ada typo ataupun yang lain sebagainya saya minta maaf dan harap maklumi karena saya masih amatir untuk menulis cerita.

Published:

Faninfiction.wordpress.com

Welovefanfiction.wordpress.com

Elfishfanfiction.wordpress.com

Choisangyoon.wordpress.com

KALO GA SUKA JANGAN DI BUKA,

KALO GA NIAT JANGAN DI BACA,

KALO MASIH PUNYA HATI JANGAN DI BASH,

DAN KALO MENGHARGAI TOLONG DI COMMENT…

…HAPPY READING…

Author POV

Cuaca hari ini mendung, angin musim dingin yang menusuk kulit mungkin itu yang membuat cafe ini di penuhi oleh pengunjung yang sangat membutuhkan kehangatan. Cafe itu bernama Bella De fluire. Letaknya berada di pusat kota seoul, ibukota Korea selatan. Cafe yang terkenal karena kopi hangatnya yang harum, Tapi bukan itu saja alasannya kenapa cafe ini menjadi primadona bagi pecinta kopi.

Sapaan yang ramah dari pelayan cafe, interior yang menarik, dan letaknya yang di pusat kota itulah yang bisa membuat cafe ini begitu terkenal.

Kleneng…

Seorang gadis dengan gaun merah, menggunakan sepatu boot hitam dan rambut yang indah di gerainya, membuat kesan bahwa  gadis itu adalah gadis yang anggun. Dia memasuki cafe itu. gadis itu berjalan dengan sangat anggun saat memasuki cafe tersebut. Dia melirik ke kanan kekiri seperti mencari sesuatu, seketika senyuman itu datang. Senyum yang mungkin bisa membuat semua orang juga ikut tersenyum. Senyumnya seperti flu yang bisa menular begitu saja tanpa bisa terkendali.

Dia menuju kursi dekat jendela besar di cafe itu, mendudukkan dirinya sendiri. Seperti telah melakukan pekerjaan yang sangat berat, gadis itu menghela napas lega, sangat lega. Lalu senyum itu lagi, dia tersenyum ketika seorang pelayan datang menuju mejanya dengan santai.

“kau datang lagi!!” ujar pelayan tersebut

“hmm..” jawabnya singkat.

“kau tidak bosan kesini terus?” tanya pelayan itu hati-hati. Seperti yang pelayan itu ketahui bahwa gadis yang sedang duduk tenang dihadapannya ini datang setiap hari ke cafe ini, pelayan itu tak pernah tahu alasan apa yang membuat gadis cantik ini selalu datang dan dia sudah menyerah menanyakannya pada gadis itu.

“kau pesan apa?”

“seperti biasa..” pelayan itu mengganggukkan kepalanya. Dia tahu apa yang diinginkan gadis itu,sama dengan semua pengunjung yang penggila kopi buatan cafe ini.

Setelah beberapa menit akhirnya pesanannya diantar dan gadis itu diam meneguk kopinya dengan pelan.

Kyuhyun POV

“hyung aku pergi” pamitku pada Sungmin Hyung

“kemana?” tanyannya

“entahlah aku tak tahu. Kemana saja yang penting aku tak bosan disini.”

“memangnya kenapa dengan pspmu?” sungmin hyung melihatku, pandangannya seperti menyelidik.

“semua kaset pspku sudah kuselesaikan jadi aku bosan jika main yang itu-itu terus.”

“ohh, kau pergi sendiri?”

“hmm..”jawabku singkat sambil memakai hoodie dan juga perlengkapan menyamarku.

“bolehkah aku ikut?”

Aku melihat ke arahnya sesaat lalu mendengus keras. Hyungku ini meskipun umurnya lebih tua 3 tahun denganku tapi entah kenapa wajahnya itu bisa menunjukkan gaya Aegyonya yang sama persisi seperti anak berumur 5 tahun yang sedang merajuk kepada ibunya demi sebuah permen yang di sukainya.  Dan aku yang melihatnya harus meras kasihan sehingga tak tega untuk  menolak keinginannya.

“baiklah” dia bersorak gembira, bangun dari dudukya dan segera mengambi perlengkapan menyamarnya.

Sebuah kacamata, masker dan juga Hoodie dengan topi yang tinggi adalah barang-barang yang wajib kami gunakan demi keselamatan diri sendiri. Jika salah saatu dari barang wajib itu terlupakan maka akan berkibat fatal, sangat fatal, paling parah dari akibat itu adalah kau tak bisa pulang dengan selamat atau jika bisa selamat pun pasti harus lari maraton dengan jarak tempuh bermil-mil jauhnya, semua itu di sebabkan karena mata para fans yang memang biasanya sangat jeli.

“sebenarnya kita mau kemana, kyu?” sudah sekian kalinya Sungmin hyung bertanya padaku.  Aku memang sedari tadi hanya duduk diam sambil menyetir, meskipun tak tahu harus pergi ke mana sebenarnya.

“aku juga tak tahu.” Jawabku enteng

“kenapa kau tidak bertanya padaku? Aku kan bisa merekomendasikan tempat bagus.”

“kenapa kau tidak memberitahuku sedari tadi”

“cih, pantas saja dari tadi kau hanya berputar-putar terus.” Aku mendengar Perkataannya. Nada yang digunakan Sungmin Hyung terdengar seperti mengejek dan aku tak suka itu.

“bagaimana kalau kita ke cafe Bella de Fluire, menurut Ji Ra kkopi di cafe itu sangat nikmat” ajaknya dengan santai. Aku berpikir sejenak, baiklah daripada hanya berkeliling tak tentu arah seperti orang idiot lebih baik aku ke cafe, minum kopi sepertinya enak.

“oke, dimana tempatnya?”

***

Ternyata tempatnya tak jauh dari tempat kami berhenti tadi. Dengan riang Sungmin hyung keluar dari mobilku. Kuperhatikan dari luar cafe itu, cafe yang tak besar namun entah aku merasakan perasaan yang sangat nyaman. Warna cat orange soft diluar, jendela besar yang membuat semua orang diluar bisa melihat keadaan di dalam cafe, aroma kopi yang begitu nikmat ketika dihirup membuat orang yang melewati cafe itu berhenti sejenak untuk menghirup sekilas ataupun untuk mampir demi mencicipi nikmatnya kopi yang di sajikan.

Kulihat ke dalam cafe, suasana yang ramah terjadi di dalam sana. Obrolan,  canda tawa dan juga sebuah lagu yang terdengar nyaring, membuat semuanya terlihat menyenangkan. Mataku kini langsung tertuju pada seorang gadis yang sedang duduk di depan jendela ini.

Dia duduk menyamping dari depan jendela tapi dengan begitu aku bisa memandanginya dari samping dengan puas.

Gadis itu dengan  gaun merah dan rambut yang di gerai memanjang membuatnya terlihat sangat anggun.  Terlihat olehku dia sedang menutup matanya sesaat lalu menempelkan secangkir kopi yang masih panas karena terlihat uap dari cangkir yang di pegangnya. Gadis itu tersenyum lalu membuka mata dan menaruh kopinya kembali tanpa menyesapnya sedikit pun.

Aku berjalan memasuki cafe bersama Sungmin hyung, mengambil tempat duduk di samping kiri gadis bergaun merah yang kuperhatikan dari luar cafe tadi. Aku duduk membelakanginya.

“pesan apa?” tanya seorang pelayan wanita dengan senyum ramah ke arah kami berdua

“tiramisu dan chesee cake, lalu 2 cangkir kopi susu” ucap Sungmin hyung padahal aku belum mengatakan apa yang ingin kupesan. Seenaknya saja dia.

“baiklah, mohon tunggu sebentar!” pelayan itu membungkdan sesaat dan meninggalkan kami berdua

4 orang murid  SMA masih menggunakan seragamnya masuk ke dalam cafe dan duduk di samping kanan meja gadis itu.

Musik mengalun lembut berusaha mengalahkan suara para pengunjung cafe tapi ternyata tetap saja tak bisa mengalahkannya. Lagu yang terlalu lembut ini sangat kukenal, bagaimana tidak ini adalah laguku, The Ways to Break Up. Lagu yang kunyanyikan sendiri untuk soundtrack drama Siwon hyung.

“lagu yang menyedihkan” terdengar suara dari arah samping tempatku duduk. Aku menengok arah belakang karena memang suara itu terdengar dari arah belakangku. Ternyata bukan aku saja yang menoleh dan mencari siapa yang telah mengatakan hal tersebut kepada laguku, ke 4 murid juga melakukan hal yang sama sepertiku.

Sejujurnya aku kaget mendengar hal itu. lagu The Way to Break Up memang sedih tapi tidak terlalu menyedihkan juga menurutku. Lagu ini memang berisi tentang putus cinta, tapi sekali lagi aku jelaskan bahwa ini tidak semenyedihkan yang dia kira dan juga berani sekali dia menjelekkan lagu di depan penyanyinya. Ya—meskipun memang bukan secara langsung. Tapi tetap sajakan…!!

Ketika Seorang pelayan membawakan pesanan yang Sungmin hyung inginkan.  Gadis itu menyuruh pelayan itu mendekat ke arahnya.

“tolong bilang padanya. Lagunya terdengar sangat menyedihkan jadi gantilah dengan yang lebih semangat.” Serunya pada pelayan itu.

“ne..” pelayan itu patuh dan langsung pergi, terdengar suara keras lagi

“YA!! MAKSUDMU APA MENYEBUTKAN LAGU KYUHYUN OPPA MENYEDIHKAN…??” ujar gadis berambut pendek, salah seorang dari ke 4 murid SMA yang duduk di sebelahnya.

“lalu jika menyedihkan memangnya tidak boleh di dengar.” Sekarang gadis berrambut panjang terurailah yang berbicara.

“boleh, itukan urusan kalian, bukan urusanku.” Jawabnya enteng

“lalu kenapa kau ingin mengganti lagunya?” gadis berambut pendek lagi yang berkata.

Hahahaha… ternyata mereka adalah SparKyu. Hebat-hebat, ayo teruslah berusaha membela idolamu itu. kadang aku mersa terpukau dengan perlakukan mereka yang akan membela sampai titik darah penghabisan (mungkin) jika idola mereka di hina. Itulah yang sedang berada di pikiranku saat ini. sangat berbanding terbalik dengan sikpaku yang sok cool,memandang kejadian saat ini biasa saja.

“karena aku tak suka dengan lagu itu apalagi suaranya.”

JEGEERRRR…

Bagai di sambar petir disiang bolong tanpa ada hujan dan kilat. Aku terpaku di tempat, tak tahu harus berkata apa. Sesuatu yang aku banggakan selain otakku yang pintar ini tidak di sukai oleh seorang gadis dan dia…. dia mengatakannya langsung. Dan juga nadanya yang terdengar benar-benar tak suka dengan laguku.

Rasanya sakit, lebih sakit ketika aku harus kalah dari hyungku dalam permainan PS dan harus menjalani hukuman yang telah di sepakati.kulirik Sungmin hyng yang ternyata sama shocknya seperti.

Ke 4 gadis itu menghampiri gadis itu lalu berdiri di depannya.

“YA.. APA MAKSUDMU?”

“aku kan hanya berkata jujur pada kalian, aku tak suka lagunya apalagi suaranya.” Jawabnya santai tanpa dosa. Jika aku bisa membuat telingaku tuli akan kubuat tuli untuk sementara karena terlalu menyakitkan mendengar orang lain membenci apa yang kita punya apalagi kita banggakan.

Semuanya terjadi begitu cepat hingga aku tak sempat menyadarinya sama sekali. Gadis itu sudah di siram dengan air mineral oleh gadis berambut panjang namun diikat yang sedari tadi diam saja. Teman-teman dari gadis yang menyiram itu hanya terpaku sambil memandangnya.

“berani sekali kau mengatakan hal seperti itu.apa alasanmu benci suara Kyuhyun oppa?”desisnya marah setelah menyiram gadis yang ada di depannya.

Kini gadis itu ikut berdiri sambil mengusapkan tangan ke wajahnya. Dia memejamkan matanya lalu tersenyum sedikit lalu hampir tertawa.  Aku baru bertemu dengan orang yangs etelah di permalukan oleh orang lain masih bisa tertawa seperti itu.

Dia membuka matanya dan menatap tajam ke arah 4 murid SMA itu. auranya, sangat berkesan. Aku sampai bisa merasakan aura yang sangat mematikan keluar dari tubuh gadis itu. jika disini tak ada orang mungkin gadis itu akan dia akan membunuh ke 4 murid SMA itu. tapi bukannya aku takut, aku malah terpesona dengan auranya, terlihat cantik.

“sebelum aku menjawab pertanyaan kalian. Aku ingin kalian terlebih dulu menjawab pertanyaanku! kenapa kalian bisa menyukai oh salah—kalian mencintai Kyuhyun oppa-mu itu?” tanyany pelan

Gadis itu melirik ke arah murid SMA yang berambut pendek. Memintanya untuk menjawab terlebih dulu.

“aku menyukai tingkah evilnya”

Ternyata banyak yang menyukai tingkah evilku, jadi akan kupertahankan.. hahahaha

Gadis itu kemudian melirik ke arah murid SMA yang berambut panjang terurai.

“aku menyukai suaranya”

Untuk yang satu ini jangan di tanya. Semua orang menyukai suara malaikatku ini kecuali gadis yang sedang menunggu jawaban murid SMA.

“aku bukan SparKyu” jawabnya pelan.

HAH… sungguh keterlaluan. Zaman sekarang adalah zamannya seorang Cho Kyuhyun yang berkuasa. Akan sangat rugi jika tidak menjadi bagian dari SparKyu. Cihh,,, dia akan sangat rugi dan aku menyayangkan itu.

“aku tak punya alasan untuk mencintainya” jawab murid SMA terakhir.

Hening…Untuk ini aku tak bisa komentar apa-apa.

Setelah ke 4 murid SMA itu menjawab,gadis mendekati gadis berambut pendek tadi.

“kau tidak tulus menyukainya.”

“wae? Aku tulus menyukainya” sergah gadis berambut pendek itu.

“aku mengatakan kau tidak tulus karena kau hanya menyukai tingkah evilnya bukan dirinya sendiri. Jika kyuhyun oppamu berubah jadi baik apa kau akan tetap menyukainya?” jelasnya panjang dan gadis itu terdiam mendengar penuturan gadis yang berada di depannya.

“Benar juga” ujarku pelan membenarkan apa yang gadis itu katakan. Jika rasa cinta itu bukan dari dirinya sendiri bagaimana bisa bertahan. Jika apa yang dicintainya berubah atau hilang berarti kemungkinan dia tidak akan mencintainya lebih besar.

“kau..” terdengar suara gadis itu. gadis itu sekarang berada di depan gadis berambut panjang terurai.

“jika operasi tidak berhasil dan tak bisa menyanyi lagi. Apa kau masih menyukainya seperti sekarang?” tanya gadis itu.

Pertanyaanya yang menyangkut Kecelakaan 2007 lalu membuatku bergidik ngeri. Benar juga, jika operasi tidak berhasil bagaimana dengan nasibku. Tapi pertanyaan baru muncul lagi dalam benakku. Dia kan benci dengan suaraku harusnya dia juga benci dengan aku kan. Tapi ternyata dia juga tahu tentang kecelakaan yang kualami juga.

“aku akan tetap menyukainya.”

“dan kita lihat bagaimana kadar sukamu. Aku yakin 100% kau akan melirik yang lain dan meninggalkannya begitu saja karena menurutmu dia sudah tidak semenarik yang dulu kan.” Gadis berambut panjang terurai  itu terdiam, mungkin tak punya kata-kata yang bisa di gunakan untuk membantah.

Sudah 2 kali aku setuju denganya. Dia begitu realistis, selalu melihat kenyataan. Tapi yang di sayangkan dari dirinya adalah biasanya orang yang selalu melihat kenyataan seperti ini biasanya tak pernah berani bermimpi… sangat disayangkan.

Kali ini gadis itu menghampiri gadis ke 3 yang menjawab.

“itu urusanmu jika kau bukan Elf ataupun SparKyu. Aku tak peduli” setelah mengatakan hal itu, dia menghampiri murid SMA yang terakhir menjawab.

“kau memang tulus. Jika yang kau katakan itu jujur dari hatimu. Kau bisa mencintainya tanpa alasan lalu apakah aku salah jika aku membencinya tanpa alasan.” Katanya pelan di hadapan muris SMA itu. murid itu memandang ke arah gadis itu penuh tanya. Dan aku juga melakukan hal yang sama, terpukau dengan perkataannya.

“itulah jawabanku atas pertanyaan kalian. Terima kasih karena telah merusak hariku dan semoga kita tidak bertemu lagi.” Sebelum selesai keterkejutanku dan juga semua orang yang ada di Cafe itu, gadis itu pergi begitu saja. Sedangkan aku masih terus terpukau dengan pekataan.

Benar tak ada yang membenciku tanpa alasan selain dirinya…

Gadis yang menarik komentarku pelan

Semoga kita bisa bertemu lagi…. kali ini hatiku yang berkata.

… stop forbiden {1}

{Short FF}EVILKYU S2

{Short FF} EVILKYU S2

 

***

Author: SangYoon/Dhaekyu

Main Cast: Cho Kyuhyun

Genre: Romance.

Length: one shot

Rating: pg 15++

 ps: ini ff lanjutan short ff yang kemarin, maaf ya kalo masig banyak typo… author mengucapkan SELAMAT MEMBACA

“Sang Yoon~a berhenti merusak kasurku, aish itu baru saja ku bereskan” protes Hye Joon saat aku melemparkan tubuhku ke atas rangjangnya, aku benar-benar lelah, bayangkan saja aku harus menyelesaikan pekerjaanku sampai pukul 3 pagi di kantor, ini gara-gara setan sial itu yang mengacaukan meeting pentingku, aku bahkan tidak sempat pulang ke rumah, jadi deh aku mampir ke apartemen temanku yang memang dekat dengan kantorku, aku heran dengan temanku yang satu ini, pukul 4 pagi tapi apartemennya sudah sangat rapih, dia ini eonniku yang paling baik, dia selalu dapat membuatku nyaman.

“Eonni, biarkan aku tidur, aku sangat ngantuk, gara-gara Cho Kyuhyun, aku harus lembur” sungutku sambil menenggelamkan kepalaku di bantal.

“Apa lagi yang di lakukan pacarmu itu hmm?” tanya sambil menyelimutiku, benarkan dia itu eonniku yang paling baik.

“Dia membuatku membatalkan meeting penting, aku harus mengganti meetingnya kemarin siang dan baru selesai tadi malam, malamnya aku harus mengerjakan proyek itu sampai pagi, benar-benar membuat kepalaku sakit” jawabku serak.

“Ingin ku bangunkan jam berapa?” tanya Hye Joon lembut, membuat gadis yang sedang menelungkupkan kepalanya tersenyum.

“Jam 7 saja, gomawo eonni”

“Baiklah” suranya terdengar samar karena Hye Joon sudah meninggalkan kamar.

***

“Eonni, kau berangkat ke butikmu kapan?” tanyaku pada gadis yang sedang merangkai bunga sambil bersenandung kecil.

“Jam 9” jawabnya santai tanpa mengalihkan fokusnya dari bunga-bunga itu.

“Eonni, apa tidak ada makanan? Aku lapar” rengekku manja, yang hanya di balas senyuman oleh gadis itu.

“Yak! Eonni aku sedang bertanya padamu, kau malah mengabaikanku, kelihatannya kau behagia sekali”

“Ada roti di meja, kau itu seperti tidak sering kemari saja” jawabnya yang masih asyik dengan rangkaian bunganya.

“Hanya memastikan”

“Sang Yoon~a, apakah yang Kyuhyun lakukan itu ada kaitannya dengan bercak-bercak merah di lehermu, hingga kau membatalkan meeting mu itu?” kali ini dia mengalihkan fokusnya dan menatap Sang Yoon geli.

“Yak! appo” ringis Hye Joon setelah mendapat lempaan sendal rumah yang di gunakan Sang Yoon.

“Tutup mulutmu eonni” tukas sinis Sang Yoon, namun mukanya sudah memerah membuat Hye Joon geli.

“Tak ku sangka Kyuhyun oppa bisa membuat tanda begitu, ku pikir awalnya itu hanya sengatan serangga tapi aku berfikir lagi, masa bercak-bercak itu hampir memenuhi lehermu” jelas Hye Joon dengan wajah polos sok berfikirnya.

“Kau berlebihan eonni” sungut Sang Yoon, Hye Joon yang puas menggoda temannya ini tertawa keras.

“Apa aku tanya saja pada Nayna, mungkin dia tau apa yang menyebabkan lehermu di tumbuhi bercak-bercak merah itu” ucap Hye Joon sepolos mungkin sambil menatap Sang Yoon dengan tatapan innocenenya.

“Ku bunuh kau, kalau sampai adik setan itu tau” mengabaikan ancamanku, gadis itu malah tersenyum manis kepadaku, membuatku ingin melemaparinya dengan kulkas?. Cho Kyuhyun lihat saja aku akan membalaskan dendamku.

***

“Yak! Kenapa kau ada di kantorku?” kaget Sang Yoon, terlihat seorang laki-laki nampak duduk santai dengan kepalanya disandaran sofa yang tersedia di ruangan itu, jelas sekali bahwa lelaki tersebut sangat nyaman diposisinya.

“Kenapa dari kemarin handphone mu tidak aktif?” Lelaki tersebut bertanya dengan nada pelan namun tersirat kemarahan didalamnya, sedang sang wanita hanya mendengus kesal.

“Kau fikir karena siapa aku mematikan telfonku hah? Jangankan untuk menelfon makan pun aku tidak sempat, siapa yang dengan seenaknya mengacaukan meetingku kemarin, aku harus lembur sampai pagi untuk membereskannya, kau tau!” gadis tersebut berteriak kesal pada laki-laki yang duduk di depannya, membuat lelaki tersebut membuka matanya yang tadinya terpejam, gadis yang sedang berdiri dihadapannya tertegun melihat kedua mata lelaki di depannya, tatapannya sayu, terdapat kantung mata yang menghitam di bawah mata indah itu, gadis itu luluh, dirinya tidak tega melihat lelakinya, ya lelaki itu adalah kekasihnya terlihat begitu menyedihkan, gadis itu kemudian menyentuhkan telapak tangannya di dahi kekasihnya, memastikan apakah kekasihnya baik-baik saja, dan terdengar helaan lega dari gadis itu, kekasihnya tidak demam hanya kelelahan saja.

“Mianhae” ucap lemah lelaki itu, gadis di depannya hanya tersenyum kepadanya, gadis itu kemudian bejalan menuju meja kerjanya, dan mengambil sesuatu dari bawah meja itu, yang ternyata adalah sebuah selimut dan bantal, di bawanya barang itu dan di berikan kepada lelakinya.

“Tidurlah, nanti aku akan membangunkanmu” ucap gadis itu lembut, namun pria itu tidak mengindahkan ucapan gadisnya.

“Aku membutuhkanmu” dua kata itu yang keluar dari mulut lelakinya, membuatnya mendengus, dan meraih telfon kantornya.

“Jira~ssi, apa ada meeting penting hari ini?” tanya gadis itu, yang dihubunginya adalah sekertarisnya.

“ah bailkah, nanti sore semuanya akan aku selesaikan, gomawo” ucap gadis itu menyudahi pembicaraannya.

Sang Yoon mendekati kekasihnya, menjatukan dirinya di samping kekasihnya, kemudian menatap kekasihnya dan mengulurkan tangannya menyentuh kantung mata itu, pria itu tersenyum senang dengan kemenangannya menguasai gadisnya, tidak rugi dia begadang sampai pagi untuk menyelesaikan gamenya, pikir lelaki itu, kalau sampai kekasihnya tau yang dia perbuat hanya untuk menyelesaikan gamenya, kekasihnya itu pasti akan mengomelinya lalu akan mengabaikannya.

“Tidurlah” ucap pelan gadis itu sambil mengusap wajah pria itu, kemdian berdiri memberikan ruang untuk pria itu tiduran, setelah pria itu sudah berbaring di sofa, dia bersyukur karena sofanya cukup panjang untuk menampung tubuh kekasihnya yang tinggi. Dia hendak mengambil selimut yang dia letakkan dimeja, namun sebuah tangan tengah menghetikannya dan menariknya ke dalam pelukannya.

“Yak! Kyuhyun~a apa yang lakukan” tanya kesal Sang Yoon, melihat kekasihnya saja jantungnya sudah berdebar cepat, sepertinya kekasihnya menginginkan dirinya cepat mati dengan memeluknya seperti ini.

“Biarkan seperti ini, kumohon” pinta kekasihnya dengan suara serak yang membuat Sang Yoon tidak bisa menolak, masih dalam posisi itu Sang Yoon membuaka kedua sepatunya menggunakan kakinya sendiri, kemudian menaikkan kakinya ke kursi, dia harus merapatkan tubuhnya ke pria itu karena kursi mereka tidak cukup lebar, itu sukses membuat kedua jantungnya bekerja ekstra keras.

Pria itu memeluk gadisnya erat melingkarkan kakinya kekaki gadisnya, pria itu tersenyum senang karena tubuh gadisnya terasa sangat pas dalam pelukannya, bahwa dengan seperti ini mereka tau jika mereka berada di tempat yang benar, tempat yang semestinya. Kenyamanan yang dirasakan pria itu membuatnya tertidur pulas.

***

“Yooni~a” ucap pria itu refleks, karena gadis yang tadinya dia peluk sudah tidak ada dalam dekapannya.

“Kau lapar? Aku sudah membelikanmu sup ayam dan kimchi, kau makanlah, aku selesaikan menganalisa data ini sebentar” ucap sang kekasih dari meja kerjanya tanpa mengalihkan fokusnya dari kertas yang sedang di bacanya, membuat pria itu mendengus kesal namun masih menuruti ucapan gadis itu, pria itu memakan bekalnya dengan tenang, setelah seleasi pria itu merebahkan kembali kepalanya di sandaran sofa.

“Apa masih lama?” tanya Kyuhyun pada kekasihnya.

“nah, sudah selesai” gadis tersebut menaruh kertas itu di atas mejanya, melepaskan kaca matanya, dan menghampiri kekasihnya, Sang Yoon duduk di samping kekasihnya, mengamati wajah tampan kekasihnya, dirinya bangga bahwa lelaki tampan ini adalah kekasihnya, miliknya.

“Aku merindukanmu” ucap gadis itu sambil menatap wajah kekasihnya. Kyuhyun langsung menarik kekasihnya kedalam dekapannya, membaringkan dirinya seperti ketika dia ingin tidur tadi, gadis nya di pelukannya, dia senang mengetahui bahwa gadis di pelukan ini hanya miliknya, menenggelamkan wajahnya dirambut gadis itu, menghirup aroma gadisnya.

Sang Yoon membiarkan kelakuan kekasihnya, karena dirinya pun sangat merindukan pelukan kekasihnya, wajahnya tepat di lekukan leher kekasihnya, membuatnya memiliki ide cemerlang, dia medorong tangannya untuk mengusap lehar kekasihnya pelan, membuat kekasihnya menggangkan lehernya, Sang Yoon merangkak naik keatas tubuh kekasihnya, mendekatkan wajahnya di leher pria itu, udara terasa panas membuat nafas mereka memburu, Sang Yoon menempelkan bibirnya di heler pria itu, menciumnya, awalnya lembut namun seiring nafas mereka yang memburu ciuman Sang Yoon berubah menjadi kasar, sesekali dia menggigit leher Kyuhyun, membuat pria itu mendesah, Sang Yoon terus mengeksplorasi lehar kekasihnya, tubuh Kyuhyun sudah menegang menahan gairah yang ditimbulkan kekasihnya, sedang tangan Kyuhyun tidak bisa diam dan sudah berada di balik kemeja yang gadisnya kenakan, menyentuh punggung gadisnya, ketika dirasanya ciuman Sang Yoon berhenti dari lehernya, pria itu melepaskan sebelah tangannya dari balik kemeja kekasihnya untuk mendongakkan wajah kekasihnya, dia memundurkan badannya sedikit untuk dapat menjangkau bibir kekasihnya.

Bibir mereka akhirnya bertemu, Kyuhyun langsung melumat pelan bibir gadisnya yang terasa manis, membuatnya meperdalam ciumannya dia menggigit kecil bibir gadisnya, membuat Sang Yoon mendesah dam membuka mulutnya, Kyuhyun langsung memasukan lidahnya, mengeksplorasi semua yang ada di dalam mulut gadisnya, saling membelitkan lidah mereka, tangan Sang Yoon menjambak rambut Kyuhyun menahan sensasi yang Kyuhyun lakukan.

Bwara Mr.Simple Simple keuttaeneun keuttaneun keuttaneun ro meotjeo

Lagu Mr.Simple mengalun membuat keduanya menghentikan kegiatan mereka, Sang Yoon langsung berdiri, dia bersyukur karena telfon itu, kalau tidak entah apa yang akan terjadi.

“Ada apa Hyung?” terdengar nada kesal dari ucapan kekasihnya, kekasihnya hanya mendengus mendengarkan ucapan hyungnya di telfon.

“Aish, baiklah aku akan segera kesana, iya, kau itu lippiteuki yang menyebalkan” umaptnya sebelum mematikan telfonnya. Kemudian dia merapihkan bajunya, kemeja yang dia kenakan kancingnya sudah terlepas sebagian, membuatnya heran ternyata kekasihnya mampu melakukan hal seperti ini juga.

“Aku harus pulang, kita lanjutkan nanti” ucap Kyuhyun sambil mengerlingkan matanya pada gadisnya, gadisnya hanya mendengus dan mengabaikannya, kembali ke meja kerjanya dan memakai kaca matanya untuk merapihkan kertas-kertas dokumennya.

***

Kyuhyun keluar dari dari ruangan kekasihnya, dia berjalan dengan santainya di koridor, dan dia melihat para wanita yang bekerja di kantor ini, berbisik-bisik sambil menunjuk-nunjuknya, aish mereka mungkin hanya sparkyu yang tergila-gila padaku, pikir bangga Kyuhyun. Namun dia mulai heran dengan sikap para pria yang berpapasan dengannya pun aneh, ada yang menepuk bahunya pelan dan ada pula yang tersenyum jahil padanya, aish mereka juga mungkin fans ku? Kyuhyun mengabaikan mereka dan berlari menuju mobilnya, dia langsung menjalankan mobilnya menuju gedung SM untuk melanjutkan latihan.

“Sukses Kyuhyun~ssi” kali ini satpam kantor SM yang bertanya padaku dengan seringal jahilnya, aneh, semua orang berkelakuan aneh, apa popularitasku menanjak tajam sampai seorang satpam pun tersenyum dan akrab padaku. Aku hanya tersenyum untuk membalas perkataannya, kemudian aku berlari menuju ruang latihan Super Junior.

“Anyeong, aku pulang” aku berteriak senang menyapa semua hyungku yang sudah berkumpul.

“Yak! Kyuhyun~a kau membuat ka…” ucapan Leeteuk hyung terhenti ketika melihatku melepas topi ku dan merenggangkan badanku, semua hyungku membelalak menatapku.

“Wow” seru Eunhyuk hyung padaku, memandangku takjub.

“Aish! Semua orang kenapasih melihatku begitu, bahkan satpanpun menyeringai jahil padaku” ucapku kesal.

“Apa kau baru dari kantornya Yooniku?” tanya ngeri Siwon hyung, aku memandangnya heran.

“Tentu saja, memangnya kau fikir aku bersama siapa?” mendengar jawabanku Siwon hyung sudah berkaca-kaca.

“Aigoo adikku tidak polos lagi, Kyuhyun~a semuanya gara-gara kau” hardik Siwon hyung padaku, aku hanya menatapnya bingung, sedang hyungku yang lain hanya terkekeh melhat kami.

“Kyuhyun~a sebaiknya kau bercermin” kali ini Leeteuk hyung berseru padaku, bercermin? Eh ketika aku melihat cermin aku langsung membelalak lebar melihat pantulanku, mukaku langsung memerah, refleks aku langsung menaikkan kerah bajuku, aigoo, leherku di penuhi bercak-bercak merah, yang aku yakin itu perbuatan gadisku.

Aku langsung mengambil handphoneku dan menghubungi gadisku

“Puas kau mempermalukanku, aish pantas saja semua orang memandangku jahil” sementara itu gadis di telfon itu hanya terkekeh saja.

“Salah sendiri kau mempermaikanku” gadis itu menjawab sebelum mematikan telfonnya.

“Yak! Choi Sang Yoon, aish. . . kau membuatku gila” kyuhyun mengerang dan menjatuhkan dirinya di lantai dengan muka merah. Sedang semua hyungnya memandangnya takjub.

“Sang Yoon hebat” kali ini Eunhuk dan Donghae yang berbica, membuat semua member tertawa.

FIN

 

Wahahaha aku datang lagi dengan ff eror yang ku buat, tadinya aku mau buat NC, tapi eonniku (Hye Joon) melarangku, padahal aku sedang terpesona dengan keseksian Donghae. Jangan pada mual ya baca tulisan aku…

Reader: telat, aku udah muntah2 dari tadi (sambil natap mata author tajam).

Author: mian (sambil bungkuk2).

Hye Joon: Ya! Kali ini karena apa kamu buat ff kaya gini?

Sang Yoon: karena Try Out eon, sumpah deh tdi matematika susah bener, tu yg nyiptain rumus2 kurang kerjaan banget deh… bikin kepala sakit dan alhasil, isi kepala aku malah gini (baca: yadong)

Hye Joon: udah km tes aja yg bnyk, biar bikin ff kya gini jg banyak *plakkk

Sang Yoon: dan aku cepet gila….

Ahhhh udah deh, sekian saja… babayyyyyy…

Ttd istri Kyuhyun yg sah dan slingkuhan Donghae oppa *plakkk

{Short FF} EvilKyu….

{Short FF} EvilKyu….

 

***

Author : Dhaekyu

Cast : Cho Kyuhyun

Genre : Romance

Lenght : Mini FF

Rating : PG 15++

 ***

P.s: Aku baru nulisssss lagi, ini akibat dari UAS yang menguras fikiran,

Imul : bohong banget, emang kamu belajar?,

Q: Ya ga juga sih… wakaka, *langsung d’timpuk pake hp ma Imul.

Sumpah ini FF terHOT yang pernah aku ketik…. Jadi pingin nulis nc? Maklumin aja reader sekarang fikiranku benar-benar sedang melenceng dari jalan yang benar, salahin Kyuhyun, mengapa dia begitu tampan?. Di tunggu kritik dan sarannya, author BeJe undur diri… Selamat membaca.

 

“Hentikan Cho Kyuhyun babo!” ucapku histeris ketika kekasihku ini malah menarikku kedalam dekapannya, tidak menghiraukan ucapanku, memelukku dari belakang, lengannya melingkar diperutku dengan erat, bukannya aku tidak suka, aku malah sangat menyukainya, sangat menyukai tiap sentuhannya, tapi saat ini aku harus membaca dokumen-dokumen di tanganku ini, karena satu jam lagi aku harus meeting penting. Bagaimana aku bisa berkonsentrasi memahami ini jika dia menyentuhku.

“K. . .Kyu. . .” ucapku terbata, akau merinding merasakan tangannya mengelus perutku, kemudian berpindah ke pinggangku, aku yakin kemejaku menjadi sedikit kusut karena kelakuannya, tangannya bergerak naik dengan lembut hingga berhenti di pangkal leherku.

“Jangan disitu” pintaku memelas padanya, karena dia tau bahwa aku sangat sensitiv di bagian leherku, tapi lagi-lagi dia tidak menghiraukan ucapanku, tangannya sudah meraba leherku, menggodaku, membuatku menggelinjang karena sentuhannya, dia, pria ini, hanya dengan sentuhan tangannya saja dapat berpotensi besar membuatku mati muda.

“Kyu, ku mohon hentikan, aku ada meeting penting setelah ini, dan kau lupa kalau ini di kantorku” sial suaraku sudah terdengar aneh.

“Apa peduliku? Salahmu sendiri mengabaikanku, padahal aku sampai melarikan diri dari Teuki hyung demi menemuimu, jadi terima akibatnya” ucapnya menggoda di telingaku, nafas hangatnya menggelitikku, sekuat tenaga aku mempertahankan akal sehatku yang terasa sulit sekali, sampai tanpa sadar aku meremas dokumen yang harusnya aku pelajari, membuatnya kusut, untungnya dokumen ini sudah sedikit aku pelajari semalam, pertahananku runtuh, aku kehilangan akal sehatku saat bibirnya menggantikan tangannya menjelajah leherku, mengecupnya lembut, sesekali menjilatnya dengan menggoda, membuatku menelan ludah dengan berat, dan dia terkekeh pelan menikmati reaksiku akan sentuhannya, sial, pria ini benar-benar dengan mudahnya meruntuhkan pertahanan ku, membuatku berada dibawah kuasanya, sesekali digigitnya leherku dengan gemas, membuatku mengeluarkan suara menjijikan yang sudah mati-matian aku tahan, yang jelas saja membuatnya tertawa, brengsek.

Tangannya menyentuh dahuku seiring ciumannya yang sekarang malah menggoda telingaku, membuatku tertawa karena geli, aku benar-benar lupa apa yang harus aku lakukan sekarang, yang aku tau bahwa aku harus segera membalas perlakuannya mengikuti instingku, mengubah posisi dudukku menghadapnya, menatapnya lembut, aku suka sekali tatapan teduhnya, memperlihatkan bahwa dia menginginkanku, dia mulai mendekatkan wajahnya, memiringkan kepalanya, menyatukan bibir kami, ciuman ini sangat lembut membuatku tenggelam, memabukkan, dia mengulum bibir atas dan bawahku bergantian, membuatku mendesah, tanpa membuang kesempatan dia menyusupkan  lidahnya, membelit lidahku, lidah kami saling menyapa, sampai akhirnya dia melepaskan bibirku, mengingat kami yang kehabisan nafas, memberi waktu untuk bernafas, dia tersenyum tulus padaku.

“Sudah!” aish menjijikan, suaraku terdengar seperti menantangnya dengan nada menggoda. Aku langsung menutup mulutku, dan mentatapnya tajam, tapi pria itu memberiku smirknya, ini pertanda tidak baik, dia melepakan tanganku yang membekap mulutku, mengunci bibiku dengan bibirnya, kali ini ciumannya terasa berbeda, terasa menuntut, dan sedikit kasar, sesekali dia menggigit bibirku membuat tanganku yang berada di rambutnya menjambaknya keras, sedangkan tangannya turun ke perutku mencari ujung kemejaku dan menelusupkan tangannya di bawah kemejaku mengusap lebut punggungku hingga ke perut, membuatku menggelinjang menerima perlakuannya, sedangkan sebelah tangannya menahan kepalaku agar tidak melepaskan ciumannya, nafas kami memburu seiring ciuman panasnya.

Tok tok tok

“Sang Yoon~ssi rapatnya akan di mulai 5 menit lagi” suara sekertarisku membuat kegiatan kami terhenti, jika sedang bersamanya waktu tersasa sangat cepat, dia meneluarkan tangannya yang sedang mengelus perutku di balik kemejaku dam memelukku erat.

“Yak! Kyuhyun~a aku harus segera bersiap-siap untuk meeting, lepaskan tanganmu!” tak mendengarkan ucapanku dia malah memelukku lebih erat, karena gemas dengan kelakuan kekanakannya kucubit keras tangannya, membuat dia meringis kesakitan namun tetap memelukku.

“Lepaskan aku CHO KYUHYUN BODOH!” aku menggeram saking kesalnya, dan pria sialan itu malah tertawa renyah sambil melepaskan pelukannya.

Aku langsung bergegas menuju cermin untuk merapihkan penambilanku.

“Aish, sial, kau benar-benar brengsek Cho Kyuhyun” aku mendecak hebat melihat pantulanku dicermin, penampilanku sangat tidak pantas, dengan baju kusut, tatanan rambut yang berantakan, dan leherku oh, GOD setan itu benar-benar membuatku kesal, bagaimana bisa aku meeting dengan bercak-bercak merah yang memenuhi leherku, seolah belum cukup kacau, aku baru sadar kalau bibirku sedikit bengkak. Aku menatapnya tajam meminta pertanggung jawaban atas perbuatannya, namun dia hanya menatapku dengan wajah polos tanpa dosanya, membuatku benar-benar ingin menendangnya.

“Jira~ssi” aku menelfon sekertarisku.

“Ne, waeyo nona?”

“Bisakah kau batalkan rapatnya, sepertinya aku sedang kurang enak badan”

“Oh, ne nona, kalau begitu nona istirahat saja” jawabnya khawatir, untung saja aku memang memberitahunya bahwa perutku sedikit bermasalah padanya tadi pagi, jadi dia mungkin berfikir bahwa sakit perutku kambuh lagi.

“Gomawo Jira~ssi” ucapku tulus padanya.

“Chonmaneyo”

Setelah menutup telfon, Kyuhyun ternyata sudah ada di belakanku dan menarikku kedalam pelukannya, aku hanya diam saja.

“Sudah ku bilang kan, jangan mengabaikan Cho Kyuhyun, sekarang kau terima sendiri akibatnya, gendae, Sang Yoon~a kau makin mahir melakukannya” bisiknya ditelingaku, membuat wajahku langsung merah padam, aku melepaskan pelukannya dan mecoba untuk memukul kepalanya yang yadong itu, berusaha menyadarkannya, namun tanganku ditahannya, sedetik kemudian bibirnya sudah mendarat di bibirku.

“Yak! Aish, hentikan!” namun dia hanya terkekeh dan makin memperdalam ciumannya.

FIN

KyuYoon Couple

KyuYoon Couple

Author: SangYoon/Dhaekyu

Main Cast: Cho Kyuhyun and Choi Sang Yoon

And the other member of  Super Junior

Genre: Romance.

Length: series.

Rating: pg 15.

 

“Yak! Yak! Kyuhyun~a, aish, kau membuatku pusing saja” aku memarahi magnae setan yang sedang mencari acara televisi tanpa minat dan hanya memindah-mindahkannya saja tanpa berniat menontonnya.

“Lebih baik kau matikan tvnya, membuatku sakit mata” kesalku padanya, namun dia tidak mendengarkan ucapanku sama-sekali dia malah semangat sekali memindah-mindahkan saluran televisi, aku benar-benar ingin memukul kepalanya menggunakan laptop yang sedang ku pegang, ani bagus sekali dia ku lempar dengan laptop, laptopku sangat mahal, lebih baik ku lempar dia menggunakan sofa yang kududuki saja.

“Brak” tiba-tiba terdengar suara lemparan keras, benar saja remote tv sudah tergeletak mengenaskan di lantai dengan bagian yang sudah tidak utuh kembali, ada apa lagi dengan magnae setan itu, apa dia sedang ada masalah lagi dengan pacarnya itu, aku benar-benar tidak habis fikir dengan kelakuan magnae satu itu, sifat iblisnya makin menjadi, bahkan sekarang dia mulai berani melawan rajanya iblis sekalipun, ah tidak perlu ku jelaskan siapa raja iblis itukan? Karena jawabannya hanya ada satu yaitu Heechul, bahkan heechul harus menggunakan teriakan spektakulernya untuk menghentikan Kyuhyun, dan yang lainnya harus menutup telinga mereka rapat-rapat bahkan sebagian memlih langsung berlari ke luar untuk menyelamatkan diri.

“Kau kenapa?” Sungmin bertanya lembut pada Kyuhyun sambil mengusap pelan punggungnya, oh untunglah sang pawang telah tiba, karena hanya pada Sungminlah bocah itu dapat menurut entah karena Sungmin yang sangat perhatian padanya atau karena Sungmin terlihat seperti noonanya?, aku fikir kemungkinan kedualah yang begitu masuk akal?.

“Hyung, dari semalam sang Yoon tidak mengangkat telfonku” sahut lirih Kyuhyun, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar alasannya, apa yang telah di berikan Sang Yoon hingga Kyuhyun mudah sekali uring-uringan seperti ini.

“Dia mungkin sedang sibuk Kyuhyun~a, kau tau sendiri jika pacarmu itu seorang PresDir” nasehat Sungmin tangannya memukul pundak Kyuhyun sayang.

“Salah sendiri kau berpacaran dengan orang kaya” ucapku sinis, seketika itu juga dia mengambil bantal sofa yang kemudian jatuh tepat di depan mukaku, dasar iblis, dia hanya terkekeh pelan melihat lemparannya yang tepat sasaran.

“Aku sangat hawatir padanya bodoh, dari pada kau yang  terus merengek jika Ashley mu itu tidak menghubungimu” kali ini Kyuhyun berkata sambil menujukan smirknya, benar-benar membuatku ingin mencekiknya.

“Bisakah kalian diam, bantu aku memasak” perintah Sungmin sambil memandang tajam ke arah kami.

“Minni kau tau kan bagaimana kemampuan memasakku, lebih baik kau suruh monyet ini saja” dengan tidak hormatnya Kyuhyun menunjukku, mengataiku monyet pula.

“Panggil aku hyung” ucapku keras padanya, namun dia hanya mengibaskan tangannya tidak peduli, astaga kalian pasti hanya menemukan magnae sekurang ajar ini di dunia, ya hanya Cho Kyuhyun, terlihat  Sungmin sedang menimbang usul dari Kyuhyun.

“Lebih baik aku masak sendiri saja, jika kalian berdua membantu, masakanku akan berubah menjadi racun” ucap Sungmin kemudian berlari menuju dapur.

“Yak! Lee sungmin” teriak kami berdua tidak terima.

***

“Oppa, ireonna” susah sekali membangunkan oppaku ini, apa aku siram saja? Ah anio nanti dia akan membalas dengan menceburkanku ke bak mandi, ah aku cubit saja perutnya.

Aww, pekik Kyuhyun.

“Oppa ireonna” teriakku tepat ditelinganya.

“Aish, kau mengganggu saja, aku masih ngantuk” ucapnya dengan suara serak.

“Aigoo, oppa lihat dirimu sungguh mengerikan, kau itu jelek sekali, lihat bekas jerawatmu itu tidak bisa hilang, mana ada wanita yang mau denganmu” ucapku sambil menusuk-nusukkan jariku di pipinya, Kyuhyun langsung bangun dari tidurnya dan menatap tajam adiknya, dia sungguh menyesali takdirnya memiliki adik sekurang ajar Nayna membuat wajahnya cepat menua karena menahan emosi.

“Kau itu salah, aku ini sangat tampan walau ada ini pun masih banyak wanita yang mengejar-ngejarku” sambil menyentuhkan jarinya dipipinya Kyuhyun menyunggingkan senyum  setengahnya pada adiknya.

“Cih, siapa? Sang Yoon? Victoria?” cibir Nayna dengan wajah merendahkan.

“Ya, mereka salah satunya”

“Kurasa otak Sang Yoon hanya sedang eror saja, dia terlalu memikirkan perusahaannya, jika otaknya sudah kembali seperti semula dia pasti langsung menendangmu oppa, apa lagi ada Seungho oppa yang sangat tampan dan wajahnya tidak ada lubangnya seperti wajahmu itu, kau siap-siap saja dibuang olehnya oppa, Kyaaa appo, kau seenaknya saja memukulku”

“salah mu sendiri, ku beritahu ya Sang Yoon itu sangat tergila-gila padaku, bahkan dia bilang dia menyukai wajahku yang tampan ini” senyum lebar tersungging di wajah Kyuhyun yang membuat  Nayna memicingkan matanya.

“Menggelikan, Sang Yoon bilang begitu padamu? Sepertinya memang benar otaknya sedang eror”

“Ah, kau iri saja”

“Teruslah berkhayal oppa” cibir Nayna, Kyuhyun hanya terkekeh pelan.

“Ada apa kau kemari dan mengganggu tidur siangku? Tidak ada pemotretan kah hari ini? Ah sepertinya fotografer-fotografer  itu sudah sadar” Nayna memicingkan matanya, tidak mengerti apa maksud perkataan oppanya.

“maksud oppa?”

“Jelas saja, masa mereka memilih model sepertimu” Nayna membelalakkan matanya, ingin rasanya dia menendang oppanya  yang  sedang tersenyum bahagia ini.

“Apa oppa sudah bosan bermain game?” ancam Nayna, karena memang psp kesayangan Kyuhyun sedang berada di tangan nayna seketika senyum bahagia Kyuhyun berubah menjadi tatapan tajam penuh dengan nafsu membunuh.

“Kubunuh kau” Nayna tersenyum licik.

“Kau tau, aku kemari itu untuk menghiburmu, Leeteuk oppa menelfonku dia memberitahuku bahwa kau sedang uring-uringan karena Sang Yoon tidak mengangkat telfonmu, cih kau berlebihan sekali oppa”

“Kata siapa aku uring-uringan, aku baik-baik saja?” sanggah Kyuhyun.

“Berhenti membohongiku, kau bahkan tadi mengigau menyebut namanya, rindukah kau padanya?” tatapan Kyuhyun langsung  melembut.

“Diam atau kau mau aku menyumpalmu dengan kaos kaki Hyukjae yang bau?” ancam Kyuhyun, namun Nayna hanya tertawa mendengarnya, dia sangat tau sifat oppanya, gengsinya terlalu besar.

“Oppa tenang saja, Sang Yoon mana tahan tidak mendengar suaramu”

“Benarkah?”tanya Kyuhyun berbinar, dia tidak suka dengan sisi manja Kyuhyun ini, terlalu berlebihan.

“Tunjukkan sikap dewasamu, setidaknya di depan adikmu, aigoo kau memalukan sekali” seolah tidak peduli Kyuhyun terus memperlihatkan ekspresi berbinarnya, matanya membesar dan sebuah senyuman menghiasi bibirnya, seperti anak tk yang baru di belikan permen oleh eommanya.

“Baiklah aku akan memberitahumu, tapi setelah itu berhenti memperlihatkan ekspresi anak tkmu itu, seolah menarik saja, aish appo kau sudah 2 kali memukul kepalaku, dengar kujamin besok Sang Yoonmu itu akan menghubungimu, 5 hari, itu adalah batas maksimumya, dia sekarang pasti sedang berniat membakar dokumen-dokumen di atas mejanya” sebuah senyuman langsung menghiasi wajah Kyuhyun, dia tau bahwa gadisnya juga pasti sangat merindukannya.

***

@New York, Amerika.

“Kau kenapa?”tanya Seungho khawatir.

“Aku akan mati” jawab lemah gadis yang sedang  menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, menahan penat yang yang dia rasakan, dirinya bosan dengan semua tanggung jawab yang harus di tanggungnya, kadang dia menyalahkan kakaknya atas semua kejadian yang harus dia alami, menjadi PresDir di usia muda ternyata sangat melelahkan, ingin rasanya dia pergi berkencan dengan pacarnya, seperti yang di lakukan gadis lain seusianya, tapi dia tidak bisa, ini adalah jalan hidupnya, sekeras apapun dia ingin menolak, dia pasti harus melaluinya.

“Bersabarlah sebentar lagi, hari ini rapat terakhir, setelah itu kau bisa langsung pulang menemui pacar tercintamu itu” mendengar itu, mata Sang Yoon langsung melebar, dengan senyum lebar terlukis dibibirnya, dirinya sudah sangat menantikan bertemu dengan kekasihnya, bayangkan saja, 7 bulan mereka sudah tidak bertemu, karena mereka berdua memang sangat sibuk.

“Jinja?” tanya gadis itu.

“Aish, ekspresimu langsung berubah jika menyangkut pacarmu itu” cibir Seungho sambil mengacak rambut gadis di depannya ini pelan, Sang Yoon langsung mengerucutkan bibirnya.

“Aku kan sangat merindukannya oppa” sanggah Sang Yoon

“Ne, arasseo, jadi sudah siapkah kau untuk rapat kali ini?” tanya Seungho, dirinya merutuki hatinya sendiri yang merasa sakit mendengar perkataan  gadis itu.

“Tentu saja” senyum ramah gadis itu kemudian menarik Seungho menuju ruang rapat.

***

“Jadi, kau akan menelfonnya?” tanya Seungho  pada gadis yang sedang duduk sambil membolak-balikkan handphonenya.

“Aku bingung,aku takut dia sedang sibuk”

“Kau tidak pulang  ke Korea malam ini juga?” tanya Seungho tidak percaya, dia kira setelah rapat itu selesai gadis itu akan langsung terbang ke Korea, tapi pikirannya salah, gadis itu malah mentraktir semua karyawan, gila memang, tapi dia hanya ingin mengucapkan terima kasih pada semua karyawannya, begitu katanya, dan tentu saja tawarannya disambut baik oleh semua karyawan, oh mana ada sekarang yang menolak makanan gratis.

“aniyo, aku pulang besok siang” kali ini gadis itu menjawab sambil menekan-nekan tombol di hpnya.

“Kau telfon dia saja, aku tidak tega melihat ekspresi itu di wajahmu” ucap Seungho sembari mengernyitkan wajahnya.

“Ah, sepertinya tidak usah, aku akan langsung menemuinya saja” senyum masam tergambar di wajahnya, gadis itu mencoba menekan rasa rindunya, walau berat  namun gadis itu ingin memberi kejutan pada kekasihnya.

“kalau begitu berhenti menunjukan ekspresi seperti itu” tunjuk Seungho di wajah Sang Yoon.

“Baiklah, asal kau mau mentraktirku makan, othae?” rayu Sang Yoon sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Tidak mau, kau kan punya banyak uang” tolak Seungho, namun pada akhirnya dia mengalah juga karena gadis di depannya ini menatapnya dengan mata berbinar “Aish, baiklah, berhenti menatapku begitu”

“Kau memang oppaku yang paling baik”

***

Seoul @KBS

“Kyu~ya, seminggu ini kau membuat kepalaku pusing” kesal Leeteuk pada Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun hanya merebahkan tuhuhnya di kursi, pria itu nampak pucat.

“Hyung, kepalaku pusing” rengek Kyuhyun, Leeteuk langsung menempelkan lengannya di dahi Kyuhyun, memeriksa keadaan magnae mereka ini.

“Apa kau sebaiknya pulang saja, lagi pula kita hanya akan menunggu Eunhyuk selesai, biar ku telfon menejer hyung” namun Kyuhyun mencegah Leeteuk untuk menelfon menejer hyung.

“Tidak usah hyung, aku hanya perlu tidur sebentar, setelah itu aku akan langsung sehat kembali” Leeteuk tersenyum melihat kelakuan magnaenya ini, dia tidak mau di anggap lemah oleh member yang lain, sehingga membuatnya terlihat seperti magnae sesungguhnya, dia tidak mau dianggap anak kecil oleh para hyungnya, tidak mau diperlakukan berbeda sehingga menyisihkannya, bahkan dia jarang memanggil hyungnya dengan sebutan hyung.

“Baiklah, nanti jika waktunya pulang aku akan membangunkanmu, istirahatlah” ucap Leeteuk sambil mengusap lembut kepala dongsaengnya.

***

“Sang Yoon?” tanya Leeteuk tidak percaya melihat gadis yang berdiri di hadapannya.

“Anyeong oppa” sapa ramah gadis itu.

“Yak! Kau masih bisa tersenyum seperti itu?, kau pergi tidak memberitahuku, sekarang kau pulang pun masih tidak memberitahuku” tuntut Leeteuk tidak terima, Sang Yoon hanya terkekeh saja melihat kelakuan manja oppanya yang satu ini.

“Ini namanya kejutan” senyum lebar langsung tergambar di wajah Sang Yoon, dia lalu langsung berlari kearah Leeteuk dan memeluknya “Oppa bogoshipo” rengek Sang Yoon manja.

“Nado bogoshipo, lain kali kau harus memberitahu oppa arasseo!” perintah Leeteuk sambil membalas pelukan Sang Yoon.

“Beginikah kelakuan gadis yang sudah memiliki kekasih, bahkan selingkuh dihadapan kekasihnya sendiri?” tiba-tiba suara khas milik Kyuhyun terdengar, membuat Sang Yoon dan Leeteuk melepaskan pelukan mereka, Kyuhyun langsung mengeluarkan tatapan tajamnya, dia memandang gadis itu tajam seolah ingin membunuhnya saat itu juga.

“Ya oppa, bukan seperti itu” ucap takut Sang Yoon.

“Kyuhyun~a jangan berfikir yang tidak-tidak, aku akan memberi kalian kesempatan bicara, bicarakan dengan baik-baik, satu jam, aku menunggu kalian di mobil” ucap Leeteuk kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

“Yak! Kemari kau”perintah Kyuhyun kasar, membuat Sang Yoon sedikit ngeri, Sang Yoon tetap menunduk ketika melangkahkan kakinya, dia berhenti ketika melihat kaki kekasihnya itu sudah ada di hadapannya, jarak mereka sangat dekat.

“Dongakkan kepalamu, kau fikir aku ingin melihatmu yang hanya menunduk ”

Chu~

Kyuhyun mencium bibir gadisnya ini tepat ketika dia mendongak, sedang Sang Yoon hanya terbelalak kaget mendapati kelakuan Kyuhyun, jantungnya sudah berdetak kencang sekali, wajahnya pun di pastikan memerah.

“Bogoshipo” ucap Kyuhyun sambil menarik gadis itu dalam pelukannya, dia memeluknya erat sekali seolah tidak ingin melepasnya, Sang Yoon tersenyum dengan ulah kekasihnya ini.

“Aish, aku tidak bisa bernafas bodoh” sinis Sang Yoon, Kyuhyun langsung membelalakkan matanya, tidak percaya akan kata yang telah keluar dari mulut gadisnya ini.

“Aww, appo!” teriak Sang Yoon karena mendapat jitakan yang keras di kepalanya.

“Salahmu sendiri, 6 hari kau tidak bisa dihubungi, kau tau aku sangat khawatir padamu” rengek Kyuhyun, dirinya sangat senang melihat gadisnya baik-baik saja, melihat hal itu membuat Kyuhyun sangat bersyukur karena tuhan telah menjaga gadisnya dengan baik.

“Aku sangat sibuk, mianhae” Sang Yoon sangat merasa bersalah, dia memang sangat sibuk sekali mengurusi proyek kerja samanya.

“Aku tidak memaafkanmu sebelum kau menciumku”

“Yak! Tidak akan” ucap Sang Yoon keras.

“Ya sudah, aku akan mengacuhkanmu selama kau disini”

“Biar saja, lebih baik aku pulang”ancam Sang Yoon.

“Sebegitu burukkah mencium kekasihmu sendiri?” ekspersi Kyuhyun terlihat sangat kecewa, Sang Yoon langsung menelan ludahnya melihat ekspresi terluka Kyuhyun, dia mengerang kemudian mendekatkan wajahnya.

Chu~

Sang Yoon menelpelkan bibirnya di bibir Kyuhyun, sangat singkat hanya sentuhan saja.

“Hanya begitu?”tanya Kyuhyun tidak terima.

“Yak! Cium kan? Aku sudah menciummu, sekarang kau masih tidak terima juga” Sang Yoon berkata sambil menatap tajam Kyuhyun.

“Bukan seperti itu tapi seperti ini” Kyuhyun langsung menempelkan bibirnya di bibir gadisnya itu, melumat bibir atas dan bawah gadisnya itu dengan sangat lembut, menumpahkan semua kerinduan yang dirasakannya, tangan Sang Yoon melingkar dileher Kyuhyun, membuat ciuman mereka semakin dalam dan intens, Kyuhyun mengigit pelan bibir bawah gadisnya itu untuk membuat gadisnya membuka mulutnya dan memasukkan lidahnya, terdengar erangan pelan dari mulut Sang Yoon mendapat perlakuan seperti itu dari Kyuhyun, mereka saling melumat bibir masing masing, tidak ada jarak sama sekali dari kedua kekasih ini.

“Aigoo, aku tidak meragukanmu Kyuhyun~a kau benar-benar a good kisser” tiba-tiba terdengar suara Eunhyuk, mereka langsung melepaskan ciuman mereka dengan wajah memerah.

“Monyet sialan, kau selalu mengganggu saja” sinis Kyuhyun.

“Yak! Enak saja, salah kalian sendiri berciuman sembarangan” sanggah Eunhyuk tidak terima, karena dia memang hanya ingin mengambil tasnya yang tertinggal di ruang ganti Super Junior, eh ternyata ada 2 makhluk yang sedang berbuat mesum, jadilah dia menontonnya sebentar, dia terkagum-kagum meliaht cara Kyuhyun mencium kekasihnya, semua rasa rindu Kyuhyun tersampaikan dengan ciumannya, Eunhyuk sedah berencana ingin belajar dari Kyuhyun.

“Aish, kubunuh kau monyet mesum” ancam Kyuhyun.

“Yak! Yang  telah berbuat mesum itu siapa? Enak saja, akan ku laporkan kau pada Teuki hyung”

“Yak! Lee hyuk jae, jangan lari kau”teriak Kyuhyun mengejar Eunhyuk.

“Aish, eottheokhae?” pasrah Sang Yoon, dia harus menguatkan mentalnya, karena pasti berita ini akan menyebar, dan dia akan menjadi bahan olokan yang lainnya, seolah belum cukup saja akan video kiss mereka yang di sebar oleh Eunhyuk ke semua member Super Junior bahkan ke pacar-pacar mereka, membuat Sang Yoon hanya menahan emosinya untuk tidak merobek mulut Eunhyuk saat itu juga.

>>>End

 

Anyeonghaseo, aku kembali lagi dengan cerita yang makin  Beje…. maaf membuat kalian semaput baca ff aku ini….

we aren’t same

 

Author: QueenSha Lee

Main cast :

Lee Chaeri

Lee Hye Joon (QueenSha Lee)

Kim Jongwoon (yesung)

Lee Donghae

Genre : Romance

Length : Oneshot

Rating: PG-15

Desclaimer: ff ini murni dari otakku. Penyakit Touch Sydrom juga sebenarnya kagak ada. Jangan salah paham ok. Itu hanya fiksi belaka, Jadi apa bila ada complaint kalian complaint di @DhaeHae…

Buat typo.. mian kalo banyak banget typo disini, mianhamnida….

KALO GA SUKA JANGAN DI BUKA,

KALO GA NIAT JANGAN DI BACA,

KALO MASIH PUNYA HATI JANGAN DI BASH,

DAN KALO MENGHARGAI TOLONG DI COMMENT…

…HAPPY READING

Author POV

“bukankah kau adik Queen?” segerombolan namja, mungkin ada 6 namja yang mendatangi seorang gadis yang tengah duduk di bangku taman di kampus Seoul University. Gadis itu mendongakkan kepalanya, melihat orang yang berbicara kepadanya tadi. Dia memandangnya sesaat, melepaskan kacamata bacanya dan menutup buku yang tengah dibacanya sedari tadi. Buku itu terlihat tebal, mungkin gadis ini memanglah tipe yang terlihat kutu buku tapi ternyata jika kalian ingin tahu apa buku apa yang sedang di bacanya, buku tebal itu hanyalah sebuah novel karangan J.K Rowling.

“waeyo?” gadis itu mulai menatap segerombolan namja itu dengan tatapan yang datar.

“benarkah kau adik Queen?” tanya seorang namja dari segerombolan itu.

“ne” jawab gadis itu singkat.

“sungguh sangat tidak di percaya. Aku tak menyangka Queen punya adik sepertimu!” ucap seorang dari belakang orang yang bertanya pada gadis itu.

Gadis itu hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan yang memang tak mengenakkan hatinya itu.

“husshhhh… jangan begitu, Kyu. Mianhae..” ucap namja yang berada paling dekat dengan gadis itu.

“it’s ok”

“boleh aku meminta bantuanmu?” tanya seorang namja dari sebelah kiri dari namja paling dekat dengan gadis itu.

“kami dengar kami bisa menitipkan barang-barang pemberian dari kami kepadamu dan kau bisa menyerahkannya kepada Eonnimu kan?” entahlah kali ini siapa yang berceletuk.

Gadis itu tersenyum lagi. “ne, jika kalian ingin menitipkan barang untuk eonniku. Aku bisa memberikannya langsung.”

“baiklah. Tolong berikan ini pada eonnimu.” Namja sebelah kiri itu menyerahkan sebuah kotak kepada gadis itu.

“dari siapa?” tanya gadis itu karena dia tak tahu siapa segerombolan namja ini.

“Lee Sungmin” jawabnya.

“baiklah….”

“gomawo, kami semua pergi dulunya!” seruan ramah kini terdengar dari namja berbadan lumayan… gemuk…

“ne”

Gerombolan namja itu pergi setelah mereka pergi dari hadapannya. Gadis itu langsung menghembuskan napas kesal, entah apa yang di rasakan sekarang. Gadis itu merasakan seseorang sedang memperhatikannya, dia menolehkan kepalanya ke sebelah kanan, melihat. Dia memiringkan kepalanya ketika melihat seorang namja yang sedang memperhatikannya dengan tatapan intens.

ChaeRi POV

Always…

Selalu…

Selalu seperti ini. aku hanya menginginkan ketenangan tapi mereka, para penggemar eonniku selalu saja bisa menemukan dimana pun aku berada. Padahal aku bukan eonni, aku hanya adiknya. Ya, aku hanya kurir yang bertugas memberikan hadiah dari para penggemar eonni kepada eonni sendiri sedangkan eonniku. Dia hanya akan melihat barang itu sebentar dan memilih barang-barang mana yang memang bagus. Cih, sebenarnya aku tak mau memujinya tapi ini kenyataan, dia itu sangat pemilih yang bagus dalam memilih barang-barang.

Eonniku, Lee Hye Joon atau bisa kubilang QueenSha Lee karena memang untuk nama panggilannya dia sangat menyukai jika di panggil dengan Queen. Bukan hanya namanya saja yang Queen tapi juga derajatnya di Kampus Seoul university ini. dia, Ratunya Kampus ini, Queen of Campus. Harus kuakui memang eonniku memang sangat cantik, ramah pada siapa saja, mempunyai kemampuan menarik hati orang lain dengan mudah, suka sekali dengan tempat-tempat baru dan bersosialisasi, jadilah dia punya banyak teman tidak seperti aku yang memang tertutup. Eonniku ini memang jiwa Sosial sekali. Sesempurnanya seorang manusia pasti punya kekurangan. Eonniku yang mempunyai paras cantik dan hati bagai malaikat+Evil itumemiliki Syndrom yang sangat aneh, bukannya aku iri dengan kesempurnaan eonniku dan berencana agar membuatnya jelek di mata para Readers tapi it’s a real. Dia pengidap Syndrom aneh. Queen Eonni adalah penderita Touch Syndrom, penyakit yang mengakibatkan penderitanya selalu menginginkan sentuhan dari orang lain, meskipun itu sesama kulit luar dan bukan orang sembarangan yang boleh menyentuhnya, orang itu harus mempunyai tipe darah yang sama dengan Queen Eonni… apalah.. aku tak tahu hal ilmiah seperti itu.

Parah, memang. Aneh, tentu. masa ada syndrom seperti itu, tapi memang itulah yang terjadi pada eonniku. Terkesan seperti gadis yang haus sentuhankah meskipun aku tahu bukan sembarang orang? Iya, aku juga pernah berpikir bahwa itu seperti wanita jalang yang menginginkan sentuhan. Tapi semua itu kuhapus dari pikiranku, pikiran yang sangat jahat. Amat sangat jahat. Kenapa aku menghapus pikiran itu? itu semua karena aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana menderitanya Queen Eonni, ketika dia tak bersentuhan dengan orang yang mempunyai tipe darah yang sama dengan Queen Eonni. Dia akan mengamuk tak mempedulikan apapun, dia akan mengamuk sampai bisa merasakan sentuhan dengan orang itu, Queen Eonni sangat membutuhkannya, orang pilihannya.

Kakakku yang sempurna itu terlihat sangat rapuh ketika tak disentuh olehnya. Eomma akan menelepon rumah sakit yang memang sudah sedari kecil merawat Queen Eonni lalu Beberapa dokter dan perawat segera mendatangi kamar eonni, mereka mengikat  tangan dan kaki eonni lalu menyuntikkan sebuah cairan atau obat yang aku tak tahu apa, sehingga dia kembali tenang dan setelah di beri obat itu kulitnya akan berubah menjadi sangat lembap.

Miris… sungguh aku tak suka melihatnya seperti itu, bagaimana pun juga dia adalah kakakku.

Lalu aku tak tahu kapan dan bagaimana bisa Kakakku bertemu dengan orang pilihannya. Dia salah satu sunbaeku di kampus baru pindah dari kota yang sangat jauh.

Kembali pada kehidupanku kini.

Aku bersyukur gerombolan namja itu segera pergi dari hadapanku setelah menyerahkan kadonya. Aku menghembuskan napas kesal, aku  merasakan seseorang sedang memperhatikanku dari jauh, kutolehkan kepalaku ke sebelah kanan, melihatnya. kumiringkan kepalaku ketika melihat seorang namja yang sedang memperhatikanku dengan tatapan intens, dia menggunakan topi hitam sehingga aku tak bisa melihat dengan jelas wajahnya tapi entah kenapa Tatapannya mengunciku di tempat. Semua anggota dalam tubuhku tak berfungsi dengan normal. Jantungku berdetak lebih cepat, keringat dingin keluar dari tubuhku begitu saja, mataku hanya terfokus padanya. Dia mengalihkan duniaku, seakn hidupku ini hanya berpusat padanya saja. aku seperti tak bernapas atau memang tak bisa menghirup oksigen, otakkulah yang paling aneh. Masa aku berimaginasi jika aku berhadapan dengannya langsung maka aku akan langsung memeluknya dan juga mencium bibirnya lembut. Mesum sekali aku…Kugeleng-gelengkan kepalaku tersadar karena getaran dari Iphone yang berada di saku celanaku.

“yoboseo..” sapaku

“YA.. kau dimana? Mau pulang bersama? Aku mau pulang sekarang!” ucap keras seseorang. Orang itu,apakah aku sudah mengatakan bahwa meskipun dia itu terlihat baik hati tapi ternyata dia juga Evil yang kejam.

“aku di taman. Aku tak mau pulang naik bus. Eonni tunggu aku..” dengan segera aku membereskan buku dan hadiah yang diberikan oleh namja bernama Lee SungMin itu, memasukkannya asal ke dalam tas. Rusakkah? Hahaha aku memang tak peduli karena memang Queen Eonni pun 75% tak mau menerimanya, aku tahu darimana? Tentu saja aku tahu. Karena aku sangat tahu tipe pilihan Queen Eonniku itu. seperti apa dan bagaimana.

Aku berdiri dan beranjak menjauh dari taman itu tapi sebelum aku pergi kutolehkan kepalaku lagi, aku ingin melihat namja yang memperhatikan aku tadi. Ketika aku menoleh kebelakang ternyata dia sudah tak ada. Kecewa.. aku sangat kecewa. Sekaligus aku tak bisa melihat jelas siapa yang sedang memperhatikanku saat itu, lalu kenapa tubuhku tidak berfungsi dengan benar? Aku juga tak tahu kenapa. Jadi jangan tanyakan aku, ok.

Queen POV

Bocah itu,, sungguh menyebalkan. Dia adalah satu-satunya orang yang dengan beraninya membuatku menunggu seperti ini. Akkhhh… kurasakan kulitku mulai gatal. Aku duduk dengan gelisah sekarang,DongHae yang duduk di sampingku dalam mobil terdiam sesaat lalu tersenyum manis, sambil memandangku.

Dia menggenggam erat tanganku, menghentikan acara garuk menggaruk lenganku yang sudah memerah karena ulahku sendiri. Bisa kurasakan lemut belaiannya di lenganku yang memerah itu, dia mengelusnya lembut, sangat lembut sampai-sampai aku tak merasakan sentuhannya sama sekali.

Jantungku berdetak tak karuan sekarang, padahal ini hanya sentuhan ringan tapi berakibat fatal terhadap reaksi tubuhku. Rasa nyaman mulai merayap ke tubuhku, rasanya semua kebutuhanku terpenuhi hanya dengan sentuhannya ada kepuasaan di dalam batinku juga.

Kalian pasti sudah tahu penyakit aneh apa yang aku miliki ini. karena adikku sudah dengan bersusah payah menjelaskan serta menceritakannya pada kalian semua, tapi penderitaan itu berakhir, sudah berakhir karena aku sudah memilih namja yang duduk di sampingku ini sebagai obatku, obat untukku sendiri.

Kalian ini tahu kapan, bagaimana dan kenapa dengan tubuhku seperti in, maka tunggu dan baca seQuelnya nanti..hahahaha*author numpang promosi*

DongHae masih sibuk mengelus-ngelus lenganku, sedangkan aku, aku hanya memperhatikan wajahnya yang sangat tampan itu. setiap dia melontarkan senyuman maka kubalas dengan sebuah senyuman pula.

Kali ini dia memandangku dalam tanpa melepaskan elusannya dari lenganku, kumiringkan kepalaku sedikit dan dia memulai mendekatkan kepalanya ke arahku. Aku tahu apa yang akan terjadi sekarang jadi aku hanya menutup mata dan berusaha keras untuk mengatur napasku, jantung dan hatiku agar bekerja semestinya.

Bisa kurasakan deruan napasnya di depan wajahku, kali ini aku hanya diam mungkin lebih tepatnya aku menahan napas sekarang.

“Eonni ayo pulang..” teriak Chaeri keras.

Bocah sialan.. kenapa dia harus datang di saat yang tidak tepat seperti ini, aku dan Donghae kan butuh privasi. Apa dia tak tahu kalau kakaknya ini sedang membutuhkan sentuhan bibir dari Donghae, cihhh….

Aku mendelik marah ke arah Chaeri sedangkan dia hanya memandangku tak peduli.

“aku.. ingin.. sekali..membunuhmu.. Lee Chaeri..”  ucapku dengan penuh amarah.

DongHae POV

Gadis di depan kemudi ini memang sangat manis apalagi kalau sedang marah-marah seperti sekarang ini. setiap di dekatnya aku merasakan kebahagian apalagi saat kulitku bersentuhan langsung dengannya, bukan dalam artian ‘negative’ tapi kami benar-benar hanya bersentuhan saja.

Aku tersenyum padanya sekilas. “sudahlah Queen, tak usah marah-marah seperti itu pada adikmu” ujarku datar meskipun agak kecewa juga sich.

Dia memandangku tak rela. “kenapa kau membela bocah tengik ini?”

“karena dia sudah seperti adikku” jawabku singkat.

“pulanglah sudah sore. Bye, see you tommorow” aku segera keluar dari mobilnya dan melambaikan tanganku ketika mobil itu menyala dan seketika pergi menjauh dari tempatku berdiri.

***

Chaeri POV

Aku berangkat kuliah seperti biasa, berjalan beriringan dengan Queen Eonni sebenarnya menyenangkan juga tapi jika harus di tatap seperti ‘merusak pemandangan’ oleh orang lain siapa yang merasa tidak sakit hati.

“annyeong, Queenie.. Chaeri-ya..” sapa Min Na eonni.

Kami berdua tersenyum menerima sapaannya pagi ini. “annyeong.” Aku dan Queen Eonni membalas sapanya.

“tumben kau baru berangkat?”tanya Min Na eonni pada kami berdua.

“ini semua gara-gara bocah ini yang bangun kesiangan, padahal aku akan sibuk sekali pagi ini” Queen eonni mendelik marah padaku. Apa yang bisa kulakukan selain memberikan cengiran sambil menPeacekan jari telunjuk dan jari tengahku.

“ayo cepat masuk, kuliah akan segera dimulai.” Ajak Min Na eonni yang aku tahu itu hanya alasanya agar aku tak di marahin oleh Queen Eonni. Kim Min Na adalah Sunbae di kampus ini, Queen Eonni dan Min Na eonni hanya beda 1 tahun. Eonniku dan Min Na eonni sangat dekat karena mereka masuk ke fakultas yang sama sekaligus club yang sama yaitu TI. Sedangkan aku, aku bisa mengenal Min Na eonni karena Queen Eonni mengenalkannya padaku. Jika tak dikenalkan bagaimana mungkin aku bisa berteman dengan putri keluarga Kim yang terkenal sangat kaya itu.

Aku berjalan sendiri di lorong kampus, kali aku menuju loker untuk mengambil buku mata kuliahku. Hahhaha.. kebiasaan yang susah untuk di rubah, aku ini sering sekali menyimpan buku mata kuliah di loker karena tasku sudah berat dengan komik dan juga novel kesukaanku.

Celana jeans, t-shirt dan sepatu sneakers inilah yang selalu membedakan aku dengan Queen Eonni, aku akan terlihat seperti rakyat biasa seperti dalam cerita dongeng sedangkan Queen Eonni akan terlihat seperti putri di cerita dongeng mata pun.

Aku berjalan menundukan kepalaku dalam. Inilah yang aku alami 3 bulan terakhir. Mendengar bisikan orang lain yang membandingkan aku dengan  Queen Eonni atau kadang-kadang aku akan mendengarnya langsung dari mulut mereka. apa yang bisa kulakukan sekarang? Setiap mendengar perbandingan antara aku dan  Queen Eonni hatiku sakit tapi yang paling menyakitkan adalah ketika orang tua kita sendiri yang membandingkan kita berdua. Sungguh sangat sakit rasanya.

Sungguh malang diriku ini, paras tak punya, hanya punya 1 teman baik dan sekarang eommaku pun begitu, sedangkan aku hanya bisa diam, menyimpan sakit ini sendiri dan tak berniat untuk membaginya dengan orang lain.

Selalu seperti ini, setiap hatiku sakit atau aku merasa senang dan sedih, pasti akan ada sebuah memo kecil yang menempel di depan lokerku. Memo itu seakan memiliki kekuatan untuk menguatkan hatiku yang sedang lemah, seakan punya penyangga yang bisa menompangku ketika aku hendak roboh. Your Cloud. Aku tak pernah tahu siapa sebenarnya dia, aku pun  tak mencari tahu tentang Cloud ini. aku takut. Kenapa? Bukankah seharusnya aku penasaran pada Cloud yang misterius ini. ya, aku memang takut karena jika suatu hari aku mengetahui siapa sebenarnya dia, dia akan menjauh dariku dan pergi meninggalkan aku sendiri. Aku sudah sangat nyaman dengan mengetahui kehadirannya lewat memo-memo ini.

“memo dan Your Cloud lagi?” sontak aku terperanjat kaget mendengar suara dari belakangku.

Cihhh…. Park HyeoNa rupanya.

Dia ini, memang sangat menyebalkan. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba menghilang, mengerikan.

“memo dan Your Cloud lagi?” tanyanya lagi. Aku hanya tersenyum simpul ke arahnya sambil membuka lokerku.

Dengan gerakan cepat, HyeoNa mengambil kertas memo itu dari tanganku.

Annyeong, My Cherry..

Apa kabarmu pagi ini????

Apa aku terlalu gombal jika mengatakan pagi ini kau terlihat sangat cantik

Neomu… KYEOPTA..

Aku sangat suka kau mengikat rambut panjangmu

[by Your Cloud]

“gombal sekali Si Cloud ini? ckckckc..dia pasti salah lihat” aku mendelik ke arahnya. Apa maksud dari perkataannya tadi.

“atau jangan-jangan pagi ini dia pakai kacamata hitam sampai-sampai dia tak melihat wajah jelekmu, Ri-ya..” tawanya menggelegar ketika aku melihat dengan tatapan marah.

“sudah puas kau.hari ini baru mulai tapi kau sudah mau mati rupanya” aku menarik memo itu dari tangan HyeoNa.

“hahahaha… kau itu memang sangat lucu jika sedang marah, Jagi.” Candanya

“jangan panggil aku Jagi. Aku masih normal” aku mendengus kesal padanya.

Tapi rupanya HyeoNa sangat sedang bisa menggodaku pagi-pagi begini. “jagi..jagi..jagiya..” dia terus menerus memanggilku dengan sebutan menjijikan seperti itu. Hoeekk, aku sampai mau muntah.

“cepat masuk. Atau aku akan membunuhmu sekarang juga disini.” aku menutup lokerku kasar dan pergi meninggalkannya, aku tahu dia mengikuti di belakang karena aku masih mendengar tawa tertahannya.

***

Author POV

Seorang gadis membawa banyak sekali buku di tangannya, sedangkan temannya hanya bisa mengomeli temannya yang sedang membawa buku itu,tak membantu sama sekali.

“kenapa kau mau saja membantu pria itu?”

“karena aku disuruhnya. Ya, sebenarnya aku juga tak mau! Membuang waktu” Chaeri dengan cepat melangkahkan kakinya ke ruangan dosen Artnya.

“lebih baik kita ganti topik pembicaraan” saran Chaeri pada HyeoNa yang sedari tadi memang menemaninya.

“good idea. Apa kau tahu gosip terbaru di fakultas design sekarang?” tanya HyeoNa

Chaeri menggelengkan kepalanya pelan.

“katanya eonnimu memenangkan beasiswa ke paris”

“jinnja?” chaeri terkejut dengan apa yang baru didengarnya.

“hah.. kau tak tahu. Kau kan dongsaengnya?”

“kau tahu kan seperti apa hubunganku dengannya. Akrab dengan ketidakakrabannya lah” jelas Chaeri

“hmmm…”

“oh nya tadi pagi aku baru melihat Shop Online. Menurut Shop Online akan ada diskon besar-besaran di Hyundai Departement Store. Diskon 50%”

Hyeona langsung menganga mendengar berita itu. ya.. mau bagaimananya lagi. Hal yang paling dicintai setelah Lee Donghae adalah shopping apalagi kalau mendapatkan diskon besar-besaran seperti ini. maka semua perhatiannya akan tertuju pada belanjaan itu.

Sedangkan Chaeri, dia memang suka dengan shopping tapi shopping yang berhubungan dengan SUPER JUNIOR. Boyband kesukaannya.

Dua orang yang sangat suka belanja memang cocok.

Mereka berdua sedang asyik mendiskusikan apa saja yang sedang diskon kali ini sembil terus berjalan di koridor kampus.

BHUUKKK…

Chaeri POV

Belanja adalah hobi kami berdua jadi jangan salahkan kami jika sudah tidak mempedulikan lingkungan sekitar apabila sedang berbicara tentang barang terbaru dan jangan lupa diskon besar-besaran.

BHUUKKK..

Semua buku-buku yang ada ditanganku berhamburan tak karuan. Berserakan kesegala arah.

Aku menatap lawan tabrakanku. Rupanya seorang namja, namja itu berdiri, membersihkan kemejanya dari debu.

“kalau jalan lihat-lihat. Tuhan menganugrahkan mata itu untk melihat jadi gunakanlah dengan baik.”  namja yang tak kutahu namanya itu pergi begitu saja tanpa membantuku mengambil dan merapikan buku yang berserakan itu,tapi untunglah masih ada HyeoNa yang langsung membantuku membereskan semua buku yang berserakan.

“Aishh.. orang itu. benar-benar menyebalkan, sok cool” runtukku kesal. Sangat kesal. Siapa dia? Seharusnya kan dia ikut membantuku dan HyeoNa membereskan buku-buku ini. cihh,, orang tak bertanggung jawab.

“Chaeri-ya” terdengar pelan suara HyeoNa.

Tapi meskipun mendengar, aku setengah yakin juga sich. Dia memanggilku atau tidak, jadi kulanjutkan ocehan dari mulutku ini.

“benarkan HyeoNa, dia benar-benar menyebalkan.” Aku menoleh ke arah HyeoNa yang masih terpaku di tempat.

“HyeoNa..” panggilku sambil menyenggol lengannya.

Dia terkesiap sesaat mungkin jiwanya sudah kembali ke raganya. “gwenchanayo?” tanyaku pelan

Dia memandangku heran, “ahh,, gwenchana. Tapi aku penasaran..” ucapanya terhenti sesaat.

“penasaran, mwo?” tanyaku juga ikut penasaran

“hmm.. diakan kim Jong woon, mahasiswa dari fakultas perfilman kenapa dia bisa berada di daerah fakultas Art dan…”

“dan apa?”

“aku tadi sebelum kau datang aku melihat sekilas ada namja yang berdiri di depan lokermu dan Jong Woon itu memakai topi yang sama seperti namja yang aku lihat di depan lokermu. Tapi…”

“tapi apa lagi, HyeoNa?” aku makin penasaran. Apa The Could itu dia…? tapi mana mungkin The Couldku itu sangat lembut…berbeda, sangat berbeda jauh dengan namja yang sok cool yang bernama Kim Jong Woon

“ternyata aku baru sadar kalau Kim Jong Woon itu begitu tampan, yach.. meskipun Lee Donghae tetap yang paling tampan menurutku. Dia berada di urutan ke-3”

PLETTAKK…Aku menjitak kepala HyeoNa lumayan keras. Dai mengatakan hal itu dengan tampang tak berdosa seperti biasanya. Aisshh, anak ini memang harus dibawa ke RSJ karena penyakit terlanjur cinta pada Lee Donghae, si ikan seksi itu.

Meskipun begitu, aku juga menyadari bahwa namja yang baru saja menabrakku itu memanglah sangat tampan, gaya yang casual sangat pas. Kemeja  birunya sangatlah cocok dengan waran kulitnya yang memang putih. Tapi kalau di pikir-pikir seorang Kim Jung Woon berada di urutan ke-3 dalam daftar HyeoNa, lalu siapa ke-2?

Kami berdua kembali berjalan menuju ruangan yang dituju.

“HyeoNa, aku ingin bertanya?”

“mwo?”

“siapa urutan ke-2, aku penasaran?”

“cho Kyuhyun”ujarnya santai

“si maniak game itu”

HyeoNa menganggukkan kepalanya.

“lalu kenapa kau sangat suka dengan si ikan itu?” HyeoNa melirikku sekilas.

“aku tak punya alasan untuk mencintai dia. Yang aku tahu bahwa setiap pagi maka cintaku padanya akan bertambah, hanya itu” aku melongo mendengar ucapanya barusan. Aku sama sekali tak menyangka bahwa temanku ini mempunyai cinta yang amat sangat dalam seperti ini tapi karena alasan tertentu aku jadi merasa kasihan padanya.

“aku tahu sedalam apa cintamu pada ikan itu? tapi kau tahu bagaimana hubungan ikan itu dengan.. Queen eonni” aku agak ragu saat menyebutkan nama Queen Eonni. Karena aku dengan sangat jelas HyeoNa sudah tahu tentang hubungan antara Queen eonni dan Lee Donghae, bagaimana tidak saat berita itu langsung jadi trend topic di seluruh fakultas kampus ini.

“aku tahu, sangat tahu. Tapi seperti yang kau tahu, aku mencintainya, aku tak pernah mengharapkan bahwa dia akan membalas perasaanku ini. aku menginginkan yang terbaik untuknya dan harus kuakui bahwa eonnimu itu yang terbaik dari yang terbaik yang pernah aku temui. Khususnya untuk Lee DongHae-ku” jelas HyeoNa panjang lebar

“jadi kau tak keberatan?”

“kalo kau bertanya tentang keberatan atau tidak. Sungguh aku bukan orang yang suak dengan kebohongan maka aku akan jujur padamu dan juga diriku ini. jawabannya adalah aku tentu keberatan. Bagaimana tidak, harusnya yang berada di posisi eonnimu adalah aku. Aku yang mencintainya lebih dulu, aku yang menyanyanginya, aku yang diam-diam selalu memperhatikannya tapi kenapa malah eonnimu yang mendapatkan perhatiannya, kasih sayangnya, dan juga cintanya. Ini tak adil, sungguh tak adil.”

HyeoNa mendesah sesaat, aku diam saja mendengarkan tak menimpali penuturannya barusan karena aku tahu dia masih belum selesai dengan kalimat yang ingin dia keluarkan dari mulutnya itu. sedangkan sekarang dia mungkin sedang menenangkan atau mungkin sedang menguatkan hatinya itu. aku tak tahu.

“tapi.. aku juga tak memungkiri bahwa orang yang aku cintai ini ternyata lebih bahagia dengan orang lain, bukan denganku. Rasanya aku ingin menjadi orang yang Egois, merebutnya dari eonnimu, tapi aku juga tahu kalo itu yang kulakukan aku malah akan menyakiti orang yang kucintai bukan. Maka dari itu sekarang aku dengan rela dan merestui hubungan mereka berdua” Hyeona menarik napas dalam.

Aku..

Aku terpaku di tempatku berdiri,entahlah sejak kapan. Aku merasa bahwa dia seperti orang lain. Dia terlihat dewasa sekarang, bukan dalam artian dandanannya tapi cara berpikir dan juga caranya merelakan apa yang cintainya. Sedangkan aku tak pernah berpikir seperti itu.

“HyeoNa, bagaimana kalau kita pergi makan? Aku yang traktir.” Ajakku setelah meletakkan buku-buku yang aku bawa sedari tadi di atas meja kerja dosen Art-ku

“hmm..mianhae Chaeri-ya, hari ini tak bisa karena aku sudah punya kencan dengan butik sale 75%. Mianhae” HyeoNa mengeluarkan wajah Aegyonya.

“aisshh, padahal aku sedang berbaik hati menraktirmu” aku menunjukkan wajah kesalku

“mianhae”

HyeoNa melihat jam tangan yang dia pakai, lalu menjerit keras di telingaku.

“wae?” aku yang terkejut mendangar teriakkannya

“aku telat, harus cepat-cepat pergi ke butik” HyeoNa langsung  berlari menjauh dariku.

“see you tomorrow, jagi..” teriaknya keras, sedangkan aku cuam menundukkan wajahku karena semua orang yang ada di sekitarku melihat ke arahku dengan pandangan aneh.

Besok kau tidak akan selamat, Park HyeoNa umpatku dalam hati

HyeoNa POV

Hahahaha….

Rasanya melegakan sekali bisa mengutarakan apa yang ada di hati kita, meskipun memang rasanya sedikit tak sanggup untuk mengatakannya tapi ternyata setelah mengatakannya, hati, otak dan juga pikiran berubah menjadi ringan, serasa semua beban terangkat semua tanpa ada yang tersisa.

Aku berjalan dengan riang ke taman kampus, rasanya aku ingin membebaskan diriku menikamati keringanan ini. kenapa aku malah kesini, bukannya mengiyakan ajakan Chaeri untuk menraktirku. Sebenarnya aku tahu kenapa chaeri ingin sekali menraktirku makan, mungkin dia berpikir bahwa aku masih terbawa oleh perasaanku atau mungkin dia merasa bersalah karena ucapanku yang mengatakan bahwa Queen eonni merebut Donghae dariku, tapi sungguh. Aku tak pernah menganggapnya demikian.

Angin berhembus pelan, membuat daun-daun di pepohonan bergoyang pelan, mereka terlihat damai, sama seperti hatiku saat ini. aku mengedarkan pandanganku ke seluruh taman kampus ini, agak sepi. Aku melihat ada seorang namja dan yeoja yang sedang duduk di salah satu bangku taman itu. karena aku ingin duduk di bangku taman sebelahnya maka aku denganpelan mendekati mereka berdua. Akhh,, ternyata keputusanku untuk datang kesini dan mendekati bangku ini memang salah, sangat salah. Kalau saja aku tak mendekati mereka maka aku tak mungkin melihat pemandangan yang  sebanaranya tak ingin kulihat ini.

Aku melihat Queen eonni dan Donghae oppa yang sedang berciuman. Cihh,,, aku..hatiku…

Apa yang terjadi dengan hatiku ini, meskipun hatiku sudah merelakan dan merestui mereka berdua tapi ternyata tetap saja, rasanya sangatlah sakit. Sakitnya melebihi tertusuk jarum atau teriris pisau dapur.

Pemandangan itu, sungguh aku tak ingin melihatnya. Lalu tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tanganku dan menyembunyikanku dalam sebuah pelukan. Pelukan yang hangat, entah sekarang siapa yang sedang memelukku, karena yang ada dalam pikiranku adalah bahwa bagaimana caranya agar pemandangan itu lenyap dan ternyata cara ini sangat mujarap.

Tanpa terasa air mataku mengalir begitu saja, aku sedikit terisak dan pelukan hangat itu menjadi lebih erat ketika mendengarku lebih terisak.

“uljima… ada aku.” Suara itu terdengar sangat lembut dan merdu di telingaku. tapi tenyata suara itu saja tak mampu mengalihkan memori yang telah mengSAVEkan pemandangan itu dalam otakku. Yang bisa kulakukan adalah menyakinkan diriku bahwa aku harus rela dan merestui mereka berdua. Aku tak boleh egois, aku harus rela melihatnya bahagia dengan orang lain dan bukan denganku.

“uljimaa…” terdengar lagi suara lembut itu, dan kali ini aku cukup sadar serta terusik siapa yang sedang memelukku kini. Kudongakkan kepala melihat wajah pelaku pemelukanku ini.

“Cho Kyuhyun..” aku terkejut bukan mainnya.

tbc

ps: hahahha… sebenernya ini mau di jadiin oneshot tapi karena ada alasan tertentu jadi aku bagi jadi 2 shot dehhh…..

mian kalo masih banyak typo…

manusia memang tak pernah luput dari kesalahan.

{YoonHyeNay Story} : Another Story end?

{YoonHyeNay Story} : Another Story  End?

Author: SangYoon/Dhaekyu

Main Cast: Cho Kyuhyun and Choi Sang Yoon

Kim Heechul and Cho Nayna

Lee Donghae and Song Hye Joon

And the other member of  Super Junior

Genre: Romance.

Length: series.

Rating: pg 15.

“Gui Xien” ucap Victoria, tangisnya makin kencang, Kyuhyun dan Sang Yoon sangat kaget dengan kemunculan Victoria yang tiba-tiba hanya terpaku memandang gadis yang sedang menangis tersebut, Victoria menatap Kyuhyun dalam, kemudian mengalihkan tatapannya pada Sang Yoon yang kemudian menunduk di tatap oleh Victoria. Aku yang meliat pemandangan itu benar-benar bingung harus berbuat apa.

Victoria mendekat ke arah Sang Yoon.

Prak

Victoria menampar Sang Yoon, terlihat sekali wajah Sang Yoon yang memerah menahan isak tangisnya sambil memegangi pipinya, kemudian berlari keluar, membuatku dan Kyuhyun benar-benar kaget, bukan hanya kami saja, ternyata Ryeowook dan Sungmin juga melihat kejadian ini dan langsung ikut berlari menyusul Sang Yoon, ku lihat Kyuhyun hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa, hanya memandangi kepergian Sang Yoon dengan tatapan kosong.

***

Seorang gadis nampak belari sambil menahan isak tangis yang sudah ditahannya sedari tadi, wajahnya terlihat memerah, dua orang laki-laki terlihat mengejar  gadis itu, terlihat jelas kehawatiran dari raut wajah mereka, bagaimana tidak? Gadis yang sangat mereka sayangi, yang sudah mereka anggap seperti adik sendiri sekarang harus mengalami hal seperti ini.

“Sang Yoon~a !!!” teriak ke dua lelaki tersebut yang tidak lain adalah Ryeowook dan Sungmin, namun seolah tidak mendengar ucapan tersebut gadis tersebut tetap berlari.

“Yak! Sang Yoon~a, berhenti berlari” Sungmin dan Ryeowook terus saja berlari mengejar Sang Yoon sambil terus berteriak memanggilnya, berharap gadis itu akan mendengar dan membuatnya berhenti.

Siwon yang tengah berjalan menuju dorm lantai 12, tiba-tiba berhenti ketika mendengar teriakan ke dua dongsaengnya memanggil-manggil nama orang yang amat di sayanginya, dari kejauhan dia melihat  seorang gadis yang sedang berlari ke arahnya, seketika itu juga amarah mengusainya, ketika Siwon melihat  bahwa pundak gadis itu bergetar, dan pandangan gadis itu pun tidak fokus, benar-benar memperlihatkan bahwa gadis itu sedang kacau bahkan menangis, astaga baru kali ini dia melihat Sang Yoon tidak dapat menguasai emosinya dengan baik, bahkan dia tidak menyadari keberadaan Siwon yang berdiri di hadapannya, dengan sigap Siwon menarik gadis itu dalam pelukannya. Sedangkan dua orang yang mengejar adiknya tersebut langsung menghentikan larinya dan bernafas lega, melihat Sang Yoon berada di tangan yang benar.

“Ini oppa, ini oppa, ini oppa” Siwon terus membisiki telinga Sang Yoon sambil mendekapnya lebih dalam mencoba menenangkannya, karena gadis itu terus meronta dalam pelukannya, isak tangis gadis itu makin terdengar, membuat Siwon mengepalkan tangannya menahan amarah, bukan kesal pada siapa yang telah membuat adiknya menangis, tapi karena dia merasa tidak berguna menjadi seorang oppa yang baik, dia tau alasan mengapa gadis ini menangis, oh tentu saja siapa yang terlalu berharga untuk di tangisi oleh gadis ini selain Cho Kyuhyun, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa melihatnya bersedih, perasaan sakit yang selama ini dia pendam dalam hatinya, sudah tidak dapat di bendung lagi, akhirnya hal yang paling di hindarinya terjadi juga, dia sangat takut adiknya mengeluarkan air mata, dia benar-benar membenci hal itu, dan sekarang bahkan adiknya menangis di hadapannya.

Isakan yang terdengar sudah mulai berkurang, Sang Yoon sudah mulai berhenti menangis, dia hanya memeluk Siwon, mencoba memberikan rasa nyaman pada dirinya sendiri, mengingat kejadian itu lagi benar-benar membuatnya sesak, di tampar oleh kekasih orang yang di cintainya, dia benar-benar merasa menjadi seorang gadis jahat, bahkan membuatnya jijik terhadap dirinya sendiri, mencoba merebut orang yang di cintainya walau pun pria tersebut sudah memiliki kekasih, dia merasa saperti wanita penggoda yang amat menjijikan, dia sadar cinta yang dia miliki salah, namun cintanya pada laki-laki tersebut sangat besar sampai-sampai membuat akal sehatnya tidak bekerja dengan baik.

“Sekarang lupakan dia, itu yang terbaik Yooni~a” ucap Siwon dengan nada bergetar, dia pun merasakan sakit yang Sang Yoon rasakan, walau pria itu tidak mengetahui kejadian tadi. Alih-alih menjawabnya Sang Yoon malah merapatkan pelukannya pada Siwon.

***

“Aku, tidak bisa membohongi perasaanku, aku menyayangimu sangat menyayangimu, tapi rasa sayang yang ku miliki ini bukan perasaan cinta terhadap seorang gadis, dulu kau bertanya padaku mengapa aku sangat baik padamu, itu karena aku nyaman bersamamu, aku merasa aku sedang bersama noonaku, dan sampai sekarang perasaan itu tidak dapat berubah” ucap Kyuhun sambil memandang gadis yang sedang berdiri di hadapannya, dia mengutuk dirinya sendiri, karena tangis gadis yang dia sayangi makin kencang, dia bingung harus bagaimana, kejam memang mengatakan hal itu, tapi dia sudah tidak bisa bertahan lagi, dia lelah berbohong pada dirinya sendiri, lelah untuk meyakinkan dirinya bahwa dia mencintai Victoria.

“Kyuhyun~a mengapa kau lakukan ini semua padaku?” isak Victoria sambil memukul-mukul dada Kyuhyun, yang di biarkan saja oleh Kyuhyun, mungkin dengan membiarkannya dapat meredakan amarahnya, pikir kyuhyun.

“Mengertialh Qian, ini yang terbaik untuk kita” ucap Kyuhyun sambil mengusap lembut kepala Victoria yang telah berhenti memukuli dadanya.

“Tapi aku sangat mencintaimu” jawab Victoria sambil mengisak pelan.

“Aku tau, tapi kau akan lebih sakit lagi jika hubungan ini tetap di pertahankan, dan aku tidak mau menjadi pria brengsek yang hanya bisa menyakitimu Qian” terdengar nada sedih dari ucapan Kyuhyun.

“Tidak bisakah kau berusaha mencintaiku?” mohon Victoria pada Kyuhyun, yang membuat Kyuhyun mengernyit heran dengan pertanyaan itu.

“Berusaha? Kau pikir dengan aku membiarkanmu menjadi orang yang ku beri izin mencampuri kehidupanku, atau pacar kata mereka, itu bukan usahaku untuk mencintimu?, astaga Victoria kau benar-benar membuatku terlihat seperti pria brengsek yang hanya mempermainkanmu” geram Kyuhyun, Victoria kaget dengan kata-kata yang meluncur dari mulut Kyuhyun, ini pertama kalinya Kyuhyun berbicara kasar padanya, apa lagi dengan memanggilnya Victoria, berarti Kyuhyun benar-benar sedang marah padanya.

“Maaf, aku tidak tau” ucap Victoria dengan nada sedih, yang membuat Kyuhyun meredakan emosinya, dia tidak mungkin membuat Victoria menangis lagi.

“Sudahlah lupakan saja, ayo ku antarkan kau pulang, ini sudah terlalu malam” ajak Kyuhyun sambil menarik tangan Victoria, namun gadis itu tidak beranjak dari tempatnya.

“Kyuhyun~a bisakah kau memelukku?” tanya Victoria ragu-ragu, langkah Kyuhyun terhenti setelah mendengar permintaan yang membuatnya bingung. “untuk yang terakhir kali, please” Kyuhyun heran dengan permintaan Victoria.

“Kau kira kita tidak akan pernah bertemu lagi?, oh ayo lah bahkan kita satu menejment”

“Aku tau, tapi besok tidak akan sama lagi, anggap saja ini pelukan perpisahan kita, aish kau bahkan sama sekali belum pernah memelukku” rengek Victoria sambil menatap sepasang mata milik seorng pria di hadapannya.

“Umurmu lebih tua dariku, tapi kelakuan mu persis seperti anak TK” desis Kyuhyun namun dia meletakkan tangannya melingkari pinggang Victoria, yang membuat gadis itu terkekeh pelan dengan kelakuan lelaki yang baru saja memutuskannya, merasa sakit? Tentu saja, bagaimana tidak, pacarmu sendiri ternyata tidak mencintaimu, walau dia tau itu, tetap saja terasa sakit mendengarnya langsung dari orang yang sangat kau cintai.

“Ah, ternyata pelukanmu tidak seperti yang ku bayangkan” gumam Victoria yang langsung membuat Kyuhyun melepaskan pelukannya, dan menatap tajam mata gadis yaang berada di hadapannya.

“Maksud mu?” tanya Kyuhyun sedikit tersinggung.

“Pelukanmu tidak sehangat pelukan suamiku” ucap Victoria dengan muka polosnya yang jelas saja membuat sebuah tangan melayang di kepalanya.

“Yak! Appo” protesnya karena mendapat jitakan dari Kyuhyun.

“Baru beberapa detik yang lalu kita putus kau sudah membicarakan pria lain, bahkan menyebut pelukanku tidak sehangat pelukannya, aku yang sudah lama ber pacaran dengan mu saja baru memelukmu, itu pun setelah hubungan kita berakhir, tapi kau malah sudah sering melakukannya dengan Nikchun, bahkan kau berciuman dengannya” canda Kyuhyun yang membuat Victoria tersenyum kecil.

“Aish, tidak usah mengungkitnya, bukannya kau tidak pernah mempermasahkan hal itu, seperti kau cemburu saja” sinis Victoria.

“Qian, aku bodoh baru menyadarinya ternyata kau tidak seperti noonaku” ucap Kyuhyun serius sambil menatap dalam kedua mata Victoria, yang membuat bulu kuduknya meremang mendapatkan tatapan sseperti itu.

“La….lu?” tanya Victoria gugup.

“Kau tidak seperti noonaku, tapi kau lebih mirip eommaku” ucap Kyuhyun dengan wajah datarnya dan langsung meninggalkan Victoria sendirian yang berusaha mencerna kata-kata Kyuhyun.

“Bicara apa kau? Dasar evil!!!” teriak Victoria dengan seluruh tenaganya, aish dasar setan gila. Tapi dia tersenyum, walaupun menyebalkan tapi itu lah Kyuhyun, pria yang sukses membuatnya menjadi gadis egois, oh gadis macam apa yang tidak akan mempertahankan egonya demi tidak kehilangan pria seperti Cho Kyuhyun?.

***

“Kau sudah bangun?” ucap lega Choi Siwon melihat adik perempuannya terlihat baikbaik saja, karena semalaman dia terus menjaga Sang Yoon yang terkena demam, dia benar-benar benci melihat adiknya sangat rapuh, kontras dengan apa yang selama ini adiknya tunjukan padanya, adiknya yang selalu tersenyum menghadapai semua masalah, kini harus terbaring lemah.

“Oppa? Kenapa kau masih di sini? Apa kau tidak bekerja?”

“Bekerja? Kau pikir aku bisa bekerja dengan tenang sementara adikku sedang sakit dirumah?” dengus siwon kasar, bukannya takut Sang Yoon malah menyunggingkan senyum khasnya, dia tau betul watak kakaknya yang satu ini, dan dia sangat senang mendapati kakaknya sangat menyayanginya.

“Aigoo, oppa, aku harus menghubungi Nayna, dia bisa mengamuk padaku” tiba-tiba Sang Yoon berkata sambil menepuk pipinya.

“Yak! Gadis bodoh, aku sangsi bahwa kau adik kandungku” sinis Siwon sambil menepuk kepala adiknya dengan sayang, yang tentu saja lansung membuat Sang Yoon mengerucutkan bibirnya ”aku sudah menghubungi nayna dan dia mengizinkanmu libur tiga hari, lagi pula aku heran padamu, mengapa kau malah menjadi menejer artis?, kau itu calon Presiden Direktur Hyunday Departement store, gajimu bahkan hanya seperempat dari uang yang selalu dikirimkan appa untukmu, belum lagi dariku, apa masih kurang juga?” tanya Siwon heran dengan kelakuan adik tercintanya.

“Oppa, bukan berapa banyak uang yang aku terima, tapi menghargai suatu pekerjaan itulah yang aku cari, bagaimana aku dapat mengurus perusahaan appa yang begitu besar, jika mengurus satu orang saja aku tidak bisa? Aku belajar dari hal yang mudah terlebih dahulu, aku tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan yang malah akan membuat jerih payah appa selama ini hancur” Siwon tersenyum mendengar penuturan adiknya, jika masalah mencari sebuah alasan maka adiknya ini lah yang pastinya akan menjadi juara, sepertinya jiwa diplomat ibunya benar-benar menurun pada adiknya itu.

“Kau yakin tidak ada alasan lain?” goda Siwon sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Aish, kenapa kau tidak percaya padaku?” tuntut sang adik, sementara sang kakak hanya mengedikkan bahunya.

“Mungkin, kalau aku lihat alasan mu tadi sepertinya terlalu tinggi untuk tipe orang sepertimu”

“Yak! Kau itu oppaku bukan hah, bahkan kau meragukan kemampuan adikmu sendiri?” teriak Sang Yoon kesal mendengar penuturan oppanya.

“Karena aku oppamu, maka aku tahu apa yang ada di kepalamu” Siwon berkata sambil mengelus puncak kepala adiknya dengan sayang, “Sekarang kau istirahat ya, nanti oppa bangunkan jika waktunya makan dan minum obat”

“Oppa umurku sudah 19 tahun, aku bukan anak secil lagi” sela Sang Yoon tidak terima, memang kakaknya pikir dia gadis labil yang akan menyiksa dirinya sendiri hanya karena seorang pria.

“Aku 27 tahun, berarti kau masih gadis kecilku” Senyum Siwon tampak lega melihat adiknya yang sudah mulai membaik, tapi Siwon tidak bodoh karena mata itu masih memperlihatkan kesedihan.

***

“Kyuhyun~a kau kenapa?” tanya Leeteuk yang kesal melihat kelakuan magnaenya, mereka sampai harus mengulang 10 kali, karena gerakan kacau Kyuhyun membuat kacau gerakan member yang lainnya.

“Hyung, sepertinya Kyuhyun sedang tidak enak badan, biarkan dia istirahat” jelas Wooky, sambil menepuk bahu Leeteuk.

“Kyuhyun, lebih baik kau pulang ke dorm saja, kau telihat kacau sekali” sambil menepuk pelan pundak pria yang berada di hadapannya, aneh pikir pria itu, tidak seperti biasanya magnae mereka ini sampai mengacaukan gerakan dance mereka, wajahnya terlihat sedikit pucat, pandangannya tidak fokus, fikirannya entah telah melayang kemana, melihat Kyuhyun yang seperti ini membuat Ryeowook penasaran, hal apa yang bisa membuatnya hingga memperlihatkan ekspresi sesedih ini, bahkan saat nyawanya hampir melayang karena kecelakaan di awal-awal debutnya pun magnaenya ini masih bisa tersenyum ketika para hyungnya datang.

“Mianhae” hanya satu kata yang keluar dari bibirnya, kemudian pria itu langsung meninggalkan ruang latihan.

***

Sang Yoon POV

2 hari yang berhasil aku lalui dengan kerja keras menahan keingingan untuk bertemu dengan pria itu, rasanya sulit sekali, seperti tiba-tiba kebahagianku di renggut dengan paksa, aku bahkan mengacaukan jadwal Nayna, untung dia  tidak langsung mencekikku, dia memaklumi keadaanku, dia bahkan menyuruhku untuk libur, tapi aku tolak karena tidak ada gunanya aku mengurung diri di kamar, aku harus membiasakan hidupku untuk melupakannya, oh ayolah, bukankah sebelum ini aku baik-baik saja tanpanya? Kebodohan ku untuk mendekati pria itu, menjadikan ku sebagai wanita penggoda yang jahat.

“Yooni~a, aku rindu padamu” ucap seorang pria di seberang sana.

“Mau apa kau oppa?, tidak mungkinkan kau tiba-tiba menghubungiku hanya karena rindu padaku?” aku sangat tau kalau pria ini pasti sedang membutuhkan bantuanku.

“Wah, kau semakin pintar saja”kekeh pria di sebrang sana.

“Tidak perlu pintar untuk membaca pikiran pria seperti mu”

“Yak! Sopanlah sedikit pada oppamu” protes pria itu yang tidak lain adalah Hyukjae, sepertinya memang sudah nasibnya memiliki adik iblis sepertinya.

“cih, cepat katakan apa maumu, kau tau aku baru saja selesai menemani Nayna pemotretan”

“Bisakah kau bantu oppamu ini memasak? Aku sangat membutuhkan bantuanmu, di dorm hanya ada aku, donghae dan Kyuhyun, kau tau sendiri kemampuan memasak kami” mendengar nama itu di sebut Eunhyuk, membuat kerinduan ku memmuncak, ingin sekali aku menanyakan kabar pria itu, tapi tentu saja tidak boleh aku lakukan, cukup sudah aku menjadi gadis penggoda yang jahat.

“Oppaku? Seingatku aku hanya punya satu oppa dan itu bukan kau”

“Aish, aku tau, kali ini saja please, hilangkan sifat evilmu, kembalilah menjadi Sang Yoon yang baik, oppa sangat kelaparan di sini” ucap Eunhyuk dengan nada memelas, membuatku sedikit merasa bersalah padanya.

“Baiklah aku akan kesana” pasrahku.

“Yooni~a, bisakah kau sekalian membelikanku susu strawberry? Persediaan susuku habis” mohon orang di sebrang sana.

“Aish, kau seperti bocah TK yang merepotkan sekali, baiklah” terdengar tawa pelan dari telfon, aku benar-benar ingin memasukkan racun dalam susunya.

***

At dorm

“Anyeong” sapa Sang Yoon yang di sambut helaan nafas lega Eunhyuk.

“ah, akhirnya kau datang juga, kenapa kau lama sekali” koor Eunhyuk yang langsung di hadiahi lemparan buku yang mengenai tepat wajahnya.

“Yak! Masih untung aku mau membelikan ini, aku harus menunggu telfon dari Nayna dulu” jawab gadis itu sambil menjatuhkan dirinya di sofa, membuat belanjaannya berantakan.

“Gomawo” Eunhyuk menunjukkan senyum tulusnya, dia tau bahwa dongsaengnya ini sangat lelah, lelah dengan semuanya, Eunhyuk mendekat ke arah Sang Yoon kemudian mengelus rambutnya, gadis di hadapannya itu hanya memandangnya lemah, membuatnya ingin menghancurkan orang yang membuat senyuman di wajah gadis di hadapannya ini menghilang, tapi tidak bisa, karena dirinya pun sangat menyayangi pria itu.

“Yak! Kalian malah mesra-mesraan di sini, Hyuk~a katanya kau akan memasakkan kami makanan” rengek Donghae yang tiba-tiba datang.

“Kau cemburu ya???” goda Eunhyuk pada Donghae, sedangkan lelaki yang di godanya itu hanya terkekeh pelan.

“Ehem, hentikan kelakuan menjijikan kalian, atau aku akan menendang kalian semua” aura menyeramkan yang menyeruak membuat Eunhae couple berpandangan takut, bahkan menurut mereka tatapan saengnya ini lebih menyeramkan di banding dengan tatapan milik Heechul hyung.

“Ah, arasseo, ayo kita langsung memasak, aku ingin makan jajangmyeon sekarang, kata Kyuhyun jajangmyeon buatanmu sagat enak” tatap tajam gadis itu tiba-tiba berubah muram setelah mendengar perkataan Eunhyuk, sudah susah payah gadis itu melupakan bayang-bayang Kyuhyun, dengan mudahnya Eunhyuk mengungkitnya, Eunhyuk yang merasa bersalah langsung menyikut-nyikut bahu Donghae, yang dijawab dengan gelengan kepala.

“Hyung, aku lapar” rengek sebuah suara yang terdengar sumbang, jelas sekali terdengar bahwa pria itu baru bangun dari tidurnya, dan dia langsung menghentikan langkahnya ketika melihat bukan hanya ada Donghae dan Eunhyuk, tapi ada dia, gadis itu.

“Anyeong oppa” sapa gadis itu sopan padanya, yang jelas saja mebuatnya heran, entah kenapa dia sedih melihatnya bersikap seperti ini padanya, tidak ada senyum lebarnya lagi ketika menyapanya tadi, karena dia hanya membungkuk sopan padanya.

“Donghae~ya, bawa belanjaan ini ke dapur, ayo kita masak sekarang” ucap Eunhyuk menghentikan suasana aneh yang terjadi, maka dia langsung menarik Sang Yoon ke dapur, tapi gerakannya terhenti ketika dia merasakan tubuh Sang Sung di tarik ke arah yang berlawanan, ketika dia melihat apa yang terjadi, ternyata Kyuhyun yang menarik Sang Yoon.

“Bisakah kita bicara?” ucapnya, yang hanya menundukan kepalanya, sepertinya dia pun bingung dengan apa yang baru saja dia lakukan.

Sang Yoon mencekram tangan Eunhyuk yang masih menggenggamnya dengan kuat, sadar bahwa dirinya harus menghadapi ini, merutuki kebodohannya sendiri bahwa dia merasa sangat senang akan genggaman singkat Kyuhyun di tangannya.

“Baiklah kalau begitu, biar aku dan Donghae yang memasak” Eunhyuk berkata sambil menguatkan genggamannya sekilas di lengan Sang Yoon, memberikannya semangat sebelum melepaskannya, kemudian dia menyusul Donghae yang memang sudah beranjak ke dapur.

***

“Ada apa oppa?” dia perlahan mendongakkan kepalanya, melihat ekspresi pria di hadapannya ini, yang sukses membuatnya mengepalkan tangan karena ekspresi sedih yang di tunjukkan pria ini, dia mencoba terlihat biasa saja di hadapan pria ini.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya lemah Kyuhyun.

“Nan gwenchana” sambil menyunggingkan senyumnya Sang Yoon berusaha terlihat  baik-baik saja, dia tau bahwa pria di hadapannya ini menghawatirkannya, pasti pria ini ini juga merasa bersalah padanya, oh ayo lah bukankah aku yang salah, aku yang menggodamu, dan harusnya aku yang bertanya padamu, pikir gadis itu.

“Kau yakin?”

“tentu saja, aku bukan gadis lemah” jawab Sang Yoon sambil mengepalkan tangannya memperlihatkan betapa kuatnya dia, namun hatinya menangis, dia benar-benar menahan air mata yang mendesak keluar.

“kau tidak terlihat baik-baik saja” tatapan tajamnya menatap mata gadis yang tengah tersenyum di hapannya ini, terlihat bahwa senyum gadis ini terlalu di paksakan, ingin sekali dia memeluk gadis ini, memberitahunya bahwa dia sangat mencintainya.

“Aku akan baik-baik saja, oppa tidak usah menghawatirkanku, aku sangat baik, percayalah padaku, oppa tidak perlu merasa bersalah padaku, aku bukan gadis lemah, ah sepertinya Eunhyuk oppa dan Donghae oppa membutuhkanku, aku harus membantu mereka, terimakasih atas semuanya” gadis itu membungkukkan badannya sedikit kemudian menuju dapur, dia tidak tahan melihat ekspresi bersalah Kyuhyun padanya, air matanya langsung keluar begitu saja, tiba-tiba ada sebuah tangan terulur padanya, menariknya kedalam pelukannya.

“Gadis bodoh, mengapa kau malah ada di sini?” ucap heran pria yang tengah memeluknya, sadar bukan Donghae atau Eunhyuk yang memeluknya, gadis tersebut langsung melepaskan pelukannya dan menatap tajam pria itu.

“Seung ho oppa?”

“Ya ini aku, kau tau aku sampai berlari kesini setelah Siwon hyung bercerita padaku” Ssang Yoon langsung menggembungkan pipinya tanda kesal, dengan seenaknya oppanya bercerita pada Seungho, ingin sekali gadis itu mencekik oppa tercintanya itu.

“Kenapa kau ada di sini?” sinis gadis tersebut, dia tidak mau terlihat lemah di hadapan pria ini.

“Aku mau menjemputmu” jawab pria tersebut sambil menyunggingkan senyumnya.

“Jangan bermain-main denganku” ancam gadis tersebut, yang di sambut kekehan oleh pria itu.

“Yak! Tidak bisakah kau bersikap manis sedikit padaku?”

“Hanya dalam mimpimu” bukannya takut pria itu malah tertawa mendengar nada sinis yang ditnjukkan Sang Yoon padanya.

“Dasar pria gila”

“Aku gila karenamu” pria tersebut menghentikan tawanya dan menatap lembut gadis di hadapannya itu.

“Aish, menjengkelkan, cepat katakan apa tujuanmu?” sergah Sang Yoon tidak sabar menghadapi pria gila di hadapannya ini.

“Aku di suruh menjemputmu ke Amerika, tugas pertamamu sebagai PresDir, perusahaan mu dan perusahaanku akan mengadakan kerjasama di proyek yang baru”

“Kenapa tidak appaku sendiri yang memberitahuku?” selidik Sang Yoon tidak percaya pada pria ini.

“Dari kemarin handphone mu tidak bisa di hubungi dan appamu sudah mengirimkan e-mail padamu” ucap pria tersebut, gadis itu langsung menepuk kepalanya, dia ingat  handphonenya tidak aktif kemarin, dan dia belum melihat e-mailnya, dia bahkan lupa bahwa waktu yang dijanjikannya kepada ayanya telah berakhir, dan gadis itu harus segera menemui ayahnya.

“Baiklah, bisakah kau mengantarkan surat pengunduran diriku pada Nayna, dua jam lagi aku akan menemuimu langsung di bandara, otthe?” tanya Sang Yoon.

“Baiklah, tapi kau harus datang” Seungho tersenyum manis pada Sang Yoon, gadis itu hanya menatap wajah Seungho datar.

“Ya, aku pasti datang”

“Bisakah kau memanggilku oppa” Sang Yoon mengernyitkan kepalanya, pria ini aneh sekali.

“Bukankah aku selalu memanggilmu oppa”

“Ya, dan aku sangat menyukai caramu memanggilku oppa, bisakah kau panggil aku oppa?” pria di hadapannya ini benar-benar telah kehilangan akal sehatnya pikir Sang Yoon, karena pria itu terus menatapnya sambil menyunggingkan senyumnya yang membuat Sang Yoon mual, akhirnya Sang Yoon menyerah dan menuruti kemauan pria di hadapannya ini.

“Oppa” ucap Sang Yoon dengan muka datar.

“Yak!, tunjukan sedikit senyummu” bantah Seung ho tidak terima.

“Oppa, mmm” kali ini Sang Yoon mencoba menyungginkan senyumnya.

“Aish, itu malah menakutkan, sudah lah tidak jadi saja, aku pergi” ucap pria tersebut kemudian meninggalkan Sang Yoon.

“Yak! Apa maksudmu senyumku menakutkan, aish kubunuh kau Seungho jelek”

“Aku heran kenapa pria sesempurna Seungho bisa jatuh cinta padamu, tersenyum pun kau tidak bisa” tiba-tiba suara seorang leki-laki terdengar dari arah dapur, benar saja ternyata itu Donghae, aura di sekitarnya tiba-tiba berubah kelam.

“Ikan sialan, kau sudah bosan hidup ya” teriakan menggema Sang Yoon membuat Eunhyuk yang tengah mengaduk bumbu menutup telinganya dengan rapat, benarkan yang ku katakan bahwa teriakan Sang Yoon lebih spektakuler di banding Heechul hyung ucap Eunhyuk dalam hati, sementara itu Donghae langsung berlari ke kamarnya, benar-benar menyeramkan pikirnya.

“Kau kenapa?” ucap Kyuhyun panik ke arah Sang Yoon.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin makan daging manusia” ucap Sang Yoon tanpa mengalihkan matanya dari pintu kamar Donghae yang tertutup, Kyuhyun yakin Sang Yoon sebentar lagi akan masuk ke kamar Donghae dan tamatlah riwayatnya, kasihan Hye Joon, aku berdo’a semoga dia di beri kelapangan nantinya, pikir Kyuhyun horor.

“Yak Lee Donghae, keluar kau” benarkan, sekarang gadis itu berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar Donghae, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya, sementara Eunhyuk menampakkan ekspresi pasrah melihat pasangan ikannya dalam bahaya.

***

“Aish, kau harus bertanggung jawab” ucap Donghae ngeri melihat kakinya.

“Salahmu sendiri menghinaku” Sang Yoon berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari jajangmyeon di hadapannya, mereka tidak jadi memasak karena Sang Yoon malah mencabuti bulu-bulu halus di kaki Donghae sambil mecubitinya, sekarang kaki Donghae sudah ditumbuhi lukisan-lukisan merah akibat perbuatan Sang Yoon.

“Ku adukan pada Queen” rengek Donghae menahan sakit.

“Adukan saja aku tidak takut pada pacarmu itu” ucap Sang Yoon tidak peduli, yang di sambut kekehan dari Kyuhyun.

“Apa itu sakit Donghae~ya?” tanya Eunhyuk sambil memandang ngeri kaki couplenya itu.

“Apa kau juga mau mencobanya Eunhyuk oppa?” tanya Sang Yoon sambil menyuggingkan senyum manisnya, Eunhyuk yang mendengarnya hanya menelan ludahnya dan menggeleng pelan, tiba-tiba gadis itu melihat jam, ekspresi kaget muncul di wajahnya.

“Wah, aku sudah sejam di sini, aku harus segera pergi, Eunhyuk oppa maafkan aku tidak membantumu memasak tadi ” ucap Sang Yoon sambil tersenyum manis pada Eunhyuk yang langsung di sambut ekspresi heran dari Eunhyuk, Eunhyuk yakin ada yang tidak beres dari ini semua.

“Donghae oppa, maafkan aku, tapi aku tidak bisa mengobati luka itu, nanti aku telfon Hye Joon agar mengobatimu, titip salamku untuknya aku sangat menyayangi kalian” ada setetes air mata menjatuhi pipi manis Sang Yoon, gadis itu langsung mengusapnya dan tersenyum bahagia, fikiran Kyuhyun benar-benar tidak fokus setelah mendengar ucapan gadis itu pada ke dua hyungnya, tiba-tiba dia merasa takut, takut gadis itu akan pergi meninggalkannya.

“Kyuhyun oppa, maafkan aku, aku tidak tau harus berapa banyak maaf yang aku ucapkan padamu, dan terimakasih untuk semuanya” sambil membungkuk sekilas pada semua pria di hadapannya ini, air matanya tidak bisa di tahan akhirnya dia menangis.

“Kau kenapa, seperti ingin pergi jauh saja” kekeh Eunhyun, terlihat sekali bahwa suara kekehannya sangat di paksakan, Eunhyuk merasa akan kehilangan adik iblisnya ini.

“Mungkin saja, anyeong oppadul” jawab gadis tersebut, kemudian membungkuk sekilas pada mereka sebelum pergi, Eunyhuk, Donghae dan Kyuhyun hanya memandangi kepergian Sang Yoon, mereka sendiri tidak tau harus berbuat apa.

***

“Aish, untung aku sudah menyiapkan bajuku”desah lega Sang Yoon ketika sampai dirumahnya, dilihatnya jam yang ternyata masih menyisakan 40 menit.

“Ah, apa aku menelfon Siwon oppa? Sepertinya tidak usah, dia pasti akan mengomel padaku, aku malas mendengar ocehannya”.

“Hye Joon? Ah iya aku harus memberitahukan keadaan ikan kesayangannya” akhirnya aku putuskan untuk menelfon Hye Joon saja.

“Wae?” sapa langsung orang di sebrang sana.

“Yak! Tidakkah kau merindukanku? Kita sudah 2 minggu tak bertemu” ucapku tidak terima, masa dia hanya mengatakan wae? Hey ini Sang Yoon yang menelfon, jarang-jarang aku mau menghubungi orang duluan.

“aku sangat merindukanmu, tentu saja” aku langsung tersenyum mendengar nada kesal dalam suaranya.

“Ah, nado bogoshipo, aku tidak akan lama, aku hanya akan meminta maaf padamu, 2 maaf”

“Maaf? Kau sedang tidak mabuk kan?” aish, dia pikir aku sedang mabuk.

“yak!, dengarkan saja dan jangan protes sampai aku selesai bicara oke?” ancamku padanya.

“Baiklah”

“Yang pertama aku minta maaf padamu karena telah membuat kaki ikanmu sedikit berbeda”

“Yak! Apa maksudmu dengan sedikit berbeda?” pekik Hye Joon tidak terima kekasih ikannya menjadi sedikit berbeda, karena pasti hal buruk jika Sang Yoon yang mengucapkannya.

“Aish, diam lah aku belum selesai bicara, maaf yang kedua karena aku tidak bisa menemui mu lagi, aku harus menepati janjiku pada appa” perkataan tersebut langsung membuat Hye Joon terdiam, Hye Joon tau bahwa sahabatnya itu akan menjadi PresDir yang mengurusi cabang di Amerika sana, dan itu tentu saja membuatnya sangat sedih, bahkan tanpa sadar air matanya sudah terjatuh.

“Yak! Kenapa kau diam saja, jangan katakan kalau kau menangis, aish, kau ini cengeng sekali, ah sudah ya aku buru-buru, aku menyayangimu” setelah mengatakan itu Sang Yoon langsung menutup telfonnya.

Ketika hendak memasukka telfonnya benda itu bergetar tanda sebuah panggilan masuk.

“Yoboseo”

“Ah, benarkah ini nomor Sang Yoon?”tanya wanita di sebrang sana.

“Ya benar, anda siapa?” dia tidak mengenal wanita ini.

“Aku Victoria, bisakah kita bertemu sebentar?” mengetahui siapa yang menelfonnya benar-benar membuatnya kaget.

“Tapi aku akan pergi ke Amerika”

“Kebetulan sekali aku sedang berada di bandara, bagaimana kalau kita bertemu di cafe bandara saja?”

“Baiklah, 5 menit lagi aku di sana” gadis tersebut menggenggam telfonnya, dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia harus berani menghadapinya.

“Sang Yoon~a fighting”

***

Siwon go to dorm

“Yak! Kau ini berani sekali pergi tanpa memberitahuku, selama seminggu aku mencari kabarmu, bahkan aku terus menelfon appa, dan dia akhirnya menceritakan semuanya padaku”

“Kau kenapa?” tanya Leeteuk hyung yang sedang asyik menonton tv bersama EunHae couple, namun Siwon tidak menjawab pertanyaan tersebut, dia malah mematikan tv yang sedang ditonton, tentu saja membuat sang leader heran dengan kelakuan Siwon, kemudian siwon me loudspeaker telfonnya.

“Kalau aku memberitahumu, kau pasti melarang ku pergi, benarkan yang ku katakan tuan Choi?” suara gadis di telfon tersebut membuat orang-orang yang mendengarkannya bingung, Siwon menunjukkan jarinya ke depan mulutnya, menyuruh agar para membernya diam.

“Tentu saja aku akan melarangmu pergi, kenapa pula kau tidak memberitahuku bahwa appa memberikan waktu padamu selama di Korea”

“Tentu saja karena kau pasti akan ikut campur, dan memaksa appa agar aku tetap tinggal di sini, sementara appa sedang bingung mengurusi pekerjaannya, aku tidak tega melihat”

“Ya, ya aku tau, tapi bisakah kau memberitahuku dulu sebelum kau berangkat ke Amerika? Aku khawatir padamu, setidaknya aku bisa mengantarkanmu ke bandara dengan selamat” potong Siwon, karena kalau adiknya mulai berargumen di pastikan aku langsung kalah.

“Mian, aku tidak tega memberitahumu kau pasti menangis nanti, dan aku tidak suka melihatmu menangis”

“aigoo, manisnya”

“Maksudku aku tidak mau menjadi tontonan di bandara nanti karena membawa bayi dewasa”

“hahaha” tawa semua member, mereka tau pasti salah jika Sang Yoon bersikap manis.

“Yak oppa kau pasti meloudspeaker ya”

“Ah, Sang Yoon~a kau jahat sekali padaku” ucap Leeteuk oppa dengan manja.

“Ah kau pasti merindukanku ya oppa, tenang saja jika aku ke Korea aku akan membakar semua bajumu yang berwarna putih itu di lemarimu, haha” bukan sebuah rahasia bahwa hampir semua dari koleksi bajunya berwarna putih.

“Lebih baik kau tidak usah pulang saja” semua member tertawa meliahat tingkah leader mereka.

“Ah ada Hyuk oppa ya, oppa kau jangan senang dulu aku pasti kemabali mengganggumu, kau tau tanganku gatal jika tidak mengganggumu, hahaha” Eunhyuk yang tertawa langsung menghentikan tawanya mendengar ucapan gadis itu, Eunhyuk hanya mampu menelan ludahnya.

“Dasar iblis” kali ini giliran Heechul yang berbicara.

“Yak oppa, inikan hasil didikanmu” dengus Sang Yoon.

“benar, kau murid terbaikku” tawa Heechul.

“Oppa jaga sahabatku dengan baik, arasseo, karena gara-gara dirimu kerutan diwajahnya bertambah”

“Yak! Yak, salah dia sendiri masuk dalam kehidupan orang terkenal sepertiku, jadi dia harus menanggung resikonya, tapi kau tenang saja, aku pastikan Cho nayna tidak akan menyesal berpacaran dengan pria sempurna sepertiku” dia tau oppa yang satu ini pasti akan melindungi sahabatnya dengan baik.

“Ah, aku sangat merindukan kalian disini, kertas-kertas dihadapanku sudah hampir membuatku semaput” semua member Super Junior terkekeh mendengar ucapan Sang Yoon.

“Makannya  kau harus segera pulang ke Korea” uacap Siwon.

“Wah tentu saja, setelah proyek ini selesai aku pasti langsung pulang, aku sangat heran dengan appa, kenapa dia punya perusahaan banyak sekali sih, mengurus satu saja aku hampir gila” keluh sang Yoon yang disambut kekehan oleh Siwon.

“Suruh siapa kau mau mengurusnya” ejek Siwon.

“Aish, aku ingin sekali mencekikmu oppa” Siwon hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan sadis adiknya, kerena kakaknya tidak punya jiwa bisnis sama sekali, jadilah sang adik yang harus mengurus perusahaan appanya, lagipula sang kakak sangat mencintai bidang seninya, di ancam sekalipun kakaknya mana mungkin meninggalkan dunianya, karena sang adik memiliki jiwa bisnis dan diplomat sekaligus, dia yang di tunjuk ayahnya untuk meneruskan perusahannya, gadis itu tidak menolak karena dia juga mencintai dunia bisnis.

“Oppa apa ada Kyuhyun oppa?” Kyuhyun yang sedang mendengarkan di ujung sofa, lagsung kaget mendengar bahwa Sang Yoon mencarinya.

“Merindukan evil itu, eh?” ejek siwon

“Kau mau tau saja urusanku, berikan telfon ini padanya dan jangan meloudspeakernya, kalau tidak mati kalian” ancam Sang Yoon, kemudian Siwon menyerahkan handphonenya pada Kyuhyun, ketika ingin mematikan loudspeakernya tangan Heechul mencegahnya, dan menatap tajam mata Kyuhyun untuk menyurunya mematuhi keinginannya, dan langsung memberikan kode pada semua member untuk diam.

“Sang Yoon~a” ucap Kyuhyun gugup.

“Kyuhyun oppa, kau tidak meloudspeaker telfonnya kan?” tanya Sang Yoon hawatir.

“ani”

“Mmm, baiklah, oppa kenapa kau tidak mengatakannya padaku?” tuntut Sang Yoon.

“Mengatakan appa?” tanya Kyuhyun bingung.

“Mengatakan apa yang kau katakan pada Victoria eonni sebelum kau memutuskannya” ah Kyuhyun tau sekarang, dia langsung berniat lari kekamar, karena ini adalah pembicaraan serius, namun langkahnya dihentikan oleh Heechul, Leeteuk dan Yesung yang menatap tajam padanya, jika para tetua sudah turun tangan maka tidak ada alasan lain selain menurut.

“Aku takut kau menolaknya” akhirnya Kyuhyun bicara.

“Bisakah kau mengucapkannya sekarang?” tanya gadis itu yang membuat muka Kyuhyun memerah, dan dia memandang hyungnya dengan malu, hyungnya hanya tersenyum kepadanya, memberinya kekuatan untuk mengatakan perasaannya pada gadis itu.

“Aku… aku tidak mencintaimu” terdengar helaan kasar dari telfon, sudah di pastikan bahwa Sang Yoon sangat kaget mendengarnya, apa Victoria eonni membohonginya.

“Aku tidak mencintamu, bahkan kata cinta pun belum menggambarkan apa yang aku rasakan padamu, aku tergila-gila padamu lebih tepatnya, kau hampir membuatku bunuh diri setelah mengetahui kau pergi ke Amerika” ucap Kyuhyun dengan mengeluarkan seluruh amarahnya, yang membuat semua hyungnya membelalakkan matanya, apa mereka bermimpi mendengar kata romantis keluar dari mulut magnae evilnya itu.

“Oppa~ya nado saranghae” ucap malu-malu Sang Yoon, terdengar pekikan pelan dari para penguping itu.

“Yak! Yak kau meloudspeakernya ya, memalukan sekali” ucap marah Sang Yoon namun gadis itu tersenyum.

“Aigoo kalian manis sekali, aku jadi merindukan naui Queen” ucap Donhae.

“Waw, tidak ku sangka maknae kita bisa berkata begitu romantis” ucap sungmin yang disetujui oleh semua member.

“Kyuhyun~a kau hebat” ucap Wooky, sementara Kyuhyun sudah tersenyum seperti orang gila mendengar bahwa gadis yang di cintainya ternyata juga mencintainya.

“Jaga adikku” nasehat Siwon.

“Aish oppa, apa maksudmu hah? Seperti aku akan pergi jauh saja” umpat Sang Yoon.

“Tentu saja hyung, aku akan menjaganya, dan akan aku pastikan dia hanya akan mencintaiku” semua pasang mata menatap kyuhyun takjub, jelas saja maknae setannya telah menjadi pria normal.

“Seperti aku bisa melirik pria lain saja” dengus Sang Yoon, semuanya tekekeh akan keterus terangan adiknya itu.

“Baiklah aku percaya padamu”ucap Siwon sambil menepuk bahu Kyuhyun.

“Cih, kau sedang berakting kan oppa, yang ada kau yang berkemungkinan jatuh cinta pada orang lain, kau kan idol pasti kau sering sekali dikelilingi wanita-wanita cantik” sinis Sang Yoon.

“Aigoo, aigoo kau cemburu eh?”tanya Kyuhyun menggodanya

“Aish kau menggelikan, lebih baik aku tutup saja telfonnya” ancam Sang Yoon.

“Yak! Jangan dulu, sebentar” kyuhyun mengambil handpone Siwon kemudian berlari memasuki kamar dan menguncinya.

“Yak! Maknae setan” teriak semua member.

“Acara menguping telah selesai” balas Kyuhyun dari dalam kamarnya, Sang Yoon hanya terkekeh mendengar suara teriakan itu.

“Sang Yoon~a dengarkan baik-baik arasseo, aku hanya akan mengatakan ini sekali seumur hidupku”

“Mwo?”tanya heran Sang Yoon

“Diam dan dengar kan saja arasseo?” perintah Kyuhyun.

“Ah, ara ara”pasrah Sang Yoon.

“Karena kau mencintaiku, maka mulai dari sekarag kau hanya milikku, jangan ada fikiran sedikit pun untuk berhenti mencintaiku, karena aku tidak akan membiarkanmu lari dariku, kau harus pulang secepatnya, jika tidak aku akan menyeretmu dari sana, dan terakhir ku ingin kau menjaga hidupmu baik-baik disana, Sang Yoon~a… jeongmal saranghae” selesai bicara Kyuhyun langsung mematikan telfonnya, pipinya sudah sangat merah.

Gadis itu tercekat, dirinya tidak menyangka Kyuhyun akan mengatakan kalimat itu, dia tidak berhenti tersenyum sambil memandangi handphonenya.

***

5 month later…

“Kyuhyun~a bisakah kau duduk tenang, aku pusing melihatmu mondar-mandir seperti itu” marah Leeteuk, yang heran dengan kelakuan maknaenya, dari pagi maknaenya hanya memandangi handphonenya dan berjalan mondar mandir.

“Aish, hyung aku sedang hawatir, yeoja setengah iblis itu, tidak bisa dihubungi dari minggu lalu, aku hampir gila” ucap Kyuhyun sambil menduduki kursi di sebelah Leeteuk.

“Mungkin dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, kau jangan terlalu hawatir padanya” nasehat Leeteuk sambil mengacak rambut dongsaengnya itu dengan sayang, Kyuhyun hanya menundukkan kepalanya.

Leeteuk terpekik kaget ketika mengetahui siapa yang ada dihadapannya, Sang Yoon, gadis itu berdiri sambil tersenyum manis padanya, Leeteuk ingin menyapanya namun gadis itu meletakan jarinya diatas bibirnya, menyuruh Leeteuk diam, dia pun mengerti dan kemudian mengacak rambut Sang Yoon pelan dan meninggalkannya bersama Kyuhyun yang hanya menundukkan kepalanya, Sang Yoon kemudian duduk di sebelah Kyuhyun menggantikan Leeteuk.

“Bagaimana aku tidak hawatir, jika menyangkut yeoja setengah iblis itu aku tidak bisa tidak hawatir padanya hyung, otteokhe? ” ucap Kyuhyun, karena Leeteuk tidak menjawab juga akhirnya dia mendongakkan kepalanya, dan langsung membelalakkan matanya melihat orang yang duduk di sebelahnya.

“Oppa” ucap gadis itu, namun kyuhyun menunjukkan ekspresi marahnya, sehingga membuat gadis tersebut sedikit takut padanya.

“Mian” gadis itu menundukan kepalanya, membuat Kyuhyun tersenyum geli melihat tingkahnya, sepertinya menggodanya sedikit akan sangat menyenangkan.

“Aku tidak bermaksud membuatmu hawatir oppa, seminggu ini, aku benar-benar konsen pada pekerjaanku, aku ingin pekerjaanku cepat selesai kemudian menemuimu” jelas Sang Yoon, kyuhyun mendekatkan kepalanya.

“Lihat aku” bisik Kyuhyun, nafasnya terasa di tengkuk Sang Yoon, membuat jantungnya berhenti berdetak.

“Ne opmmmmppp” ketika mendongakkan kepalanya seketika itu Kyuhyun langsung menempelkan bibirnya dibibir Sang Yoon, pria itu melumat bibir Sang Yoon kasar, mebuat Sang Yoon kehabisan nafas, tiba-tiba pria itu berhenti menciumnya dan menatap tajam Sang Yoon.

“Itu hukumanmu” Kyuhyun terkekeh melihat Sang Yoon hanya membelalakkan matanya, membuatnya terlihat semakin manis.

“Yak oppa kau kasar sekali, oppa kaummmmpp” Kyuhyun kembali menelpelkan bibirnya di bibir Kyuhyun, kali ini ciumannya berbeda, sangat dalam dan berhati hati, pria ini melumat bibir Sang Yoon dengan lembut menumpahkan semua kerinduannya, Kyuhyun menggigit bibir Sang Yoon pelan agar lidahnya dapat masuk dan menjelajahi mulut Sang Yoon, tangan Sang Yoon sudah melingkar di leher Kyuhyun, dia membalas ciuman pria itu dengan sepenuh hati.

“Aigoo, kau hebat sekali Kyuhyun~a” mendengar itu, mereka langsung melepaskan pelukan mereka, karena memang sudah tidak ada jarak sama sekali.

“Yak! Hyung bisakah kau ketuk pintu terlebih dahulu” ucap Kyuhyun sengit dan memandang tajam hyungnya itu yang telah mengganggu kesenangannya.

“Hei bodoh, tidak sadarkah kau ini dimana?, ini di ruang tamu, kalau kau ingin aku tidak mengganggumu lakukan di kamarmu” kekeh Hyukjae, dia berhasil membuat 2 dongsaengnya itu memerah.

“Aigoo, kyeopta, aku akan memperlihatkan keahlianmu itu pada member lain” senyum Hyukjae sambil mengacungkan handphonenya.

“Yak! Hyung, kenapa kau merekamnya”

“Ciumanmu sangat hebat Kyuhyun~a, bahkan ciuman Donghae pun tidak ada apa-apanya di banding ciumanmu” tawa Hyukjae.

“Aish, dasar yadong” teriak Sang Yoon yang pipinya sudah sangat memerah.

“Berani kau memberitahu member lain, maka akan ku pastikan video telanjangmu akan beredar di internet” ancam Kyuhyun yang langsung membuat tawa Hyukjae berhenti dan memandang maknaenya ngeri.

“Kau benar-benar iblis Kyuhyun” pasrah Eunhyuk.

“Tidak ada yang meragukan itu, terima kasih patas pujiannya”

END?

p.s: Author minta maaf sebesar besarnya kalau ceritanya aneh bin ajaib *ditendang reader. cerita aneh kaya gini hanya bisa kalian temukan di ff ini… wkwkwk

Aku ga berbakat nulis hiks…hiks…. *nangis di pojokan.

Udah ah, aku ucapkan selamat membaca aja deh… dadah *lambai2 bareng Kyuhyun.

 

Buat eonni Q sayank… wakaka aku males bales smsmu jadi aku bales di sini wokeh,

Masih banyak typo? bener deh aku udah edit tu tulisan, ga tau knp pas d’post tu tulisan ada yang menghilang, *horor mode on, bner deh eon, kaya tulisan aku yang sebelumnya juga gitu, pas aku baca ulang eh ko ada yang aneh, pas aku cek lagi di ms.word aku, itu bener ko.

Cerita’y kaya d’kejar2 inu? wakaka kan kamu inunya…*di lempar buku sama Hye Joon. ini cerita ngebut ga pake rem namanya eon, cerita aneh kaya gini hanya dapat di temui di ff aku, wakaka.

Adegan kiss’y? wah menurutku lebih hot punyamu… wakaka

Min-Ji Couple : Letter For You

Title : Letter For You
Rating : General
Genre : Romance maybe =.=
Cast :
– Lee Sungmin
– Choi Yoon-Ji

~~

Sungmin POV

Aku disini Sayang, aku disini. Aku kesini ingin memberikan surat ini, surat yang aku tulis dengan sepenuh hati. Ku
harap kau bisa membacanya.

Isi Surat :

~~

Kau Yang Aku Cintai, Choi Yoon-Ji!

Alangkah gelapnya dunia ini aku pandang. Alam terasa sunyi tanpa dirimu. Siang hari terasa seperti malam yang sunyi. Terkadang aku merasa seperti digurun pasir, kehausan, kepanasan, kedinginan, sendiri, terasa mati.

Semua karena kau hilang dari hadapanku, kau tak nampak dipandanganku. Mataku buta akan
kehadiranmu. Senyummu, tawamu, tangismu, Amarahmu, tak dapat kulihat lagi. Semua itu tak ada gantinya, tak akan ada yang sama.

Setelah kau masuk ke dalam hidupku, munculah
cita – cita besar dalam hatiku, timbulah angan –
angan murni. Tubuhku telah dipenuhi dengan
semangat baru, semangat yang sebelumnya belum
pernah kurasakan. Tetapi, dalam sekejap semua hilang. Semangat
itu sudah hilang, lenyap bersama dirimu bersama semua kenangan kita.

Yoon-Ji, mana janjimu? Mana janjimu yang akan
terus berada disampingku.
Menemaniku, memberi warna dihidupku yang
kelam. Dimana janjimu? Aku menginginkan
buktinya. Kau tahu? Betapa beruntungnya aku
memilikimu? Mengapa kau tidak memelihara
keberuntunganku?

Yoon-Ji, kembalilah. Datang kepadaku, datang kemari. Berikan aku pelukan hangatmu, berikan aku suaramu yang amat merdu itu,
berikan aku kecupan manis dari bibirmu. Datanglah sayang. Aku mohon!

Sekencang apapun aku berteriak, semua percuma. P-E-R-C-U-M-A, betapa sakitnya jika aku mengatakan kata
itu.

Dahulu aku bahagia dengan cintamu, sekarang
itu hanya mimpi. Hanya mimpi belaka. Kau tahu, Apapun akan aku lakukan asal aku bisa bersamamu. Apapun, apapun Yoon-Ji. Ah, sudahlah. Seperti
apapun aku mengatakannya, kau tidak akan kembali.

Tenanglah kau disana, bersama
Tuhan, Dan Malaikat. Bahagialah kau disana, disini aku akan tetap mencintaimu dan
mendoakanmu. Sampai jumpa sayang, aku mencintaimu.

Lee Sungmin

~~

Kuletakkan surat itu diatas makamnya bersama sebuket mawar merah. Tanpa ku sadari, air mata membasahi pipiku. Aku harus menghapusnya, aku tahu kau tidak menginginkan air mata kesedihan jatuh. Aku akan
tersenyum untukmu Yoon-Ji. Aku pergi, nanti aku akan datang lagi menjengukmu.

~~

“Hhm, aku akan segera kesana” ujarku pada seseorang ditelepon. Kuraih kunci mobil, dan
aku segera bergegas pergi. Diperjalanan, tiba – tiba diarah yang berlawanan ada mobil melajut dengan kencang. DAN…

Brukkk!

~~

“Sungmin” terdengar seseorang memanggilku. Aku kenal suara itu. Terang sekali disini, Samar – samar kulihat seorang yeoja tinggi, berambut sebahu memakai gaun putih selutut menghampiriku. Aku kenal dia, dia Yoon-Ji, Iya Dia Choi Yoon-Ji. “Kau?” aku terkejut melihatnya, ia hanya tersenyum. “Apa aku bermimpi?” tanyaku, ku tepuk pipiku. Rasanya sakit, ah aku bermimpikan? Ini tak dapat dipercaya. “Hahahaha” ia
tertawa kecil melihat tingkah konyolku, “kau tidak bermimpi oppa”. “Bagaimana bisa?”
tanyaku bingung. “Kau tadi kecelakaan dan, disinilah kau sekarang bersamaku didunia yang sama” jelasnya. Aku tersenyum, “Aku senang ini bukan mimpi” tak
lama, ku peluk dia, orang yang amat aku rindukan. Tak ku sangka, air mata sudah membasahi pipiku. Ia melepaskan pelukan, dan wajahnya terlihat khawatir “Oppa?”. “gwaenchana yoon ji-ah. Aku hanya bahagia” ia tersenyum, ah itu senyum yang aku rindukan. Segera kuraih dia, jarak kami hanya 5 centi mungkin, dan

Chu~

Fin-

[King+Queen’s marriage life] My Married

Author : FeQueenOlzen (QueenSha Lee)

Main cast :

Aiden Lee (Lee DongHae)

QueenSha Lee(Lee Hye Joon)

(Lee Ji Hoo)

And Other cast..

Genre : romance

Length: series

Desclaimer: ff ini murni keluar dari otakku. Jadi bila ada kesamaan or yang sebangsanya itu Cuma ketidak sengajaan.

Previous

“Donghae ssi,, kau bersiaplah. Sekarang kita ke Seoul, dan mendaftarkan pernikahan kita.. mungkin resepsinya lusa..” ucapku sambil menatapnya.

Dia Terkejut… dari kemarin ekspresinya hanya terkejut yang kulihat..

“secepat itukah?”

“semakin cepat penikahan kita semakin baik Untukmu dan untukku.” Ujarku masuk kamar mandi.

Cuaca seoul sangat cerah, bunga-bunga bermekaran dengan indahnya, ranting pohon yang kosong kini sudah terisi oleh daun-daun muda. Cahaya matahari menyinari tumbuhan yang ada di bumi ini, membantu mereka dalam berfotosintesis, menghasilkan oksigen yang sehat dan akan di hirup oleh kita, manusia yang tinggal di bumi ini. berbeda denganku sekarang, meskipun banyak tumbuhan, pohon-pohonan tumbuh di  Kota Seoul ini tapi aku seperti tak mendapatkan oksigen cukup dari mereka. Aku sudah berkali-kalli menghirup oksigen tapi tetap saja aku merasa tak ada oksigen yang masuk ke dalam paru-paruku sekarang ini.

“jangan begitu, Hye Joon. Kalau kau berkeringat begitu, riasanmu akan luntur” ujar Fee, sahabatku.

“tenanglah..” dia menggenggam erat tanganku. Aku memandangnya, cemas, gugup itu yang aku rasakan saat ini.

“huahhh… aku tak menyangka, Kau akan menikah lebih dulu. Bee..” kini Olzeny yang bersuara. Dia melenggang masuk dengan santainya. Hari ini ya ampun… kenapa dia cantik sekali, mungkin lebih cantik dariku. Apa orang-orang juga akan mengira bahwa dia pengantinya. Dia mengenakan Dress putih pendek, kakinya yang jenjang terekspos indah, dengan lengan dress pendek dia memamerkan tangannya yang panjang dan putih itu pada publik untuk pertama kalinya.

Aku tersenyum menanggapi perkataannya barusan.

“pengantin wanita silahkan keluar..” seorang wedding organizer datang.  Aku menghirup napas sekali lagi.

“tenang saja. Kami bersamamu..” kedua tanganku digenggam erat oleh Fee dan juga Olzeny. Mereka mengantarku keluar dari ruangan, ternyata diluar sudah ada kakekku yang menunggu. Beliau tersenyum melihatku lalu mengandeng tanganku menuju altar sedangkan Fee dan Olzen berjalan di depan sebagai pengiringku.

Rasa sedih menghinggap di hatiku.  Aku memejamkan mataku sesaat.

Appa, eomma, harusnya kalian melihat pernikahanku saat ini. padahal aku ingin appa yang menggandeng lenganku dan menyerahkanya pada suamiku nanti. Harusnya eomma melihatku berjalan di altar ini.. eomma, appa apa kalian juga sedang melihatku sekarang. Mungkin eomma dan appa akan marah, sangat marah padaku ketika mengetahui bahwa pernikahan ini hanyalah kontrak yang aku buat. Tapi aku mohon, jangan benci putrimu ini appa. Doakan aku agar bisa melewati ini semua eomma, appa.

Kedua pengiringku menyebarkan bunga mawar putih ke atas altar. Aku melihat ke depan, di depanku sekarang tengah berdiri seorang pria dengan senyum yang aku tak tahu itu akting atau bukan. Lee Donghae,mengenakan sebuah tuxedo. Dia… dia terlihat sangat tampan, amat sangat tampan. jika lengan kakek tidak memegangku erat mungkin aku akan pingsan melihat ketampananya hari ini.

Kakek melepaskan lenganku, dan menyerahkan tanganku pada dia,pria yang akan menjadi suamiku. Dia menerima tanganku dan menghadapakanku ke depan menatap pastur yang akan mengucapkan janji.

“Lee Donghae, apa kau bersedia menerima Lee Hye Joon sebagai istrimu. Baik dalam keadaan sakit dan sehat, dalam keadaan sedih  dan senang, dalam keadaan suka dan duka.” Pastur itu mengucapkan janji yang sangat singkat.

Donghae melirikku sekilas..

“aku bersedia..” ucapnya mantap

“Lee Hye Joon, apa kau bersedia menerima Lee Donghae sebagai suamimu. Baik dalam keadaan sakit dan sehat, dalam keadaan sedih  dan senang, dalam keadaan suka dan duka.”

Aku melakukan hal yang sama seperti yang Donghae lakukan, meliriknya sekilas

“ aku bersedia..”

“sekarang dengan berkat Tuhan kedua insan ini sudah sah menjadi suami istri. Silahkan pengantin pria di perbolehkan mencium pengantin wanitanya.”

Aku dan Donghae berhadapan sekarang. Kulihat tatapan bertanya sekaligus ragu-ragu dalam matanya. Aku menatapnya lalu tersenyum mengijinkan. Aku tak mau mengambil resiko kalau aku tak mau berciuman maka kakek akan curiga terhadap pernikahan kami berdua.

Donghae mulai mendekatkan wajahnya dan menutup matanya. Aku juga menutup mata, bisa kurasakan bibirnya menempel di atas bibirku. Lembut dan basah. Hanya 10 detik dia menempelkan bibirnya di atas bibirku, tapi dengan sukses membuat wajahku memerah karenanya.

Aku memandang Donghae, ternyata wajahnya juga memerah sama sepertiku. Rasanya aku ingin tertawa keras, tapi kutahan karena mana mungkin ada seorang pengantin wanita tertawa terbahak-bahak di hari pernikahannya.

Aku menghadapkan tubuhku kepada para undangan yang hadir saat ini. kulihat kakek.. kakekku menangis, aku baru lihat seorang kakekku yang keras bisa menangis juga rupanya.

***

“QueenSha Lee… “ seru Olzen sekarang

“untuk hari ini tolong bersikaplah sopan padaku, Cho Nayna.. panggil aku eonni.!”

“anio,, aku tak akan memanggilmu eonni, karena kau lebih dulu lahir dari pada aku” sergahnya tak mau.

“cihhh… dasar..”

“selamat…” ucapnya padaku.

“oppa, cepatlah aku lapar..” serunya keras pada Heechul oppa yang sedang menyalami DongHae. Heechul oppa sudah berada di hadapanku. Menjabat tanganku sekilas

“chukae..” senyumnya padaku lalu pergi bersama dengan olzeny. Sekarang Fee yang datang.

“chukae..” seru Fee gembira saat resepsi pernikahanku dan Donghae.

“bukannya kalian baru bertengkar kemarin.. kenapa bisa?” tanyaku pelan agar Kyuhyun tak bisa mendengarnya karena dia sedang bercengkrama dengan Donghae, suamiku. Ya, donghae suamiku sekarang.

“ya,,kau kan tahu kalau dia itu tak bisa berlama-lama bertengkar denganku karena dia mencintaiku.” Ucapnya bangga

“bukannya, kau yang merengek agar meminta baikan dan membellikan kaset game, agar dia memaafkanmu.” Ucapku padanya

“YA..Lee Hye Joon. Kau jangan membuatku marah dan merusak hari penikahanmu.” Ujarnya tajam padaku. Aku hanya tertawa pelan dan memeluknya.

“Yoonie-ya.. “ ucapku manja padanya.

“cihh,,, kalau kau seperti ini mana bisa aku marah padamu.”

Hahahaha.. tawaku

“lihatlah kau sangat cantik hari ini.” pujinya padaku melepasakan pelukanku

“aku tahu aku kan memang selalu cantik setiap hari”

“cihh.. teruslah narsis, Queen..” dia menoleh ke arah Kyuhyun oppa lalu kyuhyun oppa sudah di hadapanku sekarang. Memandangku dalam.

“oppa, apa oppa akan diam saja tanpa memberikan ucapan selamat padaku?” Tanyaku padaku, tiba-tiba dia memelukku erat.

“oppa..?”

Kulirik namja yang menjadi sudah menjadi suamiku sekarang dia memandangku tajam tapi beberapa detik kemudian dia sudah bisa merubah ekspresinya.

“selamat atas pernikahanmu. Jadilah istri yang baik, jangan cengeng lagi, dan kau akan tetap menjadi setan kecilku, ingat itu..” katanya menatapku

Aku tersenyum, “ baik, King of evil ..”ucapku mantap.

Dia mengajakku berHigh five. Aku menurutinya.. lalu dia pergi bersama Fee.

“momma..” seruku gembira ketika melihat seorang wanita cantik dengan dress pink dan aku tahu kalau itu dress buatanku.

“kapan momma datang dari LA?” tanyaku semangat. Dia memelukku sesaat

“aku datang tadi. Di jemput Wonnie,” dia melirik namja di sampingnya. Wanita yang ku panggil momma ini bernama Chin Hae Sun, dia seorang

Para tamu yang diundang kakek memang tak terlalu banyak, tapi entah kenapa aku merasa bahwa waktu terasa begitu lambat. Bukan karena aku menginginkan malam pertamaku dengan Donghae, aku tak akan pernah mau menyerahkan malam pertamaku padanya, Karena ini hanya untuk ‘suami sesungguhnya saja’.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

“kau menginaplah disini..” ucap kakek padaku. Aku tersenyum padanya.

“ani, lebih baik aku kembali ke apartement, kek.” Aku menolak dengan halus. Aku sebenarnya bisa saja mengiyakan tapi itu akan berpotensi bahwa pernikahan kontrak ini bisa ketahuan.

“iya, ayah sebaiknya. Hye Joon dan Donghae, tidur di apartement mereka sendiri. Malam ini kan malam pertama mereka..” sekarang Jung ahjumma yang berbicara. Wajahku memerah ketika ahjumma mengatakan ‘malam pertama’.

“baiklah..”akhirnya kakek mengijinkan kami untuk pulang ke apartement.

***

“kamarmu ada disana” kataku pada Donghae, sedari tadi dia hanya diam dan sesekali melirikku. Kamar kami memang terpisah, aku tak mau mengambil resiko bahwa bisa saja suatu hari nanti dia berusaha ‘menyerangku’. Memikirkannya saja sudah membuatku ngeri. Kulangkahkan kakiku ke arah kamar tidurku. Hari ini aku lelah baik tubuhku ataupun mentalku. aku ingin istirahat.

“Hye Joon~ah..”panggil Donghae membuat langkahku terhenti sesaat. Aku membalikkan badanku.

“ne..?”

Dia terlihat berpikir sesaat. “jaljayo..” senyumnya padaku. OMONA.. kenapa dia begitu tampan jika sedang tersenyum. Kupegang erat gagang pintu kamarku, “night..” balasku langsung masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar aku mengatur napas dan jantungku. Ada apa dengan jantungku.. apa aku punya penyakit jantung?

“mungkin karena terlalu lelah jadi jantungmu seperti ini.” aku masuk ke kamar mandi setelah itu langsung merebahkan tubuhku ke atas ranjang, kuambil selimut dan menutup tubuhku.  Ahhh…Rasanya nyaman. Akhirnya aku terlelap dalam tidurku tanpa memimpikan apapun.

***

Sudah 1 minggu lamanya aku menjadi istri dari seorang pria bernama Lee Donghae. Meskipun aku sudah menikah tapi kehidupanku masih sama. Aku masih seperti Lee Hye Joon yang dulu, masih bekerja di Butik milikku, masih bermain-main dengan kedua sahabatku, masih menghadiri pesta-pesta yang diselenggarakan teman-temanku. Yang berbeda hanyalah saat aku pulang dari kantor,saat aku membuka pintu apartementku ini akan ada seseorang menungguku di sini dan berkata “kau sudah pulang, makanlah aku sudah buatkan makanan…” kata-kata itula yang telah mengisi hari-hariku selama 1minggu ini, lalu ketika aku ke pesta maka akan ada seseorang yang berdiri disampingku sambil memeluk pundakku.

Siang ini aku tak pergi kebutik karena aku terkena flu, sedari tadi aku bersin-bersin terus. Jadilah aku di paksa Donghae untuk tidak pergi ke butik.

Tinng..tongg…tingg..tong…

Suara bel apartementku berbunyi.  Aku membuka pintu apartement tanpa melihat  intercom siapa orang yang ada di depanku.

Seseorang pria yang berada di depan pintu apartementku tiba-tiba memelukku erat membuatku sesak napas.

“YA.. kenapa kau bisa ada disini.?” tanyaku padanya

“karena aku merindukanmu..” jawabnya masih memelukku.

“Hye Joon, siapa yang datang?” tanya Donghae, Donghae itu suara Donghae, entah kenapa ku bisa berubah panik seperti ini. Otokhhe…???? pria yang ada di sampingku ini memang melepaskan pelukannya dariku tapi kini dia berganti memeluk pinggangku.

“dia…” aku bingung untuk menjelaskan.

~TBC~

 

 

WEDDING DRESS

Author : FeQueenOlzen (Queensha Lee)

Main cast :

Cho Kyuhyun,

Song Sang Yoon,

Cho Nayna,

Kim Heechul

Lee Hye Joon and

Lee DongHae

Genre: Romace

Lenght: oneshoot

Rating : all ages

DESCLAIMER: FF INI MURNI DARI OTAKKU..

Diambil dari sudut pandang Hye Joon alias QueenSha Lee..

________________________________________________________________________

“akhhh….kenapa begitu sulit???” teriakku frustasi

Aku mengetuk-ngetukkan pensil yang kupegang di atas tumpukkan kertas kosong, kutatap kertas yang ada di depanku. Sebenarnya hari ini aku ingin membuat  model kemeja untuk koleksiku terbaru butikku, tapi ternyata membuatnya tidak semudah melihatnya di pakai oleh orang lain.

Ku alihkan pandanganku ke arah TV dan menyalakannya.

Kupandangi layar TV, melihat ada acara apa siang ini, kuganti-ganti Chanelnya tak ada yang menarik selain gosip-gosip yang tengah booming minggu ini.

Leader Miss A, Jia akan menikah besok dan sekarang dia sedang melakukan Vitting baju di salah satu butik terkenal di Korea saat ini.

Kulihat seorang gadis manis dengan rambut bercat coklat sedang mengenakan gaun pengantin indah. Wajahnya terlihat bersinar ketika mengenakan gaun itu.

Kenapa aku tak membuat gaun pengantin saja untuk koleksi terbaruku? Aku bisa membuat desain gaun pengantin yang lebih indah dari itu.. pikirku.

“baiklah sudah di putuskan aku akan meninggalkan desain kemeja dan mendesain gaun pengantin saja” kataku keras dengan penuh semangat.

Aku memandang lagi kertas kosong itu, kupenggang sebuah pensil dan mulai menggariskan sebuah pola gambar melengkung membentuk tubuh seorang wanita. Kugoreskan pensil itu di atas kertas mulai membuat bagian bawah gaun yang mengembang dengan desain indah.

Aku ingin membuat sebuah gaun yang indah apalagi ini adalah gaun pengantin yang menurut keinginan semua wanita bahwa dia hanya akan memakai gaun pernikahan sekali seumur hidup, jadi aku berencana akan membuatkan gaun itu dengan motif sederhana tapi berkesan di hati pengantin wanita.

Kini pengerjaan gaun sudah 75%, sekarang aku sedang membuat hiasan yang akan mempercantik gaun itu dan menambahkan kesan ellegant pada gaun. Kubuat bawahan gaun tidak panjang karena bagi seorang wanita yang mempunya kaki jenjang tentu akan membuatnya terlihat lebih mempesona..

Finally…

Aku telah menyelesaikan gaunku, tapi entah kenapa otakku malah mendesainku malah terus menampakan idenya. Ide-ide briliant sudah menjalar ke otakku dan langsung bergerak ke arah tanganku yang memegang pensil, menggerakkannya kembali dan akhirnya aku menggambar 1 desain gaun pengantin satu lagi.

Tanganku bergerak lincah di atas kertas kosong itu, menggoreskan sebuah garis pola kasar dan tak berbentuk, lalu mulai membuat desain lagi. Desain gaun pengantin sederhana terus berlintas di kepalaku,membuat gerak tanganku seakan tak terkendali untuk menggambarkannya.

Bawahan gaun yang panjang dengan motif indah, membuat gaun terlihat indah..

Dan untuk terakhir kalinya gaun keduaku selesai dengan selamat.

Aku melihat kedua hasil desainku hari ini, terkesan sangat sederhana. Aku membayangkan seseorang memakai gaun desainku, pasti akan cantik. Aku memperhatikan foto yang ada id depan meja kerjaku. Foto di depanku itu menampakan 2 orang gadis yang sedang tersenyum manis saling berangkulan. Mereka terlihat sangat bahagia, gadis yang berada di sebelah kanan memakai sebuah hoodie dan topi rajutan berwarna coklat itulah Fee, Sedangkan gadis yang berada di sebelahnya memakai jaket luar berwarna hitam dan syal berwarna putih.

Aku masih ingat foto itu, foto itu di ambil ketika perayaan ulang tahun Fee yang ke 12 tahun. topi rajutan itu adalah kado ulang tahunku untuknya sebelum aku pindah ke Prancis. Aku tersenyum meninggatnya.

“bagaimana kalau dia yang mencoba desain terbaruku ini.” ide itu terlintas begitu saja di kepalaku.

Kuanggukkan kepalaku bahwa itu adalah ide bagus.

Drrrtt..Drrrtt…

Ponsel yang berada di sampingku bergetar.

…Cho Nayna

“yoboseo…” sapaku ketika mengangkatnya

“Bee,othokee..othookkee..?” suaranya terdengar panik, sangat panik

“Nayna, what happen?” tanyaku padanya, bagaimana pun juga aku jadi ikut panik mendengar suaranya seperti itu

“otthhokee..”  terdengar suarany yang panik

“YA kau tenanglah dulu, aku bingung. Ada apa sih?” ucapku sedikit membentaknya

“Donghae.ikanmu..” suaranya terdengar putus-putus

“wae… ada apa dengan lee donghae..?”sekarang aku benar-benar panik, ada apa sebenarnya.

“rumah sak..ittt” ucapnya tergesa-gesa

Aku berdiri dari kursiku “rumah sakit??? Apa dia sakit?” tanyaku padanya

“rumahh..sakitt” hanya itu yang Nayna katakan padaku

“rumah sakit mana?”

“Seoul hospital..” ucapnya dan langsung menutup telpon. Seoul hospital, apakah dia benar-benar sakit. Yang aku tahu kemarin bukannya dia baru pulang dari Taiwan dan langsung menemuiku. Sakit? Apa mungkin..? sebenarnya aku percaya tak percaya pada Nayna karena Nayna punya hobi yang sama seperti kakaknya, senang melihat orang lain menderita. tapi sepertinya kali ini dia serius, buktinya dia sampai panik setengah mati begitu.

Kusambar kunci mobil dan langsung pergi ke Seoul Hospital.

***

“Aiden..ahh,, bukan,Lee DongHae, dia di rawat kamar no berapa?” tanyaku terengah-engah pada seorang perawat yang mengurus administrasi.

Dia memandangku aneh. Ohh,, baiklah, meskipun pekerjaanku ini seorang desainner pakaian, meskipun aku banyak membuat pakaian indah dan kadang memakainya sendiri. aku sadar dengan dandananku, rambutku yang kuikat sembarang, keringat akibat lari-lari mencari seorang Lee Donghae. Tapi meskipun aku seorang desainner terkenal,di saat panik seperti ini bolehkah aku bertindak apa adanya? Tak perlu keanggunan tak perlu ke fashionan.

Aisshhhh…Kenapa mereka malah bengong…

Kuambil ponsel dari saku celanaku, kutekan angka 3 yang menandakan bahwa aku akan terhubung langsung dengannya.

“yoboseo” sapanya ketika mengangkat telpon

“Aiden, kau dimana sekarang? Apa kau baik-baik saja? Kau di rawat di kamar no berapa?” ujarku penuh kepanikkan

“Queen,, tenang.. relax oke!!!”

“tenang, kau bilang tenang. Aku khawatir tahu, kau sedang sakit tapi aku malah sibuk di butik..” ucapku tergesa-gesa

“hah,,, sakit. Siapa bilang aku sakit?” tanyanya padaku

“bukannya kau sakit.. Olzen bilang kalau kau pergi ke rumah sakit.”

“Aku… aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Manager Hyung yang memang di rawat disana.” Terangnya padaku. Aku melongo,, apa yang baru saja dia katakan. Pergi hanya untuk menengok manager Hyung, jadi dia tidak sakit. Jadi aku yang dikerjai Olzen.

“Cho Nayna, mau mati rupanya dia.” Desisku tajam

“Queen, ada appp” belum selesai Aiden menanyakan apa yang terjadi, aku langsung menutup sambungan telpon kami. Aku langsung menekan angka 1 yang akan langsung terhubung ke Olzen.

“YA… kau mengerjaiku… Kau akan mati di tanganku, Cho Nayna” geramku tajam padanya saat dia mengangkat telpon dariku

“hahaha” dia malah tertawa terbahak-bahak

“kau itu terlalu bodoh, Bee. Kenapa kau bisa terkena tipuanku..” katanya disela-sela tawa yang membahana.

Aku keluar dari rumah sakit. Pantas saja suster itu menatapku aneh, dengan dandananku yang berantakan ini ia pasti mengira aku sudah gila.akkhh,,,malunya aku.

“kau benar-benar akan mati di tanganku, Olzeny. Kau akan medapatkan balasan yang setimpal dariku.” Desisku tajam

“balasan,,, apa? Aku tak takut” tantangnya padaku

“cihh,, aku tak aka membuatmu merasa takut, Nayna tapi aku akan membuatmu menyesal seumur hidupmu.” Ucapku penuh dengan keyakinan

“hahaha… baiklah. Aku akan menunggu pembalasan dendammu.”

“baiklah, kita lihat saja…” kataku langsung melajukan mobilku untuk kembali ke butik

***

3 hari ini, aku berkutat dengan bahan kain, jarum dan mesin jahit. Aku sudah bertekad akan membuat 2 gaun pengantin yang akan aku pakaikan ke Sang Yoon dan…hm, aku belum tahu satu lagi di pakai oleh siapa?

Kalau sudah serius aku akan melakukan apapun agar hasil kerjaku sempurna, aku tak mau kehancuran, yang kumau adalah kesuksesan. Maka dari itu, aku melakukan pekerjaan ini dengan tekun. Termasuk pada pekerjaan membuat gaun pengantin ini, meskipun ini hanya untuk koleksiku tapi aku tak mau  hasil yang mengecewakan. Maka sudah kupesan, bahan kain dari sutra kepompong langsung dari Indonesia, benang yang lembut, serta pernak-pernik untuk motif yang aku import langsung dari Thailand.

2 gaun dalam pengerjaan 3 hari ini memanglah tak mudah tapi tekadku sudah sangat 100% jadi bagaimana pun juga harus jadi 2 gaun dalam 3 hari.

Dan akhirnya setelah mengorbankan jadwal tidurku 3 hari belakangan ini, aku bisa menyelesaikannya 2 gaun dengan tangan dan mesin jahitku sendiri.

“Yoonie-ah, bisa kau datang siang ini ke butikku?” Tanyaku langsung padanya ketika dia mengangkat telpon dariku

“baiklah,, aku akan datang, kebetulan aku juga sedang tak ada kerjaan”

“ok.. aku tunggu…” aku menutup telponnya.

Sekarang siapa yang akan memakai gaun yang satunya, siapa????

Aku terus berpikir keras mencari kandidat yang bisa memuaskan aku untuk memakaikan gaun ini ke tubuhnya.

“Olzeny, kau ada waktu?” tanyaku padanya di telpon

“ada, memangnya kenapa?” tanya penuh dengan kecurigaan.

“jangan, menjugdeku seperti itu, Nayna. Kau kan tahu aku ini eonni paling baik. Aku hanya ingin memberimu sesuatu yang pasti kau suka?”

“sesuatu? Andwe, aku tak mau menemuimu, kau pasti sudah  merencanakan bals dendamkan untukku.” Selidiknya padaku

“anio, Olzenny, kau kan tahu aku tak setega itu padamu. Aku malah akan memberi, film 3D harry potter yang limited edition itu lho” tawarku padanya *olzen :mana ada film Harpot 3D, Queen: pura-puranyakan ada*

“jinjja??” teriaknya gembira namun beberapa detik kemudian dia berhenti berteriak senang

“kau pasti bohong, kau pasti mau menipuku kan?” curiganya lagi

Anak ini kenapa tak percaya saja sich..

“ya, sudah kalau kau masih tak percaya padaku. Padahal aku sudah capek-capek menjelajahi kota london demi kaset itu. cihh, kau tak menghargai hasil kerjaku, Nayna” ucapku padanya.

“baiklah..baiklah.. aku percaya? Tapi aku tau kalau kau pasti tidak mungkin tak meminta balasan dari semua kerja kerasmu itukan?” ucapnya dengan setengah hati

“hmmm,, kau memang tau seperti apa diriku, Olzeny.” Kataku

“terima kasih”

“besok kau ke butikku!” perintahku padanya

“baiklah” dia mengiyakan perintahku.

***

“pakai itu!” perintahku pada Olzen

“HAH….”pekiknya kaget

“cepat pakai itu!” sekali lagi aku memerintahkannya

“Shireo…aku tak mau. Kau tega Bee, kau mau membunuhku” teriaknya di ruanganku. Kulihat Sang Yoon sampai menutup telinganya karena teriakkannya itu. asal kalian tahu teriakkannya sungguh menggelegar hebat. Mungkin jika di depannya ada gelas kaca maka gelas itu akan pecah. hebat bukan.

“kau mau pakai itu dan mendapatkan ini atau kau tak akan bisa mendapatkannya seumur hidupmu” ancamku padanya sambil mengacungkan film dan foto edisi terbatas dari Daniel radclife. aku tersenyum penuh kemenangan ketika dia menghela napas panjang, karena itu artinya dia akan menuruti apa kataku.

Hahaha,,,, sebenarnya aku tak tega melihatnya bersusah payah menyesuaikan diri dengan gaun pengantin itu, karena dia memang jarang sekali menggunakan Dress padahal dia itu seorang yeoja. Tapi sekali aku menginginkannya aku akan melakukan apapun demi mendapatkannya, sekalipun aku harus bertranformasi sebagai iblis yang kejam untuk dirinya.

Sedangkan Sang Yoon, sahabatku sedari kecil hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kami berdua. Dia tak menolak selalu saja tak menolak semua keinginanku yang memang sering mustahil untuk di wujudkan itu. dia, seorang putri dari putri keluarga Choi ini dengan senang hati membantuku.

Sekarang Sang Yoon sudah mengenakan gaun pengantinnya, sedangkan Olzen sedang dalam persiapan.

Keduanya terlihat cantik dengan gaun pengantin buatanku. Mereka terlihat sangat bersinar, seperti ada lampu yang menyorot wajah mereka, Sang Yoon sangat cantik, jika saja Kyuhyun oppa ada disini mungkin dia akan terpesona karenanya sedangkan Olzen terlihat begitu manis ketika memakainya, aku tak menyangka seorang ratu iblis bisa seperti seorang malaikat jika memakai gaun pengantin.

“jangan menunjukan wajah seperti itu, Olzeny.” Kataku saat sudah berada di studio foto milikku, butik disini memang merangkap juga sebagai studio foto jadi bagi yang ingin berfoto juga, kami menyediakan fasilitasnya. Aku sudah merekrut photografer profesional yang akan memfoto kalian.

“Olzeny, tersenyumlah..” ujarku padanya.

Dia menurutiku, bibirnya mengembang membentuk senyuman meskipun terpaksa dan akhirnya sesi perfotoan sudah selesai dengan selamat.

***

Tookk..tokk

“masuk..”

“hai..” terdengar suara yang sangat familiar di telingaku, kudongakkan kepalaku melihatnya. Dia sedang tersenyum kepadaku, aku membalas senyumannya

“hai…” lalu berkonsentrasi lagi pada  kedua foto yang ada di depanku.

Olzeny

Sang Yoon

Mereka terlihat cantik bukan? Gaun yang aku desain lumayan juga rupanya. Kurasakan seseorang di belakang kursiku.

“bukankah itu, NayNa dan Sang Yoon. Kenapa mereka mengenakan gaun pengantin seperti itu?” tanya Aiden padaku

“mereka cantik bukan? Aku memaksa mereka untuk mengenakannya gaun pengantin untuk koleksiku..” jelasku padanya

“hmmm” hanya dehaman yang keluar sebagai jawaban mengertinya.

“kau mau minum apa?” tanyaku padanya

“kopi mungkin..” jawabnya singkat, aku langsung berjalan di ke patri kopiku, menuangkannya di cangkir  yang memang sudah disediakan. Aku memang sudah menyediakan cangkir, gula dan patri kopi di ruanganku ini karena aku tak mau membuat penggawaiku mengerjakan apa yang bisa aku lakukan sendiri.

Kulihat Aiden sedang berdiri memandang keluar jendela. Dari wajahnya kulihat dia sedang serius memikirkan sesuatu.

“ini” aku menyerahkan secangkir kopi kepada Aiden. Dia tersenyum menerima lalu memandang keluar jendela lagi.

“ada apa? Apa sedang ada masalah?” tanyaku padanya lembut

“ani..”jawabnya singkat, aku melihat keluar jendela, melihat sekaligus memikirkan sebenarnya apa yang sedang terjadi padanya. Aku tersentak ketika sebuah lengan memeluk pinggangku dari belakang, dia menaruh kepalanya ke bahuku. Nyaman, aku merasakan kenyaman setiap aku berada dekat dengannya.

“NayNa dan Sang Yoon cantik sekali” ucapnya tiba-tiba. Aku tersontak, kenapa tiba-tiba dia mengatakan hal itu.

“tapi kau yang paling cantik, Queen.” Ujarnya lagi. Aku tersenyum mendengar ucapanya itu,dia ini memang pintar sekali kalau sudah soal merayu.

“satu pertanyaanku” katanya

“apa?”

“kapan kau juga akan mengenakan gaun pengantin seperti itu? aku ingin melihatnya” suaranya sangat lembut di telingaku, dan karena ucapanya itu dengan berhasil membuat wajahku berubah merah.

“suatu hari nanti, saat pernikahan kita” jawabku sekenanya.

~FIN~

Queen’s Note: akhhh,,,,, selesai juga ini ff singkat. Akhir yang Gaje, sangat ga jelas banget….