WEDDING DRESS

Author : FeQueenOlzen (Queensha Lee)

Main cast :

Cho Kyuhyun,

Song Sang Yoon,

Cho Nayna,

Kim Heechul

Lee Hye Joon and

Lee DongHae

Genre: Romace

Lenght: oneshoot

Rating : all ages

DESCLAIMER: FF INI MURNI DARI OTAKKU..

Diambil dari sudut pandang Hye Joon alias QueenSha Lee..

________________________________________________________________________

“akhhh….kenapa begitu sulit???” teriakku frustasi

Aku mengetuk-ngetukkan pensil yang kupegang di atas tumpukkan kertas kosong, kutatap kertas yang ada di depanku. Sebenarnya hari ini aku ingin membuat  model kemeja untuk koleksiku terbaru butikku, tapi ternyata membuatnya tidak semudah melihatnya di pakai oleh orang lain.

Ku alihkan pandanganku ke arah TV dan menyalakannya.

Kupandangi layar TV, melihat ada acara apa siang ini, kuganti-ganti Chanelnya tak ada yang menarik selain gosip-gosip yang tengah booming minggu ini.

Leader Miss A, Jia akan menikah besok dan sekarang dia sedang melakukan Vitting baju di salah satu butik terkenal di Korea saat ini.

Kulihat seorang gadis manis dengan rambut bercat coklat sedang mengenakan gaun pengantin indah. Wajahnya terlihat bersinar ketika mengenakan gaun itu.

Kenapa aku tak membuat gaun pengantin saja untuk koleksi terbaruku? Aku bisa membuat desain gaun pengantin yang lebih indah dari itu.. pikirku.

“baiklah sudah di putuskan aku akan meninggalkan desain kemeja dan mendesain gaun pengantin saja” kataku keras dengan penuh semangat.

Aku memandang lagi kertas kosong itu, kupenggang sebuah pensil dan mulai menggariskan sebuah pola gambar melengkung membentuk tubuh seorang wanita. Kugoreskan pensil itu di atas kertas mulai membuat bagian bawah gaun yang mengembang dengan desain indah.

Aku ingin membuat sebuah gaun yang indah apalagi ini adalah gaun pengantin yang menurut keinginan semua wanita bahwa dia hanya akan memakai gaun pernikahan sekali seumur hidup, jadi aku berencana akan membuatkan gaun itu dengan motif sederhana tapi berkesan di hati pengantin wanita.

Kini pengerjaan gaun sudah 75%, sekarang aku sedang membuat hiasan yang akan mempercantik gaun itu dan menambahkan kesan ellegant pada gaun. Kubuat bawahan gaun tidak panjang karena bagi seorang wanita yang mempunya kaki jenjang tentu akan membuatnya terlihat lebih mempesona..

Finally…

Aku telah menyelesaikan gaunku, tapi entah kenapa otakku malah mendesainku malah terus menampakan idenya. Ide-ide briliant sudah menjalar ke otakku dan langsung bergerak ke arah tanganku yang memegang pensil, menggerakkannya kembali dan akhirnya aku menggambar 1 desain gaun pengantin satu lagi.

Tanganku bergerak lincah di atas kertas kosong itu, menggoreskan sebuah garis pola kasar dan tak berbentuk, lalu mulai membuat desain lagi. Desain gaun pengantin sederhana terus berlintas di kepalaku,membuat gerak tanganku seakan tak terkendali untuk menggambarkannya.

Bawahan gaun yang panjang dengan motif indah, membuat gaun terlihat indah..

Dan untuk terakhir kalinya gaun keduaku selesai dengan selamat.

Aku melihat kedua hasil desainku hari ini, terkesan sangat sederhana. Aku membayangkan seseorang memakai gaun desainku, pasti akan cantik. Aku memperhatikan foto yang ada id depan meja kerjaku. Foto di depanku itu menampakan 2 orang gadis yang sedang tersenyum manis saling berangkulan. Mereka terlihat sangat bahagia, gadis yang berada di sebelah kanan memakai sebuah hoodie dan topi rajutan berwarna coklat itulah Fee, Sedangkan gadis yang berada di sebelahnya memakai jaket luar berwarna hitam dan syal berwarna putih.

Aku masih ingat foto itu, foto itu di ambil ketika perayaan ulang tahun Fee yang ke 12 tahun. topi rajutan itu adalah kado ulang tahunku untuknya sebelum aku pindah ke Prancis. Aku tersenyum meninggatnya.

“bagaimana kalau dia yang mencoba desain terbaruku ini.” ide itu terlintas begitu saja di kepalaku.

Kuanggukkan kepalaku bahwa itu adalah ide bagus.

Drrrtt..Drrrtt…

Ponsel yang berada di sampingku bergetar.

…Cho Nayna

“yoboseo…” sapaku ketika mengangkatnya

“Bee,othokee..othookkee..?” suaranya terdengar panik, sangat panik

“Nayna, what happen?” tanyaku padanya, bagaimana pun juga aku jadi ikut panik mendengar suaranya seperti itu

“otthhokee..”  terdengar suarany yang panik

“YA kau tenanglah dulu, aku bingung. Ada apa sih?” ucapku sedikit membentaknya

“Donghae.ikanmu..” suaranya terdengar putus-putus

“wae… ada apa dengan lee donghae..?”sekarang aku benar-benar panik, ada apa sebenarnya.

“rumah sak..ittt” ucapnya tergesa-gesa

Aku berdiri dari kursiku “rumah sakit??? Apa dia sakit?” tanyaku padanya

“rumahh..sakitt” hanya itu yang Nayna katakan padaku

“rumah sakit mana?”

“Seoul hospital..” ucapnya dan langsung menutup telpon. Seoul hospital, apakah dia benar-benar sakit. Yang aku tahu kemarin bukannya dia baru pulang dari Taiwan dan langsung menemuiku. Sakit? Apa mungkin..? sebenarnya aku percaya tak percaya pada Nayna karena Nayna punya hobi yang sama seperti kakaknya, senang melihat orang lain menderita. tapi sepertinya kali ini dia serius, buktinya dia sampai panik setengah mati begitu.

Kusambar kunci mobil dan langsung pergi ke Seoul Hospital.

***

“Aiden..ahh,, bukan,Lee DongHae, dia di rawat kamar no berapa?” tanyaku terengah-engah pada seorang perawat yang mengurus administrasi.

Dia memandangku aneh. Ohh,, baiklah, meskipun pekerjaanku ini seorang desainner pakaian, meskipun aku banyak membuat pakaian indah dan kadang memakainya sendiri. aku sadar dengan dandananku, rambutku yang kuikat sembarang, keringat akibat lari-lari mencari seorang Lee Donghae. Tapi meskipun aku seorang desainner terkenal,di saat panik seperti ini bolehkah aku bertindak apa adanya? Tak perlu keanggunan tak perlu ke fashionan.

Aisshhhh…Kenapa mereka malah bengong…

Kuambil ponsel dari saku celanaku, kutekan angka 3 yang menandakan bahwa aku akan terhubung langsung dengannya.

“yoboseo” sapanya ketika mengangkat telpon

“Aiden, kau dimana sekarang? Apa kau baik-baik saja? Kau di rawat di kamar no berapa?” ujarku penuh kepanikkan

“Queen,, tenang.. relax oke!!!”

“tenang, kau bilang tenang. Aku khawatir tahu, kau sedang sakit tapi aku malah sibuk di butik..” ucapku tergesa-gesa

“hah,,, sakit. Siapa bilang aku sakit?” tanyanya padaku

“bukannya kau sakit.. Olzen bilang kalau kau pergi ke rumah sakit.”

“Aku… aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Manager Hyung yang memang di rawat disana.” Terangnya padaku. Aku melongo,, apa yang baru saja dia katakan. Pergi hanya untuk menengok manager Hyung, jadi dia tidak sakit. Jadi aku yang dikerjai Olzen.

“Cho Nayna, mau mati rupanya dia.” Desisku tajam

“Queen, ada appp” belum selesai Aiden menanyakan apa yang terjadi, aku langsung menutup sambungan telpon kami. Aku langsung menekan angka 1 yang akan langsung terhubung ke Olzen.

“YA… kau mengerjaiku… Kau akan mati di tanganku, Cho Nayna” geramku tajam padanya saat dia mengangkat telpon dariku

“hahaha” dia malah tertawa terbahak-bahak

“kau itu terlalu bodoh, Bee. Kenapa kau bisa terkena tipuanku..” katanya disela-sela tawa yang membahana.

Aku keluar dari rumah sakit. Pantas saja suster itu menatapku aneh, dengan dandananku yang berantakan ini ia pasti mengira aku sudah gila.akkhh,,,malunya aku.

“kau benar-benar akan mati di tanganku, Olzeny. Kau akan medapatkan balasan yang setimpal dariku.” Desisku tajam

“balasan,,, apa? Aku tak takut” tantangnya padaku

“cihh,, aku tak aka membuatmu merasa takut, Nayna tapi aku akan membuatmu menyesal seumur hidupmu.” Ucapku penuh dengan keyakinan

“hahaha… baiklah. Aku akan menunggu pembalasan dendammu.”

“baiklah, kita lihat saja…” kataku langsung melajukan mobilku untuk kembali ke butik

***

3 hari ini, aku berkutat dengan bahan kain, jarum dan mesin jahit. Aku sudah bertekad akan membuat 2 gaun pengantin yang akan aku pakaikan ke Sang Yoon dan…hm, aku belum tahu satu lagi di pakai oleh siapa?

Kalau sudah serius aku akan melakukan apapun agar hasil kerjaku sempurna, aku tak mau kehancuran, yang kumau adalah kesuksesan. Maka dari itu, aku melakukan pekerjaan ini dengan tekun. Termasuk pada pekerjaan membuat gaun pengantin ini, meskipun ini hanya untuk koleksiku tapi aku tak mau  hasil yang mengecewakan. Maka sudah kupesan, bahan kain dari sutra kepompong langsung dari Indonesia, benang yang lembut, serta pernak-pernik untuk motif yang aku import langsung dari Thailand.

2 gaun dalam pengerjaan 3 hari ini memanglah tak mudah tapi tekadku sudah sangat 100% jadi bagaimana pun juga harus jadi 2 gaun dalam 3 hari.

Dan akhirnya setelah mengorbankan jadwal tidurku 3 hari belakangan ini, aku bisa menyelesaikannya 2 gaun dengan tangan dan mesin jahitku sendiri.

“Yoonie-ah, bisa kau datang siang ini ke butikku?” Tanyaku langsung padanya ketika dia mengangkat telpon dariku

“baiklah,, aku akan datang, kebetulan aku juga sedang tak ada kerjaan”

“ok.. aku tunggu…” aku menutup telponnya.

Sekarang siapa yang akan memakai gaun yang satunya, siapa????

Aku terus berpikir keras mencari kandidat yang bisa memuaskan aku untuk memakaikan gaun ini ke tubuhnya.

“Olzeny, kau ada waktu?” tanyaku padanya di telpon

“ada, memangnya kenapa?” tanya penuh dengan kecurigaan.

“jangan, menjugdeku seperti itu, Nayna. Kau kan tahu aku ini eonni paling baik. Aku hanya ingin memberimu sesuatu yang pasti kau suka?”

“sesuatu? Andwe, aku tak mau menemuimu, kau pasti sudah  merencanakan bals dendamkan untukku.” Selidiknya padaku

“anio, Olzenny, kau kan tahu aku tak setega itu padamu. Aku malah akan memberi, film 3D harry potter yang limited edition itu lho” tawarku padanya *olzen :mana ada film Harpot 3D, Queen: pura-puranyakan ada*

“jinjja??” teriaknya gembira namun beberapa detik kemudian dia berhenti berteriak senang

“kau pasti bohong, kau pasti mau menipuku kan?” curiganya lagi

Anak ini kenapa tak percaya saja sich..

“ya, sudah kalau kau masih tak percaya padaku. Padahal aku sudah capek-capek menjelajahi kota london demi kaset itu. cihh, kau tak menghargai hasil kerjaku, Nayna” ucapku padanya.

“baiklah..baiklah.. aku percaya? Tapi aku tau kalau kau pasti tidak mungkin tak meminta balasan dari semua kerja kerasmu itukan?” ucapnya dengan setengah hati

“hmmm,, kau memang tau seperti apa diriku, Olzeny.” Kataku

“terima kasih”

“besok kau ke butikku!” perintahku padanya

“baiklah” dia mengiyakan perintahku.

***

“pakai itu!” perintahku pada Olzen

“HAH….”pekiknya kaget

“cepat pakai itu!” sekali lagi aku memerintahkannya

“Shireo…aku tak mau. Kau tega Bee, kau mau membunuhku” teriaknya di ruanganku. Kulihat Sang Yoon sampai menutup telinganya karena teriakkannya itu. asal kalian tahu teriakkannya sungguh menggelegar hebat. Mungkin jika di depannya ada gelas kaca maka gelas itu akan pecah. hebat bukan.

“kau mau pakai itu dan mendapatkan ini atau kau tak akan bisa mendapatkannya seumur hidupmu” ancamku padanya sambil mengacungkan film dan foto edisi terbatas dari Daniel radclife. aku tersenyum penuh kemenangan ketika dia menghela napas panjang, karena itu artinya dia akan menuruti apa kataku.

Hahaha,,,, sebenarnya aku tak tega melihatnya bersusah payah menyesuaikan diri dengan gaun pengantin itu, karena dia memang jarang sekali menggunakan Dress padahal dia itu seorang yeoja. Tapi sekali aku menginginkannya aku akan melakukan apapun demi mendapatkannya, sekalipun aku harus bertranformasi sebagai iblis yang kejam untuk dirinya.

Sedangkan Sang Yoon, sahabatku sedari kecil hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kami berdua. Dia tak menolak selalu saja tak menolak semua keinginanku yang memang sering mustahil untuk di wujudkan itu. dia, seorang putri dari putri keluarga Choi ini dengan senang hati membantuku.

Sekarang Sang Yoon sudah mengenakan gaun pengantinnya, sedangkan Olzen sedang dalam persiapan.

Keduanya terlihat cantik dengan gaun pengantin buatanku. Mereka terlihat sangat bersinar, seperti ada lampu yang menyorot wajah mereka, Sang Yoon sangat cantik, jika saja Kyuhyun oppa ada disini mungkin dia akan terpesona karenanya sedangkan Olzen terlihat begitu manis ketika memakainya, aku tak menyangka seorang ratu iblis bisa seperti seorang malaikat jika memakai gaun pengantin.

“jangan menunjukan wajah seperti itu, Olzeny.” Kataku saat sudah berada di studio foto milikku, butik disini memang merangkap juga sebagai studio foto jadi bagi yang ingin berfoto juga, kami menyediakan fasilitasnya. Aku sudah merekrut photografer profesional yang akan memfoto kalian.

“Olzeny, tersenyumlah..” ujarku padanya.

Dia menurutiku, bibirnya mengembang membentuk senyuman meskipun terpaksa dan akhirnya sesi perfotoan sudah selesai dengan selamat.

***

Tookk..tokk

“masuk..”

“hai..” terdengar suara yang sangat familiar di telingaku, kudongakkan kepalaku melihatnya. Dia sedang tersenyum kepadaku, aku membalas senyumannya

“hai…” lalu berkonsentrasi lagi pada  kedua foto yang ada di depanku.

Olzeny

Sang Yoon

Mereka terlihat cantik bukan? Gaun yang aku desain lumayan juga rupanya. Kurasakan seseorang di belakang kursiku.

“bukankah itu, NayNa dan Sang Yoon. Kenapa mereka mengenakan gaun pengantin seperti itu?” tanya Aiden padaku

“mereka cantik bukan? Aku memaksa mereka untuk mengenakannya gaun pengantin untuk koleksiku..” jelasku padanya

“hmmm” hanya dehaman yang keluar sebagai jawaban mengertinya.

“kau mau minum apa?” tanyaku padanya

“kopi mungkin..” jawabnya singkat, aku langsung berjalan di ke patri kopiku, menuangkannya di cangkir  yang memang sudah disediakan. Aku memang sudah menyediakan cangkir, gula dan patri kopi di ruanganku ini karena aku tak mau membuat penggawaiku mengerjakan apa yang bisa aku lakukan sendiri.

Kulihat Aiden sedang berdiri memandang keluar jendela. Dari wajahnya kulihat dia sedang serius memikirkan sesuatu.

“ini” aku menyerahkan secangkir kopi kepada Aiden. Dia tersenyum menerima lalu memandang keluar jendela lagi.

“ada apa? Apa sedang ada masalah?” tanyaku padanya lembut

“ani..”jawabnya singkat, aku melihat keluar jendela, melihat sekaligus memikirkan sebenarnya apa yang sedang terjadi padanya. Aku tersentak ketika sebuah lengan memeluk pinggangku dari belakang, dia menaruh kepalanya ke bahuku. Nyaman, aku merasakan kenyaman setiap aku berada dekat dengannya.

“NayNa dan Sang Yoon cantik sekali” ucapnya tiba-tiba. Aku tersontak, kenapa tiba-tiba dia mengatakan hal itu.

“tapi kau yang paling cantik, Queen.” Ujarnya lagi. Aku tersenyum mendengar ucapanya itu,dia ini memang pintar sekali kalau sudah soal merayu.

“satu pertanyaanku” katanya

“apa?”

“kapan kau juga akan mengenakan gaun pengantin seperti itu? aku ingin melihatnya” suaranya sangat lembut di telingaku, dan karena ucapanya itu dengan berhasil membuat wajahku berubah merah.

“suatu hari nanti, saat pernikahan kita” jawabku sekenanya.

~FIN~

Queen’s Note: akhhh,,,,, selesai juga ini ff singkat. Akhir yang Gaje, sangat ga jelas banget….

 

11 thoughts on “WEDDING DRESS

  1. Third *bener nga yaa nulisnya* coment. wkwkwk

    aigo sejak kapan indonesia indonesia ngimpor sutra? Hahaha

    itu sang yoon alim bgt disini, aslinya mah hueeeeeeeeee. 😀 wkwkwkw

    cho nayna nga didunia asli, nga di dunia perffan tetep aja jadi evil.. wkwkwk

  2. aku udah baca………………….

    kyaaa pake wedding dress kamu jahat banget eonn.. ngebayangin pake kayak gitu,, ini bener” penyiksaan…

    hahaha aku ntar pake real wedding dressnya dua taun lagi eonn,waktu sichullie udah balik dari wamil hahahaha *ngarep.com

    kalo emang dianya ga mau aku terpaksa nerima daniel radcliffe gimana donk eonn??? hahahahaha

Tinggalkan komentar